Final Dini Belgia vs Brasil Berlangsung di Kazan Arena
A
A
A
Brasil disebut sial ketika harus bersua Belgia di perempat final Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, dini hari nanti.
Selecao julukan Brasil mempertaruhkan statusnya sebagai favorit pesta sepak bola terakbar ini kala berhadapan pasukan perang Roberto Martinez. Apalagi, Belgia menegaskan bahwa mereka bukan sekadar pelengkap derita tim besar.Di semua kompetisi sepak bola, Brasil pasti selalu diunggulkan, tidak terkecuali di Rusia. Bahkan di Rusia, armada Tite difavoritkan untuk merebut gelar juara dunia keenam. Terakhir Selecao berkuasa adalah saat Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002 silam. Apalagi dengan tersingkirnya Jerman, Spanyol, Argentina, serta juara Eropa Portugal, makin optimistislah Thiago Silva dkk. Namun, Belgia adalah ancaman besar.
Tangan dingin Martinez dibantu salah satu legenda sepak bola Prancis Thierry Henry, The Red Devils julukan Belgia, menjelma menjadi raksasa rakus kemenangan. “Kreativitas dalam membangun serangan adalah ke kuatan Belgia. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat bagus. Belgia dan Brasil adalah tim yang menampilkan permainan paling cantik di Piala Dunia ini,” ungkap Tite. Pemilik nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi ini menegaskan bahwa Belgia bukan hanya Romelu Lukaku, Eden Hazard, atau Kevin de Bruyne.
“Ini tim yang sangat agresif dalam menyerang, dan bermain secara kolektif dengan amat baik. Mereka memiliki sejumlah pemain berbakat dan berbahaya. Namun, kami tidak hanya melawan satu-dua pemain, tapi juga meladeni tim yang sangat hebat,” imbuh Tite. Komentar Tite diamini sang kapten Thiago Silva. “Mereka sangat kuat secara fisik dan teknik. Melawan mereka merupakan laga yang amat penting. Saya rasa Brasil selalu menjadi favorit di (kompetisi) manapun, tapi itu tidaklah cukup. Kami harus membuktikannya dan mengalahkan mereka. Ini akan menjadi salah satu laga tersulit,” ujar Silva di sela-sela latihan sebelum meladeni The Red Devils.
Belgia merupakan salah satu tim tersubur di panggung Piala Dunia 2018. Mereka melesakkan 9 gol di babak grup dan merobek gawang Jepang tiga kali di 16 besar. Jala Thibaut Cou rtois jebol empat kali, sedangkan Brasil total menciptakan tujuh gol dan kebobolan sekali. Sementart itu, akting dan drama Neymar Jr masih menjadi isu hangat di konferensi pers resmi menjelang pertandingan perempat final di Kazan Arena. Philippe Coutinho tersenyum ketika mendengar pertanyaan yang diajukan wartawan kepada Tite. Sang nakhoda memang diserang beberapa kali terkait akting Neymar di Piala Dunia 2018.
Bahkan, para penggawa Selecao lainnya juga sudah familiar dengan tingkah sang penyerang. Saat berguling-guling drama ketika menying kirkan Meksiko di 16 besar, Coutinho dan Felipe Luis hanya tersenyum. Tite tidak pernah menanggapi. Pria berusia 57 tahun tersebut lebih memilih untuk melayangkan pujian untuk sang anak asuh. Hingga 16 besar, Neymar menghabiskan 14 menit untuk terbaring di lapangan, berpura-pura dikasari lawan.
“Saya sudah bilang berkali-kali, dan sangat spesifik tentang itu. Saya melihat partisipasi dia sebagai pemain yang menjadi bagian dari tim, bukan hal itu yang saya perhitungkan,” tegas Tite.
Dia bahkan melarang Neymar menjawab komentar yang menyerang aksi diving -nya. Ma syarakat Brasil amat menyanjung Neymar. Namun di dunia internasional, bintang Paris Saint Germain itu diejek habis-habisan. “Saya tidak peduli dengan kritikan. Saya juga tidak merespons pujian, karena hal-hal tersebut dapat memengaruhi konsentrasi,” tegas Neymar selepas laga kontra El Tri— julukan Meksiko. “Saya ada di sini untuk menang, untuk membawa tim saya menang, dan membantu rekan-rekan saya,” sambung eks andalan Barcelona itu. Dahulu Tite dikenal sebagai salah satu pengkritik Neymar.
