Akting Neymar Jr Bikin Pelatih Meksiko Jengkel
A
A
A
SAMARA - Pelatih tim nasional Meksiko, Juan Carlos Osorio tampak gusar dengan pertandingan melawan Brasil di babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Samara Arena, Samara, Rusia, Senin (2/7) malam.
Bukan hanya kekalahan 0-2 dari Brasil, Osorio sangat kecewa dengan aksi bintang Brasil, Neymar Jr, yang menurutnya penuh dengan teatrikal. Dia juga menyoroti kepemimpinan wasit, Gianluca Rocchi dari Italia.
Meskipun tidak menyebut nama Neymar Jr secara langsung, Osorio mengecam aksi buang-buang waktu yang dilakukan oleh pemain Brasil bernomor punggung 10 tersebut.
Sempat memberikan perlawanan dalam 20 menit pertama, Meksiko perlahan mulai mengendur, dan Neymar pun mencetak gol pertama di menit 51, sebelum digandakan pemain pengganti Roberto Firmino dua menit jelang waktu normal berakhir.
(Bca juga: Neymar Jr Bawa Brasil Melaju ke Perempat Final )
Menurut Osorio, wasit terlalu sering memberikan tendangan bebas kepada Brasil atas pelanggaran ringan yang seharusnya tidak perlu diberikan. Kemudian, insiden penginjakkan pergelangan kaki Neymar yang dilakukan pemain pengganti Meksiko, Miguel Layun di menit 70 juga terlalu banyak menyita waktu.
"Statistik mengatakan kami memiliki 53 persen ball possession. Saya pikir kami mengendalikan sebagian besar permainan dan sayangnya, dan itu memalukan untuk sepakbola, kami membuang banyak waktu karena satu pemain," tutur Osorio dengan perasaan jengkel seperti dikutip Reuters.
"Kami kehilangan gaya permainan kami di babak kedua karena gaya kepemimpinan wasit. Terdapat terlalu banyak penghentian," sambung pelatih berkebangsaan Kolombia itu.
Saat terjadi insiden antara Layun dengan Neymar Jr, memang tidak ada pemain yang dijatuhi hukuman, namun Osorio jengkel karena insiden itu menghabiskan waktu penghentian pertandingan terlalu lama.
"Ada penghentian empat menit pada satu titik dan ini adalah contoh yang sangat negatif untuk dunia sepakbola dan semua anak-anak yang menggemari permainan ini," tandas pelatih berusia 56 tahun.
Dengan tegas, Osorio mengatakan bahwa sepakbola harus menjadi olahraga yang kuat, olahraga pria sejati. "Saya pikir seharusnya tidak ada banyak akting. Ini berdampak pada kecepatan kami," imbuhnya.
Bukan hanya kekalahan 0-2 dari Brasil, Osorio sangat kecewa dengan aksi bintang Brasil, Neymar Jr, yang menurutnya penuh dengan teatrikal. Dia juga menyoroti kepemimpinan wasit, Gianluca Rocchi dari Italia.
Meskipun tidak menyebut nama Neymar Jr secara langsung, Osorio mengecam aksi buang-buang waktu yang dilakukan oleh pemain Brasil bernomor punggung 10 tersebut.
Sempat memberikan perlawanan dalam 20 menit pertama, Meksiko perlahan mulai mengendur, dan Neymar pun mencetak gol pertama di menit 51, sebelum digandakan pemain pengganti Roberto Firmino dua menit jelang waktu normal berakhir.
(Bca juga: Neymar Jr Bawa Brasil Melaju ke Perempat Final )
Menurut Osorio, wasit terlalu sering memberikan tendangan bebas kepada Brasil atas pelanggaran ringan yang seharusnya tidak perlu diberikan. Kemudian, insiden penginjakkan pergelangan kaki Neymar yang dilakukan pemain pengganti Meksiko, Miguel Layun di menit 70 juga terlalu banyak menyita waktu.
"Statistik mengatakan kami memiliki 53 persen ball possession. Saya pikir kami mengendalikan sebagian besar permainan dan sayangnya, dan itu memalukan untuk sepakbola, kami membuang banyak waktu karena satu pemain," tutur Osorio dengan perasaan jengkel seperti dikutip Reuters.
"Kami kehilangan gaya permainan kami di babak kedua karena gaya kepemimpinan wasit. Terdapat terlalu banyak penghentian," sambung pelatih berkebangsaan Kolombia itu.
Saat terjadi insiden antara Layun dengan Neymar Jr, memang tidak ada pemain yang dijatuhi hukuman, namun Osorio jengkel karena insiden itu menghabiskan waktu penghentian pertandingan terlalu lama.
"Ada penghentian empat menit pada satu titik dan ini adalah contoh yang sangat negatif untuk dunia sepakbola dan semua anak-anak yang menggemari permainan ini," tandas pelatih berusia 56 tahun.
Dengan tegas, Osorio mengatakan bahwa sepakbola harus menjadi olahraga yang kuat, olahraga pria sejati. "Saya pikir seharusnya tidak ada banyak akting. Ini berdampak pada kecepatan kami," imbuhnya.
(nug)