Kalah Akibat VAR, Staf Iran Masuk Rumah Sakit
A
A
A
KAZAN - Setelah Iran kalah 0-1 dari Spanyol pada matchday kedua Grup B Piala Dunia 2018, Pelatih Iran, Carlos Queiroz mengkonfirmasi kepada jurnalis bahwa seorang staf di timnya telah dibawa ke rumah sakit.
Carlos Queiroz tampak emosi saat menghadapi Spanyol dalam laga tersebut. Dia menilai bahwa keputusan wasit yang memimpin pertandingan itu kerap menguntungkan Spanyol. Queiroz begitu marah dan bahkan menghampiri bek Spanyol Sergio Ramos di babak pertama karena menilai pemain tersebut kasar. Dia juga terlihat perang mulut dengan Ramos di laga tersebut.
Tapi yang paling membuatnya marah adalah gol yang dicetak tim Iran dianulir oleh wasit setelah melihat tayangan ulang dari VAR (video assiten wasit).
Pelatih Iran berbagi dengan media bahwa seorang anggota stafnya telah dibawa ke rumah sakit. Keputusan wasit menganulir gol Iran itu menyebabkan staf tersebut mengalami gangguan kesehatan. Tak dijelaskan lebih jauh gangguan yang diidap stafnya.
Sebelum kejadian tersebut, Iran masih tertinggal 0-1 dan berhasil mencetak gol di menit ke-62 melalui sepakan Saeid Ezzatollahi. Sialnya gol tersebut dianulir setelah wasit yang memimpin pertandingan melihat tayangan ulang dan pemain tersebut dinyatakan berada dalam posisi offside. Hingga peluit dibunyikan tanda akhir laga, kedudukan bertahan dengan kemenangan untuk Spanyol.
"Kami lebih prihatin karena salah satu anggota staf kami mengalami gangguan kesehatan setelah keputusan VAR," kata Queiroz dikutip dari as.com. "Dia pergi ke rumah sakit. Kami berharap semuanya akan baik-baik saja. Doa kami mengiringi langkahnya saat ini."
Setelah beberapa jam melakukan pengcekan di rumah sakit, belakangan diketahui bahwa orang tersebut bernama Mohsen Mogamedkia. Dia merupakan departemen pers Iran. Dia melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit tersebut. Kemudian, dia diberi izin untuk pulang dan kembali ke kamp pelatihan Iran.
Carlos Queiroz tampak emosi saat menghadapi Spanyol dalam laga tersebut. Dia menilai bahwa keputusan wasit yang memimpin pertandingan itu kerap menguntungkan Spanyol. Queiroz begitu marah dan bahkan menghampiri bek Spanyol Sergio Ramos di babak pertama karena menilai pemain tersebut kasar. Dia juga terlihat perang mulut dengan Ramos di laga tersebut.
Tapi yang paling membuatnya marah adalah gol yang dicetak tim Iran dianulir oleh wasit setelah melihat tayangan ulang dari VAR (video assiten wasit).
Pelatih Iran berbagi dengan media bahwa seorang anggota stafnya telah dibawa ke rumah sakit. Keputusan wasit menganulir gol Iran itu menyebabkan staf tersebut mengalami gangguan kesehatan. Tak dijelaskan lebih jauh gangguan yang diidap stafnya.
Sebelum kejadian tersebut, Iran masih tertinggal 0-1 dan berhasil mencetak gol di menit ke-62 melalui sepakan Saeid Ezzatollahi. Sialnya gol tersebut dianulir setelah wasit yang memimpin pertandingan melihat tayangan ulang dan pemain tersebut dinyatakan berada dalam posisi offside. Hingga peluit dibunyikan tanda akhir laga, kedudukan bertahan dengan kemenangan untuk Spanyol.
"Kami lebih prihatin karena salah satu anggota staf kami mengalami gangguan kesehatan setelah keputusan VAR," kata Queiroz dikutip dari as.com. "Dia pergi ke rumah sakit. Kami berharap semuanya akan baik-baik saja. Doa kami mengiringi langkahnya saat ini."
Setelah beberapa jam melakukan pengcekan di rumah sakit, belakangan diketahui bahwa orang tersebut bernama Mohsen Mogamedkia. Dia merupakan departemen pers Iran. Dia melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit tersebut. Kemudian, dia diberi izin untuk pulang dan kembali ke kamp pelatihan Iran.
(sha)