“Menang atau kalah adalah bagian dari pertandingan. Namun, berpura-pura untuk mendapat keuntungan bukan bagian dari pertandingan,” ujar Tite pada 2012 silam saat Neymar masih berkostum Santos. “Apa yang dia tunjukkan buruk bagi anak-anak yang menyaksikan pertandingan. Mereka akan menilai bahwa tidak apa-apa mengambil keuntungan dari orang lain,” imbuhnya kala itu.
Sementara itu, fans Belgia menyebut perempat final Piala Dunia kontra Brasil adalah final prematur. Sepanjang Piala Dunia, pasukan Roberto Martinez digadang-gadangkan bisa menghadirkan sepak bola yang menghibur, dengan mengedepankan agresivitas, serta tidak menampilkan drama.
Duel versus Selecao menjadi tes kekuatan Belgia yang sebenarnya. “Tanpa meremehkan kekuatan Panama, Inggris, dan Tunisia di babak grup, saya rasa Belgia yang terbaik di sana,” ujar Maryan Mahieu, pengamat sepak bola, kepada KORAN SINDO.
“Brasil akan menjadi lawan sepadan Belgia, seharusnya ini kita saksikan di final,” imbuhnya. Namun, saat meladeni Selecao, Mahieu menilai Martinez harus berhati-hati agar petaka kala bersua Jepang tidak terulang.
The Blue Samurai–julukan Jepang, secara mengejutkan mampu uggul 2-0, sebeum menyerah 2-3. “Saya rasa mereka (Belgia) terlalu meremehkan Jepang, terlalu merasa di atas angin. Itu berbahaya. Gol Jan Vertonghen yang mengubah permainan, dan mengembalikan Belgia ke trek yang benar,” imbuhnya.
Di Piala Dunia 2018, Belgia naik status. Mereka disebut sebagai salah satu favorit, apa lagi setelah Jerman, Spanyol, dan juara Eropa–Portugal, rontok. “Kita semua tahu bagaimana Brasil, tapi bukan berarti kami tidak memiliki kesempatan. Sayapercaya kepada tim ini, saya bangga kepada mereka,” ujar Martinez.
Selecao julukan Brasil mempertaruhkan statusnya sebagai favorit pesta sepak bola terakbar ini kala berhadapan pasukan perang Roberto Martinez. Apalagi, Belgia menegaskan bahwa mereka bukan sekadar pelengkap derita tim besar.Di semua kompetisi sepak bola, Brasil pasti selalu diunggulkan, tidak terkecuali di Rusia. Bahkan di Rusia, armada Tite difavoritkan untuk merebut gelar juara dunia keenam. Terakhir Selecao berkuasa adalah saat Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002 silam. Apalagi dengan tersingkirnya Jerman, Spanyol, Argentina, serta juara Eropa Portugal, makin optimistislah Thiago Silva dkk. Namun, Belgia adalah ancaman besar.
Tangan dingin Martinez dibantu salah satu legenda sepak bola Prancis Thierry Henry, The Red Devils julukan Belgia, menjelma menjadi raksasa rakus kemenangan. “Kreativitas dalam membangun serangan adalah ke kuatan Belgia. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat bagus. Belgia dan Brasil adalah tim yang menampilkan permainan paling cantik di Piala Dunia ini,” ungkap Tite. Pemilik nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi ini menegaskan bahwa Belgia bukan hanya Romelu Lukaku, Eden Hazard, atau Kevin de Bruyne.
“Ini tim yang sangat agresif dalam menyerang, dan bermain secara kolektif dengan amat baik. Mereka memiliki sejumlah pemain berbakat dan berbahaya. Namun, kami tidak hanya melawan satu-dua pemain, tapi juga meladeni tim yang sangat hebat,” imbuh Tite. Komentar Tite diamini sang kapten Thiago Silva. “Mereka sangat kuat secara fisik dan teknik. Melawan mereka merupakan laga yang amat penting. Saya rasa Brasil selalu menjadi favorit di (kompetisi) manapun, tapi itu tidaklah cukup. Kami harus membuktikannya dan mengalahkan mereka. Ini akan menjadi salah satu laga tersulit,” ujar Silva di sela-sela latihan sebelum meladeni The Red Devils.
