Kata Dovizioso, Jangan Bandingkan Rossi dengan Lorenzo
A
A
A
MUGELLO - Kutukan apa hingga pembalap tim Yamaha kesulitan untuk menaklukan motor Desmosedici saat mereka hijrah ke Ducati Corse. Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo merupakan juara dunia yang gagal beradaptasi dengan kuda besi milik tim yang bermarkas di Borgo Panilgale, Bologna, Italia.
Rossi lebih dulu merasakan kegagalan terparah dalam kariernya ketika berada di tim Ducati. Selama dua musim (2011-2012) menunggangi motor Desmosedici, pembalap berjuluk The Doctor ini tak pernah berdiri gagah di podium pertama.
Nasib serupa juga dialami Lorenzo pada debutnya bersama Ducati pada 2017. Juara dunia tiga kali itu tak pernah memenangkan balapan. Bahkan hingga lima balapan di tahun 2018, X-Fuera belum mengakhiri puasa kemenangannya.
Melihat rapor merah tersebut, Dovizioso enggan untuk membandingkan dua pembalap hebat tersebut. Menurutnya, sulit untuk membeberkan masalah yang dihadapi Rossi maupun Lorenzo selama menunggangi kuda besi Desmosedici.
"Saya pikir ketika Valentino tiba di Ducati, situasinya berbeda, dan motornya sangat khusus. Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu tidak kompetitif, karena Casey Stoner memenangkan perlombaan dengan itu. Tapi itu adalah motor yang sangat jauh dari apa yang kita miliki hari ini di Ducati," kata Dovizioso seperti dikutip dari Autosport, Rabu (30/5/2018).
"Untuk alasan ini kita harus membedakan antara situasi Valentino dan Jorge. Ducati sekarang kompetitif, sangat cepat, dan para pengendara melakukannya dengan baik. Ini tidak seperti ketika Stoner berada di tim. Karena dia (Stoner) adalah satu-satunya yang bisa sukses dan menjadi cepat," sambung Dovizioso.
Kegagalan Lorenzo beradaptasi dengan motor Ducati juga disayangkan CEO Ducati Claudio Domenicali. Dia menyatakan penyesalannya bahwa tugas Lorenzo dengan pabrikan belum berhasil.
"Lorenzo adalah pembalap hebat yang belum berhasil mendapatkan yang terbaik dari motor kami, motor yang memiliki kekuatan besar, dan beberapa kelemahan. Sayangnya baik dia maupun para teknisi tidak berhasil memanfaatkan bakatnya. Ini sedikit kepahitan yang tersisa," sahut Domenicali.
Rossi lebih dulu merasakan kegagalan terparah dalam kariernya ketika berada di tim Ducati. Selama dua musim (2011-2012) menunggangi motor Desmosedici, pembalap berjuluk The Doctor ini tak pernah berdiri gagah di podium pertama.
Nasib serupa juga dialami Lorenzo pada debutnya bersama Ducati pada 2017. Juara dunia tiga kali itu tak pernah memenangkan balapan. Bahkan hingga lima balapan di tahun 2018, X-Fuera belum mengakhiri puasa kemenangannya.
Melihat rapor merah tersebut, Dovizioso enggan untuk membandingkan dua pembalap hebat tersebut. Menurutnya, sulit untuk membeberkan masalah yang dihadapi Rossi maupun Lorenzo selama menunggangi kuda besi Desmosedici.
"Saya pikir ketika Valentino tiba di Ducati, situasinya berbeda, dan motornya sangat khusus. Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu tidak kompetitif, karena Casey Stoner memenangkan perlombaan dengan itu. Tapi itu adalah motor yang sangat jauh dari apa yang kita miliki hari ini di Ducati," kata Dovizioso seperti dikutip dari Autosport, Rabu (30/5/2018).
"Untuk alasan ini kita harus membedakan antara situasi Valentino dan Jorge. Ducati sekarang kompetitif, sangat cepat, dan para pengendara melakukannya dengan baik. Ini tidak seperti ketika Stoner berada di tim. Karena dia (Stoner) adalah satu-satunya yang bisa sukses dan menjadi cepat," sambung Dovizioso.
Kegagalan Lorenzo beradaptasi dengan motor Ducati juga disayangkan CEO Ducati Claudio Domenicali. Dia menyatakan penyesalannya bahwa tugas Lorenzo dengan pabrikan belum berhasil.
"Lorenzo adalah pembalap hebat yang belum berhasil mendapatkan yang terbaik dari motor kami, motor yang memiliki kekuatan besar, dan beberapa kelemahan. Sayangnya baik dia maupun para teknisi tidak berhasil memanfaatkan bakatnya. Ini sedikit kepahitan yang tersisa," sahut Domenicali.
(nug)