MU Klub Sepak Bola Paling Bernilai di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kekuatan label dan ketajaman pemasaran kembali menjadikan Manchester United (MU) sebagai klub sepak bola paling bernilai di dunia pada 2018.
Nilai klub yang bermarkas di Old Trafford itu mencapai USD4,123 miliar atau Rp59,7 triliun. Posisi klub berjuluk Setan Merah tersebut berhasil meng ungguli dua klub raksasa asal Spanyol, yakni Real Madrid dan Barcelona. Real Madrid tercatat mem punyai nilai sebesar USD4,09 miliar (Rp59,2 triliun), sedangkan Barcelona senilai USD4,064 miliar (Rp58,8 triliun).
Baik MU, Real Madrid, maupun Barcelona, nilai mereka meningkat dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, MU belum mampu menggusur posisi Dallas Cowboys asal Amerika Serikat (AS). Dalam daftar Most Valuable Sports Team 2018 yang dirilis majalah Forbes kemarin, Dallas Cow boys yang merupakan klub elite di kompetisi NFL (American Foot ball) menempati urutan teratas dengan nilai USD4,8 miliar (Rp69,5 triliun).
Status MU sebagai klub paling bernilai tidak lepas dari kerja keras manajemen dan tim pemasaran. Klub yang pernah dilatih Sir Alex Ferguson itu terus menancapkan labelnya ke berbagai penjuru dunia. Mereka melebarkan sa yap dari Asia hingga Amerika.
Pada Juni lalu, Forbes telah menempatkan MU di puncak daftar Worldís Most Valuable Foot ball Club dengan nilai USD4,1 miliar atau meningkat dari USD3,69 miliar (Rp53,4 tri liun) bila dibandingkan musim lalu. MU menjadi klub sepak bola yang meraup revenue terbesar (USD737 juta atau Rp10,6 triliun) selama musim 2016- 2017 dan pemasukannya 50% lebih besar daripada klub lain.
Menurut Executive Editor di Forbes Media Mike Ozanian, MU memiliki manajemen yang solid sehingga bermuara pada stabilitas dan pencapaian maksimal, khususnya dari bagusnya kondisi keuangan mereka. “Kembalinya MU ke posisi teratas adalah bukti ketenaran label dan ketajaman pemasaran mereka yang hebat,” kata Ozanian dilansir BBC.
Rilis Forbes itu selaras dengan hasil studi grup bisnis olahraga yang berbasis di Inggris, Deloitte. Pada Januari lalu, mereka juga menempatkan MU sebagai klub pertama pada daftar Money League 2018 dengan pendapatan 676,3 juta euro (Rp11,5 triliun). Pertumbuhan yang kuat MU tidak terlepas dari tiga sumber utama pendapatan mereka, yakni dari pertandingan, siaran televisi, dan sponsor.
Pada daftar Deloitte, MU juga sukses menyisihkan Real Madrid (674,6 juta euro atau Rp11,4 triliun) dan Barcelona (648,3 juta euro atau Rp10,9 triliun). Masuknya MU, Barcelona, dan Madrid ke dalam daftar Most Valuable Sports Forbes menjadi indikasi bahwa sepak bola mampu bersaing dengan cabang-cabang olahraga lainnya.
MU pernah sukses menandatangani kontrak dengan General Motors yang mencapai USD80 juta (Rp1,1 triliun) per tahun untuk pembubuhan merek Chevy di jersey mereka. Adidas turut menjadi mitra Manchester United untuk kaus tim yang mencapai hampir USD1 miliar(Rp14,4 triliun) selama 10 tahun.
Berdasarkan penghitungan Forbes, dari sepuluh besar klub olahraga paling bernilai di dunia, klub asal AS mendominasi sepuluh besar, dengan tujuh perwakilan di dalamnya. Selain Dallas Cowboys, klub asal Paman Sam dimaksud adalah New York Yankees, New England Patriots, New York Knicks, Los Angeles Lakers, New York Giants, dan Golden State Warriors.