Belgia merupakan salah satu tim tersubur di panggung Piala Dunia 2018. Mereka melesakkan 9 gol di babak grup dan merobek gawang Jepang tiga kali di 16 besar. Jala Thibaut Cou rtois jebol empat kali, sedangkan Brasil total menciptakan tujuh gol dan kebobolan sekali. Sementart itu, akting dan drama Neymar Jr masih menjadi isu hangat di konferensi pers resmi menjelang pertandingan perempat final di Kazan Arena. Philippe Coutinho tersenyum ketika mendengar pertanyaan yang diajukan wartawan kepada Tite. Sang nakhoda memang diserang beberapa kali terkait akting Neymar di Piala Dunia 2018.
Bahkan, para penggawa Selecao lainnya juga sudah familiar dengan tingkah sang penyerang. Saat berguling-guling drama ketika menying kirkan Meksiko di 16 besar, Coutinho dan Felipe Luis hanya tersenyum. Tite tidak pernah menanggapi. Pria berusia 57 tahun tersebut lebih memilih untuk melayangkan pujian untuk sang anak asuh. Hingga 16 besar, Neymar menghabiskan 14 menit untuk terbaring di lapangan, berpura-pura dikasari lawan.
“Saya sudah bilang berkali-kali, dan sangat spesifik tentang itu. Saya melihat partisipasi dia sebagai pemain yang menjadi bagian dari tim, bukan hal itu yang saya perhitungkan,” tegas Tite.
Dia bahkan melarang Neymar menjawab komentar yang menyerang aksi diving -nya. Ma syarakat Brasil amat menyanjung Neymar. Namun di dunia internasional, bintang Paris Saint Germain itu diejek habis-habisan. “Saya tidak peduli dengan kritikan. Saya juga tidak merespons pujian, karena hal-hal tersebut dapat memengaruhi konsentrasi,” tegas Neymar selepas laga kontra El Tri— julukan Meksiko. “Saya ada di sini untuk menang, untuk membawa tim saya menang, dan membantu rekan-rekan saya,” sambung eks andalan Barcelona itu. Dahulu Tite dikenal sebagai salah satu pengkritik Neymar.
“Menang atau kalah adalah bagian dari pertandingan. Namun, berpura-pura untuk mendapat keuntungan bukan bagian dari pertandingan,” ujar Tite pada 2012 silam saat Neymar masih berkostum Santos. “Apa yang dia tunjukkan buruk bagi anak-anak yang menyaksikan pertandingan. Mereka akan menilai bahwa tidak apa-apa mengambil keuntungan dari orang lain,” imbuhnya kala itu.
Sementara itu, fans Belgia menyebut perempat final Piala Dunia kontra Brasil adalah final prematur. Sepanjang Piala Dunia, pasukan Roberto Martinez digadang-gadangkan bisa menghadirkan sepak bola yang menghibur, dengan mengedepankan agresivitas, serta tidak menampilkan drama.
Duel versus Selecao menjadi tes kekuatan Belgia yang sebenarnya. “Tanpa meremehkan kekuatan Panama, Inggris, dan Tunisia di babak grup, saya rasa Belgia yang terbaik di sana,” ujar Maryan Mahieu, pengamat sepak bola, kepada KORAN SINDO.
“Brasil akan menjadi lawan sepadan Belgia, seharusnya ini kita saksikan di final,” imbuhnya. Namun, saat meladeni Selecao, Mahieu menilai Martinez harus berhati-hati agar petaka kala bersua Jepang tidak terulang.
The Blue Samurai–julukan Jepang, secara mengejutkan mampu uggul 2-0, sebeum menyerah 2-3. “Saya rasa mereka (Belgia) terlalu meremehkan Jepang, terlalu merasa di atas angin. Itu berbahaya. Gol Jan Vertonghen yang mengubah permainan, dan mengembalikan Belgia ke trek yang benar,” imbuhnya.
Di Piala Dunia 2018, Belgia naik status. Mereka disebut sebagai salah satu favorit, apa lagi setelah Jerman, Spanyol, dan juara Eropa–Portugal, rontok. “Kita semua tahu bagaimana Brasil, tapi bukan berarti kami tidak memiliki kesempatan. Sayapercaya kepada tim ini, saya bangga kepada mereka,” ujar Martinez.
(don)