Deschamps: Kami Pantas Menang
A
A
A
KAZAN - Nakhoda Prancis Didier Deschamps menegaskan kemenangan atas Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018 tidak di luar dugaan. Armadanya berjuang mati-matian di Kazan Arena, Kazan, Rusia, malam ini dan sangat pantas berlaga di perempat final.
"Kami pantas menang. Kami berjuang keras, bermain lebih baik dan tentu itu semua terlihat di pertandingan tadi," tegasnya selepas laga kepada FIFA TV.
Deschamps mengatakan kagum dengan semangat para pemainnya. Setelah unggul, lalu tertinggal semangat gedor Antoine Griezmann dkk tidak kendor. Si delapan besar Les Bleus –julukan Prancis – menunggu lawan pemenang duel Uruguay versus Portugal yang dihelat pukul 01.00 WIB di Fisht Olympic Stadium, Sochi.
Sementara itu, para pendukung Argentina sangat terpukul dengan hasil ini. Sepanjang pertandingan fans Argentina yang memadati Kazan Arena tak henti-hentinya meneriakkan yel, bernyanyi dan mengibarkan bendera kebanggaan mereka. Stadion yang mampu menampung 45.000 penonton tersebut lebih dari 80%nya adalah pendukung Messi dkk. Dikomandoi sang legenda hidup tim Tango Diego Maradona, mereka menyemangati pasukan Jorge Sampaoli dengan tak kenal lelah.
Pendukung Messi dkk di Kazan bukan hanya datang dari Argentina tapi juga dari berbagai negara Amerika Latin, juga tengah dan utara. Marcel misalnya, dia datang dari Madellin, Kolombia untuk mendukung negaranya. Tapi dia dan keluarganya juga membeli tiket pertandingan Prancis versus Argentina untuk mendukung Tim Tango.
“Kami memiliki kekerabatan yang dekat. Kami saling mendukung, mungkin hanya fans Brasil yang tidak bakal memberi support pada Argentina, begitu juga sebaliknya,” ungkap Marcel. “Tapi kalau mereka bertemu dengan negara saya, tentu saya mendukung Kolombia,” imbuhnya.
Sayang puluhan ribu suporter yang hadir di Kazan Arena tidak mampu mendongkrak permainan Albiceleste. Tim yang sarat penggawa bintang tersebut harus angkat kaki dari Rusia dan mengubur asa menggenggam trofi Piala Dunia.
“Saya sedih, patah hati saya. Pertahanan Argentina amatlah buruk. Ini masalah yang sama seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya,” ungkap Ricardo, pendukung Argentina yang berdomisili di Miami, Amerika Serikat.
Pendukung tim asal negara Amerika Selatan, dan Meksiko memang sangat luar biasa. Mereka membanjiri semua kota di Rusia dan mendominasi bangku stadion.
Jorge, suporter Argentina asal Buenos Aires mengatakan dia dan tiga kawannya merencanakan perjalanan ke Rusia sejak pertengahan 2016.
“Kami memperhitungkan biaya dan segala sesuatunya. Termasuk membooking hotel setelah tahu dimana Argentina bermain. Kami juga mengajukan cuti jauh-jauh hari. Ini adalah perjalanan impian,” kata Jorge.
Sementara itu pendukung Prancis terlihat amat minor dibandingkan fans Tim Tango. Mereka baru bersuara ketika Mbappe membawa Les Bleus unggul 3-2 dan lalu 4-2. Bendera biru-putih-merah mulai terlihat berkibar di sela-sela penonton. Dan, ketika Sergio Aguero memperkecil kedudukan menjadi 4-3, mereka kembali senyap. (Baca juga: Hujan Gol Timnas Prancis Warnai Kepulangan Argentina )
"Kami pantas menang. Kami berjuang keras, bermain lebih baik dan tentu itu semua terlihat di pertandingan tadi," tegasnya selepas laga kepada FIFA TV.
Deschamps mengatakan kagum dengan semangat para pemainnya. Setelah unggul, lalu tertinggal semangat gedor Antoine Griezmann dkk tidak kendor. Si delapan besar Les Bleus –julukan Prancis – menunggu lawan pemenang duel Uruguay versus Portugal yang dihelat pukul 01.00 WIB di Fisht Olympic Stadium, Sochi.
Sementara itu, para pendukung Argentina sangat terpukul dengan hasil ini. Sepanjang pertandingan fans Argentina yang memadati Kazan Arena tak henti-hentinya meneriakkan yel, bernyanyi dan mengibarkan bendera kebanggaan mereka. Stadion yang mampu menampung 45.000 penonton tersebut lebih dari 80%nya adalah pendukung Messi dkk. Dikomandoi sang legenda hidup tim Tango Diego Maradona, mereka menyemangati pasukan Jorge Sampaoli dengan tak kenal lelah.
Pendukung Messi dkk di Kazan bukan hanya datang dari Argentina tapi juga dari berbagai negara Amerika Latin, juga tengah dan utara. Marcel misalnya, dia datang dari Madellin, Kolombia untuk mendukung negaranya. Tapi dia dan keluarganya juga membeli tiket pertandingan Prancis versus Argentina untuk mendukung Tim Tango.
“Kami memiliki kekerabatan yang dekat. Kami saling mendukung, mungkin hanya fans Brasil yang tidak bakal memberi support pada Argentina, begitu juga sebaliknya,” ungkap Marcel. “Tapi kalau mereka bertemu dengan negara saya, tentu saya mendukung Kolombia,” imbuhnya.
Sayang puluhan ribu suporter yang hadir di Kazan Arena tidak mampu mendongkrak permainan Albiceleste. Tim yang sarat penggawa bintang tersebut harus angkat kaki dari Rusia dan mengubur asa menggenggam trofi Piala Dunia.
“Saya sedih, patah hati saya. Pertahanan Argentina amatlah buruk. Ini masalah yang sama seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya,” ungkap Ricardo, pendukung Argentina yang berdomisili di Miami, Amerika Serikat.
Pendukung tim asal negara Amerika Selatan, dan Meksiko memang sangat luar biasa. Mereka membanjiri semua kota di Rusia dan mendominasi bangku stadion.
Jorge, suporter Argentina asal Buenos Aires mengatakan dia dan tiga kawannya merencanakan perjalanan ke Rusia sejak pertengahan 2016.
“Kami memperhitungkan biaya dan segala sesuatunya. Termasuk membooking hotel setelah tahu dimana Argentina bermain. Kami juga mengajukan cuti jauh-jauh hari. Ini adalah perjalanan impian,” kata Jorge.
Sementara itu pendukung Prancis terlihat amat minor dibandingkan fans Tim Tango. Mereka baru bersuara ketika Mbappe membawa Les Bleus unggul 3-2 dan lalu 4-2. Bendera biru-putih-merah mulai terlihat berkibar di sela-sela penonton. Dan, ketika Sergio Aguero memperkecil kedudukan menjadi 4-3, mereka kembali senyap. (Baca juga: Hujan Gol Timnas Prancis Warnai Kepulangan Argentina )
(nug)