Adapun klub sepak bola raksasa lainnya—Bayern Muenchen, Manchester City, Arsenal, dan Chelsea—masuk 50 besar klub olahraga paling bernilai. Dalam daftar yang berisi 50 klub itu, lagi-lagi tim-tim dari AS mendominasi, terutama dari NFL, dengan wakil 29 klub masuk daftar.
Selanjutnya, NBA 8 klub, liga utama bisbol (6), sepak bola (7), dan NBA (6). Sementara itu, tiga klub NFL kesohor seperti Cincinnati Ben gal, Detroit Lion, dan Buffalo Bill tidak masuk dalam ranking. Meski demikian, prospek klub NFL pada masa mendatang diperkirakan cerah. Klub NFL akan meraih keuntungan dari dana relokasi Ram, Charger, dan Oak land Raider.
Liga Hoki Nasional (NHL), Nascar, dan F1 juga absen dalam peringkat kali ini. “Piala Dunia dan NBA telah mendominasi headline olahraga bulan ini. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga dunia dengan prospek pertumbuhan yang luar biasa. Lebih dari 3 miliar penonton menyaksikan Piala Dunia. Meski populer, sepak bola Amerika masih menjadi raja finansial,” kata editor Forbes Kurt Badenhausen.
NFL merupakan olahraga yang digemari di Amerika Utara. Karena itu, banyak sponsor yang menekan kontrak. Keuntungan operasi rata-rata klub NFL pada musim lalu ialah USD101 juta, tapi belum termasuk pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi.
“Jaringan televisi membayar miliaran dolar demi mendapatkan hak siar,” ungkap Forbes. Keuntungan besar itu pula yang membuat NFL mendominasi ranking. Kesuksesan Dallas Cowboys tidak terlepas dari peran pemilik dan pelatih Jerry Jones. Di bawah asuhannya, Cowboys memenangi tiga gelar Super Bowl.
Dia juga berhasil memuluskan kesepakatan hak siar dengan stasiun televisi senilai USD7 miliar per tahun dan kesepakatan dengan pemain berbakat. Namun, capaian emas Jones sebenarnya ialah mentransfor masi Cowboys dari klub yang pernah merugi USD1 juta per bulan menjadi klub kaya raya dengan keuntungan operasi USD300 juta per tahun.
Jones membeli Cowboys pada 1989 senilai USD150 juta, termasuk USD10 juta untuk membayar gaji pemain yang menunggak. Selama musim 2015, Cowboys memecahkan rekor baru di NFL dengan memperoleh pendapatan hingga USD700 juta, USD177 juta lebih besar di banding dengan klub NFL lainnya.
Jones tidak bergantung besar kepada aliran revenue internasional seperti klub-klub sepak bola. Namun, dia berhasil membangun ATM di AT&T Stadium. Arena yang dibuka pada 2009 itu menghasilkan lebih dari USD100 juta per tahun dari tiket premium dan USD150 juta dari sponsor. Event nonbola seperti tur juga menyuntikan puluhan juta dolar.
Dengan begitu, tak heran jika Cowboys membangun markas baru dan fasilitas latihan senilai USD1,5 miliar di Frisco, Texas, yang dibuka pada 2016 silam. New York Yankees yang sekarang dipimpin Aaron Judge dan Gary Sanchez juga berada dalam kondisi keuangan sangat bagus.
Di dunia olahraga, klub berjuluk The Bombers itu menjadi klub dengan penjualan sponsor terbesar, yakni mencapai USD120 juta per tahun dan penjualan tiket premium tertinggi (USD130 juta). Los Angeles Rams menjadi klub dengan loncatan nilai paling besar, yakni dari nonperingkat menuju peringkat 12.
