Jelang Hadapi Inggris, Kroasia Pecat Staf Pelatih
A
A
A
MOSCOW - Kroasia memecat Asisten Pelatih Ognjen Vukojev hanya beberapa hari sebelum menghadapi Inggris di semifinal Piala Dunia 2018. Vukojev dibebastugaskan karena terbukti mem-posting sebuah video yang bernuansa politik.
Timnas Kroasia mampu membuktikan diri sebagai tim kuda hitam di Piala Dunia 2018. Mereka melaju hingga babak semifinal sekaligus menyamai prestasi di 1998. Tapi, di tengah usaha untuk mempertahankan performa hebat tersebut, Kroasia harus dihadapkan untuk memecat salah satu staf pelatih. Hal ini disinyalir bisa mengganggu stabilitas di dalam tim.
Namun, Federasi Sepakbola Kroasia (HNS) menegaskan memiliki alasan yang kuat atas tindakan pemecatan tersebut.Setelah berhasil menyingkirkan Rusia di babak perempatfinal, sang asisten tersebut merekam lalu mengunggah ke media sosial dan mendedikasikan kemenangan itu untuk Ukraina. Rusia dan Ukraina dalam beberapa waktu terakhir bersitegang.
Vukojev mengatakan setelah kemenangan: "Glory to Ukraine!" sementara pemain bertahan Domagoj Vida mengatakan: "Kemenangan ini untuk Dynamo (Kiev) dan Ukraina."
Tindakan asisten pelatih tersebut dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai Federasi Sepak Bola Kroasia. Pernyataan sang asisten telah menyebabkan interpretasi yang berbeda terhadap para pecinta bola, bahwasannya olahraga telah disusupi oleh politik
"Federasi Sepak Bola Kroasia dengan ini memberi tahu publik bahwa Ognjen Vukojevic telah dibebaskan dari tugasnya sebagai staf pelatih tim nasional Kroasia dengan keputusan manajemen FA Kroasia. Dia tidak akan lagi menjadi anggota delegasi Kroasia di Piala Dunia di Rusia," bunyi sebuah pernyataan yang dikutip dari sportbible.com, Selasa (10/7/2018)
"Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) telah memutuskan untuk mencabut akreditasi tim Vukojevic di Piala Dunia dan membebaskannya dari tugasnya sebagai pengamat untuk tim nasional Kroasia. HNS dengan ini meminta maaf kepada publik Rusia atas tindakan seorang anggota delegasi Kroasia. Ognjen Vukojevic dan Domagoj Vida juga meminta maaf atas pernyataan mereka, yang sama sekali tidak dimaksudkan berkonotasi politik, namun sayangnya meninggalkan ruang kepada publik untuk interpretasi seperti itu."
Kroasia dan Inggris bentrok di babak semi final Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7/2018) 01.00 WIB.
Timnas Kroasia mampu membuktikan diri sebagai tim kuda hitam di Piala Dunia 2018. Mereka melaju hingga babak semifinal sekaligus menyamai prestasi di 1998. Tapi, di tengah usaha untuk mempertahankan performa hebat tersebut, Kroasia harus dihadapkan untuk memecat salah satu staf pelatih. Hal ini disinyalir bisa mengganggu stabilitas di dalam tim.
Namun, Federasi Sepakbola Kroasia (HNS) menegaskan memiliki alasan yang kuat atas tindakan pemecatan tersebut.Setelah berhasil menyingkirkan Rusia di babak perempatfinal, sang asisten tersebut merekam lalu mengunggah ke media sosial dan mendedikasikan kemenangan itu untuk Ukraina. Rusia dan Ukraina dalam beberapa waktu terakhir bersitegang.
Vukojev mengatakan setelah kemenangan: "Glory to Ukraine!" sementara pemain bertahan Domagoj Vida mengatakan: "Kemenangan ini untuk Dynamo (Kiev) dan Ukraina."
Tindakan asisten pelatih tersebut dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai Federasi Sepak Bola Kroasia. Pernyataan sang asisten telah menyebabkan interpretasi yang berbeda terhadap para pecinta bola, bahwasannya olahraga telah disusupi oleh politik
"Federasi Sepak Bola Kroasia dengan ini memberi tahu publik bahwa Ognjen Vukojevic telah dibebaskan dari tugasnya sebagai staf pelatih tim nasional Kroasia dengan keputusan manajemen FA Kroasia. Dia tidak akan lagi menjadi anggota delegasi Kroasia di Piala Dunia di Rusia," bunyi sebuah pernyataan yang dikutip dari sportbible.com, Selasa (10/7/2018)
"Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) telah memutuskan untuk mencabut akreditasi tim Vukojevic di Piala Dunia dan membebaskannya dari tugasnya sebagai pengamat untuk tim nasional Kroasia. HNS dengan ini meminta maaf kepada publik Rusia atas tindakan seorang anggota delegasi Kroasia. Ognjen Vukojevic dan Domagoj Vida juga meminta maaf atas pernyataan mereka, yang sama sekali tidak dimaksudkan berkonotasi politik, namun sayangnya meninggalkan ruang kepada publik untuk interpretasi seperti itu."
Kroasia dan Inggris bentrok di babak semi final Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7/2018) 01.00 WIB.
(sha)