Sinergitas KONI DKI Demi Kejar Juara Umum PON 2020
A
A
A
JAKARTA - KONI DKI Jakarta kini terus berbenah untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lainnya dalam upaya memenuhi target gelar juara umum PON 2020 di Papua. Target juara umum sesuai dengan harapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta Mashud Saleh mengatakan, pihaknya kini mulai berbenah dan bergerak cepat. Masalah internal pengurusan KONI DKI sebelumnya, berimbas terhadap pola pemusatan latihan daerah (Pelatda), mulai dari pelatihan atlet termasuk juga program pendanaannya.
"Untuk persiapan atlet Pelatda PON titik terang semakin besar dengan adanya sinergi positif antara KONI DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta," jelas Mashud di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Jamron yang meyakini ke depan program perbaikan prestasi PON 2020 bisa berjalan baik dan mencapai sasaran dengan adanya sinergi tiga pemangku kepentingan di DKI.
"Pada PON 2018 nanti pekerjaan akan semakin berat karena pesaing kita tak hanya datang dari Jawa Barat dan Jawa Timur tapi kita juga harus mewaspadai tuan rumah Papua," ujar Jamron.
Kabid Binpres DKI, Khaeroni mengakui, selain tengah mengejar masalah pendanaan yang kini secara birokrasi masih dibawah Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, KONI DKI kini terus mempersiapkan atlet untuk PON. Sementara tercatat sekitar 460 atlet dan ofisial yang masuk Pelatda dan jumlahnya akan terus bertambah bahkan 189 di antaranya atlet pelatnas Asian Games dan ini menjadi modal awal untuk proyeksi medali PON 2020 di Papua.
"Pada ajang Asian Games DKI menyumbangkan atlet terbanyak. Kami berharap tahun 2019 semua berjalan sesuai rencana dan tidak ada lagi masalah ditengah persiapan dan Pra PON 2020 baik mutasi atlet atau faktor pendanaan,"tandas Khaeroni.
Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta Mashud Saleh mengatakan, pihaknya kini mulai berbenah dan bergerak cepat. Masalah internal pengurusan KONI DKI sebelumnya, berimbas terhadap pola pemusatan latihan daerah (Pelatda), mulai dari pelatihan atlet termasuk juga program pendanaannya.
"Untuk persiapan atlet Pelatda PON titik terang semakin besar dengan adanya sinergi positif antara KONI DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta," jelas Mashud di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Jamron yang meyakini ke depan program perbaikan prestasi PON 2020 bisa berjalan baik dan mencapai sasaran dengan adanya sinergi tiga pemangku kepentingan di DKI.
"Pada PON 2018 nanti pekerjaan akan semakin berat karena pesaing kita tak hanya datang dari Jawa Barat dan Jawa Timur tapi kita juga harus mewaspadai tuan rumah Papua," ujar Jamron.
Kabid Binpres DKI, Khaeroni mengakui, selain tengah mengejar masalah pendanaan yang kini secara birokrasi masih dibawah Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, KONI DKI kini terus mempersiapkan atlet untuk PON. Sementara tercatat sekitar 460 atlet dan ofisial yang masuk Pelatda dan jumlahnya akan terus bertambah bahkan 189 di antaranya atlet pelatnas Asian Games dan ini menjadi modal awal untuk proyeksi medali PON 2020 di Papua.
"Pada ajang Asian Games DKI menyumbangkan atlet terbanyak. Kami berharap tahun 2019 semua berjalan sesuai rencana dan tidak ada lagi masalah ditengah persiapan dan Pra PON 2020 baik mutasi atlet atau faktor pendanaan,"tandas Khaeroni.
(aww)