Nilainya mencapai USD2,9 miliar. Pemilik Los Angeles Rams, Stanley Korenke, sedang membangun stadion baru senilai USD2,6 miliar di Inglewood, California. Stadion tersebut diproyeksikan dibuka pada 2020. Setelah anjlok ke posisi 43 tahun lalu, Arsenal kini kembali merangkak ke posisi 39. (Muh Shamil)
Nilai klub yang bermarkas di Old Trafford itu mencapai USD4,123 miliar atau Rp59,7 triliun. Posisi klub berjuluk Setan Merah tersebut berhasil meng ungguli dua klub raksasa asal Spanyol, yakni Real Madrid dan Barcelona. Real Madrid tercatat mem punyai nilai sebesar USD4,09 miliar (Rp59,2 triliun), sedangkan Barcelona senilai USD4,064 miliar (Rp58,8 triliun).
Baik MU, Real Madrid, maupun Barcelona, nilai mereka meningkat dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, MU belum mampu menggusur posisi Dallas Cowboys asal Amerika Serikat (AS). Dalam daftar Most Valuable Sports Team 2018 yang dirilis majalah Forbes kemarin, Dallas Cow boys yang merupakan klub elite di kompetisi NFL (American Foot ball) menempati urutan teratas dengan nilai USD4,8 miliar (Rp69,5 triliun).
Status MU sebagai klub paling bernilai tidak lepas dari kerja keras manajemen dan tim pemasaran. Klub yang pernah dilatih Sir Alex Ferguson itu terus menancapkan labelnya ke berbagai penjuru dunia. Mereka melebarkan sa yap dari Asia hingga Amerika.
Pada Juni lalu, Forbes telah menempatkan MU di puncak daftar Worldís Most Valuable Foot ball Club dengan nilai USD4,1 miliar atau meningkat dari USD3,69 miliar (Rp53,4 tri liun) bila dibandingkan musim lalu. MU menjadi klub sepak bola yang meraup revenue terbesar (USD737 juta atau Rp10,6 triliun) selama musim 2016- 2017 dan pemasukannya 50% lebih besar daripada klub lain.
Menurut Executive Editor di Forbes Media Mike Ozanian, MU memiliki manajemen yang solid sehingga bermuara pada stabilitas dan pencapaian maksimal, khususnya dari bagusnya kondisi keuangan mereka. “Kembalinya MU ke posisi teratas adalah bukti ketenaran label dan ketajaman pemasaran mereka yang hebat,” kata Ozanian dilansir BBC.
Rilis Forbes itu selaras dengan hasil studi grup bisnis olahraga yang berbasis di Inggris, Deloitte. Pada Januari lalu, mereka juga menempatkan MU sebagai klub pertama pada daftar Money League 2018 dengan pendapatan 676,3 juta euro (Rp11,5 triliun). Pertumbuhan yang kuat MU tidak terlepas dari tiga sumber utama pendapatan mereka, yakni dari pertandingan, siaran televisi, dan sponsor.
Pada daftar Deloitte, MU juga sukses menyisihkan Real Madrid (674,6 juta euro atau Rp11,4 triliun) dan Barcelona (648,3 juta euro atau Rp10,9 triliun). Masuknya MU, Barcelona, dan Madrid ke dalam daftar Most Valuable Sports Forbes menjadi indikasi bahwa sepak bola mampu bersaing dengan cabang-cabang olahraga lainnya.
MU pernah sukses menandatangani kontrak dengan General Motors yang mencapai USD80 juta (Rp1,1 triliun) per tahun untuk pembubuhan merek Chevy di jersey mereka. Adidas turut menjadi mitra Manchester United untuk kaus tim yang mencapai hampir USD1 miliar(Rp14,4 triliun) selama 10 tahun.
Berdasarkan penghitungan Forbes, dari sepuluh besar klub olahraga paling bernilai di dunia, klub asal AS mendominasi sepuluh besar, dengan tujuh perwakilan di dalamnya. Selain Dallas Cowboys, klub asal Paman Sam dimaksud adalah New York Yankees, New England Patriots, New York Knicks, Los Angeles Lakers, New York Giants, dan Golden State Warriors.
