Drama Kartu Merah dan Wajah Ketakutan Wasit Dibentak Buffon
A
A
A
MADRID - Bukannya prestasi malah rapor merah yang ditorehkan Gianluigi Buffon di Liga Champions. Kiper veteran Juventus untuk pertama kalinya diusir keluar lapangan usai menerima kartu merah lantaran melakukan protes keras terhadap wasit Michael Oliver di leg kedua perempat final melawan Real Madrid.
Buffon sebenarnya memiliki harapan besar untuk mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya di musim ini setelah Mario Mandzukic dan Matuidi berhasil menyamakan agregat menjadi 3-3. Namun takdir belum berpihak kepada kiper berusia 40 tahun tersebut.
Buffon melakukan protes keras terhadap Oliver yang menilai bahwa keputusan itu sangat kontroversial. Dalam beberapa tayangan ulang memperlihatkan ketika kiper Juventus melayangkan jari telunjuk dan perkataan kasar ke wajah wasit.
Perasaan takut begitu terlihat dari wajah Oliver dan tak berselang lama ketegangan itu berhasil dihentikan dengan menghadiahi Buffon kartu merah. Reaksi Buffon bisa dikatakan sangat wajar mengingat ada wacana jika dia akan gantung sarung tangan alias pensiun di akhir musim ini.
Pasca Pertandingan Buffon mengatakan, wasit tentunya melihat apa yang dilihatnya dan itu pasti insiden yang meragukan. "Insiden meragukan di menit ke-93 ketika kami seharusnya mendapatkan penalti di leg pertama, dan Anda tidak dapat memberikan hadiah penalti saat ini. Tim telah memberikan semuanya, tetapi manusia tidak dapat menghancurkan mimpi seperti itu di akhir comeback luar biasa pada situasi yang meragukan," cetus Buffon pasca pertandingan, Kamis (12/4/2018).
"Jelas Anda tidak bisa memiliki hati di dada Anda, tetapi tempat sampah. Selain itu, jika Anda tidak memiliki karakter untuk berjalan di lapangan dan di stadion seperti ini, Anda dapat duduk di tribun bersama istri Anda, anak-anak Anda, minum, dan makan keripik."
"Kamu tidak bisa merusak impian sebuah tim. Saya dapat memberi tahu wasit apa pun pada saat itu, tetapi dia harus memahami tingkat bencana yang ia ciptakan. Jika Anda tidak dapat menangani tekanan dan memiliki keberanian untuk membuat keputusan, maka Anda hanya harus duduk di tribun dan makan keripik Anda," tukas Buffon.
Buffon sebenarnya memiliki harapan besar untuk mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya di musim ini setelah Mario Mandzukic dan Matuidi berhasil menyamakan agregat menjadi 3-3. Namun takdir belum berpihak kepada kiper berusia 40 tahun tersebut.
Buffon melakukan protes keras terhadap Oliver yang menilai bahwa keputusan itu sangat kontroversial. Dalam beberapa tayangan ulang memperlihatkan ketika kiper Juventus melayangkan jari telunjuk dan perkataan kasar ke wajah wasit.
Perasaan takut begitu terlihat dari wajah Oliver dan tak berselang lama ketegangan itu berhasil dihentikan dengan menghadiahi Buffon kartu merah. Reaksi Buffon bisa dikatakan sangat wajar mengingat ada wacana jika dia akan gantung sarung tangan alias pensiun di akhir musim ini.
Pasca Pertandingan Buffon mengatakan, wasit tentunya melihat apa yang dilihatnya dan itu pasti insiden yang meragukan. "Insiden meragukan di menit ke-93 ketika kami seharusnya mendapatkan penalti di leg pertama, dan Anda tidak dapat memberikan hadiah penalti saat ini. Tim telah memberikan semuanya, tetapi manusia tidak dapat menghancurkan mimpi seperti itu di akhir comeback luar biasa pada situasi yang meragukan," cetus Buffon pasca pertandingan, Kamis (12/4/2018).
"Jelas Anda tidak bisa memiliki hati di dada Anda, tetapi tempat sampah. Selain itu, jika Anda tidak memiliki karakter untuk berjalan di lapangan dan di stadion seperti ini, Anda dapat duduk di tribun bersama istri Anda, anak-anak Anda, minum, dan makan keripik."
"Kamu tidak bisa merusak impian sebuah tim. Saya dapat memberi tahu wasit apa pun pada saat itu, tetapi dia harus memahami tingkat bencana yang ia ciptakan. Jika Anda tidak dapat menangani tekanan dan memiliki keberanian untuk membuat keputusan, maka Anda hanya harus duduk di tribun dan makan keripik Anda," tukas Buffon.
(sha)