Jangan Ada Drama Lagi, Neymar!

Rabu, 27 Juni 2018 - 19:28 WIB
Jangan Ada Drama Lagi,...
Jangan Ada Drama Lagi, Neymar!
A A A
MOSKOW - Publik Brasil berharap Neymar Jr tidak lagi bertingkah saat Selecao meladeni Serbia di laga pamungkas Grup E di Spartak Stadium, Kamis (27/6) dini hari WIB. Pendukung armada Tite khawatir drama yang ditunjukkan Neymar pada pertandingan kontra Kosta Rika akan terulang.

Neymar jadi bulan-bulanan media internasional pasca duel melawan Kosta Rika di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Jumat (22/6). Penyerang Paris Saint Germain (PSG) tersebut terjatuh seakan-akan dilanggar oleh bek tengah Kosta Rika, Giancarlo Gonzalez pada menit ke-78. Neymar lantas mengerang kesakitan dan berharap hadiah penalti.

Drama yang tak pantas dilakukan oleh seseorang dengan status pemain termahal dunia. Tapi, Neymar lupa sekarang ada Video Assistant Referee (VAR). Wasit Bjorn Kuipers asal Belanda langsung menuju bilik VAR, dan mengecek apa yang sesungguhnya terjadi. Dan, hasilnya tidak ada pelanggaran yang diperbuat Gonzalez di dalam kotak terlarang.

Drama Neymar pun membuat Krestovsky Stadium bergemuruh dengan koor bernada cemooh. Sontak, hashtag #NeyVAR plesetan dari nama Neymar dan VAR menghiasi media sosial. Sindiran itu juga diadopsi oleh berbagai media.

Legenda Brasil, Ricardo Kaka mengungkapkan, pemain terpenting di tubuh Selecao saat ini adalah Philippe Coutinho. Gelandang Barcelona itu juga yang membuka kemenangan Brasil atas Kosta Rika, sebelum Neymar menjadikannya 2-0. "Dia pemain yang dibutuhkan Brasil saat ini. Dia telah membuktikannya di klub (Barcelona dan sebelumnya di Liverpool). Peran dia sangat besar di dua laga pertama Brasil," ujar Kaka kemarin.

Kaka menilai dengan skuad yang dimiliki, Brasil seharusnya bisa tampil lebih agresif. Seperti diketahui, pemain termahal dunia di semua posisi vital ada di tim Selecao. Neymar merebut label prestisius itu saat PSG menggelontorkan 222 juta euro untuk membelinya dari Barcelona, Agustus tahun lalu. Lalu di lini tengah, bercokol Coutinho. Pria yang bisa bermain maksimal kala bertugas sebagai gelandang serang ataupun winger itu merupakan midfielder paling berharga di dunia. Awal tahun lalu Liverpool menerima pinangan Barcelona untuk membeli Coutinho seharga 105 juta pounds. Tapi, jika seiring waktu sejumlah kausul tercapai, banderol pemain kelahiran Rio de Janeiro itu bernilai 142 juta pounds.

"Selain membuka kemenangan Brasil atas Kosta Rika, dia juga mencetak gol satu-atunya (melawan Swiss)," imbuh Kaka. "Ketika berlaga di Piala Dunia, kita semua tahu tanggung jawabnya besar. Tapi, ini adalah tanggung jawab tim, bukan satu individu."

Di lini belakang ada Ederson Moraes. Dia tercatat sebagai penjaga gawang termahal dunia ketika bergabung dengan Manchester City pada akhir musim 2016/2017 dengan harga 35 juta pounds dari Benfica.

Bagi Kaka Neymar adalah pemain yang masih berkembang. Pemain terbaik dunia pada 2007 itu menganggap Neymar dalam perjalanan menuju kematangan. "Saya selalu menyaksikan dia bermain baik dengan tim maupun bersama timnas. Dia pemain yang sangat berbakat, salah satu pemain berharga yang kami miliki. Dia masih terus berkembang dan tumbuh," jelas Kaka.

Jelang laga kruisal kontra Serbia di Spartak Stadium nanti malam, Pelatih Brasil Tite dipusingkan dengan cederanya Douglas Costa. Tim medis Selecao Rodrigo Lasmar mengabarkan Costa tidak bakal dibawa ke Saint Petersburg dan tetap tinggal di basecamp Brasil di Sochi. "Dia mengeluhkan sakit di paha kanannya. Dia sudah menjalani scan dan perawatan. Sebelumnya dia cedera paha kiri," ujar Lasmar pada konferensi pers jelang duel melawan Serbia.

Costa merupakan pemberi umpan untuk gol Neymar di laga kontra Kosta Rika.

Selain Costa, ada beberapa pemain yang mengalami cedera minor. "Tapi tidak mengkhawatirkan. Neymar mengalami cedera, tapi dia bisa main melawan Serbia. Kami dalam kondisi (banyak yang cedera ringan), bahkan pelatih pun cedera," imbuhnya disertai tawa.

Tite tersandung dan jatuh lantaran terlalu antusias merayakan gol Coutinho ke gawang Kosta Rika. “Saya belum pernah mengalami ini, merawat pelatih yang cedera karena merayakan gol. Dia merasa nyeri di pahanya. Tapi dia sudah menjalani terapi dan akan baik-baik saja,” imbuh Lasmar.

Brasil membutuhkan poin penuh saat bersua Serbia untuk menjaga kans lolos sebagai juara Grup E. Tapi, sialnya Serbia datang ke Saint Petersburg dengan misi mendulang kemenangan. Apalagi dari dua laga Aleksandar Kolarov dkk hanya memetik satu kemenangan dan sisanya ditekuk Swiss 1-2. Perebutan tiket ke babak gugur juga melibatkan Swiss, yang mengantongi poin sama dengan Brasil yakni, 4 angka. Die Nati –julukan Swiss- yang menahan Selecao di pertandingan pertama, bakal meladeni Kosta Rika, tim yang telah tereliminasi. "Kami tahu Brasil. Mereka memiliki nama besar di Piala Dunia. Mereka memiliki pemain hebat, tapi kami juga memiliki peluang," ungkap arsitek Serbia, Mladen Krstajic.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)