Adapun klub sepak bola raksasa lainnya—Bayern Muenchen, Manchester City, Arsenal, dan Chelsea—masuk 50 besar klub olahraga paling bernilai. Dalam daftar yang berisi 50 klub itu, lagi-lagi tim-tim dari AS mendominasi, terutama dari NFL, dengan wakil 29 klub masuk daftar.
Selanjutnya, NBA 8 klub, liga utama bisbol (6), sepak bola (7), dan NBA (6). Sementara itu, tiga klub NFL kesohor seperti Cincinnati Ben gal, Detroit Lion, dan Buffalo Bill tidak masuk dalam ranking. Meski demikian, prospek klub NFL pada masa mendatang diperkirakan cerah. Klub NFL akan meraih keuntungan dari dana relokasi Ram, Charger, dan Oak land Raider.
Liga Hoki Nasional (NHL), Nascar, dan F1 juga absen dalam peringkat kali ini. “Piala Dunia dan NBA telah mendominasi headline olahraga bulan ini. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga dunia dengan prospek pertumbuhan yang luar biasa. Lebih dari 3 miliar penonton menyaksikan Piala Dunia. Meski populer, sepak bola Amerika masih menjadi raja finansial,” kata editor Forbes Kurt Badenhausen.
NFL merupakan olahraga yang digemari di Amerika Utara. Karena itu, banyak sponsor yang menekan kontrak. Keuntungan operasi rata-rata klub NFL pada musim lalu ialah USD101 juta, tapi belum termasuk pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi.
“Jaringan televisi membayar miliaran dolar demi mendapatkan hak siar,” ungkap Forbes. Keuntungan besar itu pula yang membuat NFL mendominasi ranking. Kesuksesan Dallas Cowboys tidak terlepas dari peran pemilik dan pelatih Jerry Jones. Di bawah asuhannya, Cowboys memenangi tiga gelar Super Bowl.
Dia juga berhasil memuluskan kesepakatan hak siar dengan stasiun televisi senilai USD7 miliar per tahun dan kesepakatan dengan pemain berbakat. Namun, capaian emas Jones sebenarnya ialah mentransfor masi Cowboys dari klub yang pernah merugi USD1 juta per bulan menjadi klub kaya raya dengan keuntungan operasi USD300 juta per tahun.
Jones membeli Cowboys pada 1989 senilai USD150 juta, termasuk USD10 juta untuk membayar gaji pemain yang menunggak. Selama musim 2015, Cowboys memecahkan rekor baru di NFL dengan memperoleh pendapatan hingga USD700 juta, USD177 juta lebih besar di banding dengan klub NFL lainnya.
Jones tidak bergantung besar kepada aliran revenue internasional seperti klub-klub sepak bola. Namun, dia berhasil membangun ATM di AT&T Stadium. Arena yang dibuka pada 2009 itu menghasilkan lebih dari USD100 juta per tahun dari tiket premium dan USD150 juta dari sponsor. Event nonbola seperti tur juga menyuntikan puluhan juta dolar.
Dengan begitu, tak heran jika Cowboys membangun markas baru dan fasilitas latihan senilai USD1,5 miliar di Frisco, Texas, yang dibuka pada 2016 silam. New York Yankees yang sekarang dipimpin Aaron Judge dan Gary Sanchez juga berada dalam kondisi keuangan sangat bagus.
Di dunia olahraga, klub berjuluk The Bombers itu menjadi klub dengan penjualan sponsor terbesar, yakni mencapai USD120 juta per tahun dan penjualan tiket premium tertinggi (USD130 juta). Los Angeles Rams menjadi klub dengan loncatan nilai paling besar, yakni dari nonperingkat menuju peringkat 12.
Nilainya mencapai USD2,9 miliar. Pemilik Los Angeles Rams, Stanley Korenke, sedang membangun stadion baru senilai USD2,6 miliar di Inglewood, California. Stadion tersebut diproyeksikan dibuka pada 2020. Setelah anjlok ke posisi 43 tahun lalu, Arsenal kini kembali merangkak ke posisi 39. (Muh Shamil)
(nfl)