Pajak Tinggi, Pemain Bintang Kabur

Selasa, 24 Juli 2018 - 09:27 WIB
Pajak Tinggi, Pemain Bintang Kabur
Pajak Tinggi, Pemain Bintang Kabur
A A A
TURIN - Kepindahan Cristiano Ronaldo ke Juventus semakin mengukuhkan Spanyol sebagai neraka bagi megastar lapangan hijau. Pajak tinggi yang mencekik penghasilan membuat pesepak bola memilih pelabuhan baru. Sensasionalnya kepindahan CR7-julukan Ronaldo-menyita perhatian publik pada bursa transfer musim panas ini. Real Madrid melepasnya ke Juventus senilai 100 juta euro, 10 Ju li lalu. Aksi di tengah Piala Dunia itu menjadi transfer termahal untuk pemain berusia di atas 30 tahun.

Bagi Si Nyonya Tua-julukan Juventus-dalamnya kocek yang harus dirogoh untuk mendapatkan CR7 bukanlah masalah besar. Selain berstatus sebagai pemain terbaik dunia, kepo puleran bintang asal Portugal tersebut berdampak positif terhadap klub. Terbukti, dalam 24 jam setelah resmi di umumkan sebagai penggawa anyar Juventus, kostum bernomor 7 miliknya terjual hingga USD60 juta.

Kehadiran CR7 otomatis kem bali mendongkrak citra Seri A sebagai salah satu kompetisi terbaik di Benua Biru. Ronaldo mengatakan mencari tantangan dengan mengarungi karier baru di Negeri Piza. “Biasanya pemain pada usia saya mendapat tawaran untuk berlaga di Qatar atau China. Saya sangat respek karena saat ini ada klub dengan sejarah luar biasa, menginginkan saya. Saya amat bahagia,” ungkap Ronaldo dikutip Guardian, ketika diperkenalkan sebagai jagoan baru Si Nyonya Tua. Namun, sudah menjadi rahasia umum bila mantan kartu as Manchester United tersebut gerah dengan tingginya pajak penghasilan khusus orang kaya.

Sebagai catatan, Spanyol menerapkan 52% bagi orang yang berpendapatan minimal 300.000,20 euro (se kitar Rp5 miliar) pertahun, sedangkan batas terendah pajak di Spanyol adalah 24,75% yang dibebankan kepada warga dengan pendapatan maksimal 17.707,20 euro (sekitar Rp300 juta). Sementara di pelabuhan terbaru Ronaldo, Italia, peraturan pajak maksimal 46,29%. Apalagi, dilansir La Gaz zetta dello Sport, Ronaldo ba kal diuntungkan dengan ada nya peraturan pajak Italia yang baru diberlakukan tahun lalu. Demi menggiring orang-orang super tajir dari berbagai belahan dunia membawa uangnya ke Italia, pemerintah menerapkan tarif rata pajak penghasilan. Presiden Primera Liga Javier Tebas menilai pundi-pundi uang Ronaldo bakal semakin luber menyusul kepindahan ke Juventus Stadium.

“Kepergian CR7 ke Italia sangat menguntungkan ba gi nya. Dia akan men dapatkan uang lebih banyak daripada di Spanyol,” kata Tebas dilansir espn. Tarif flat di Italia adalah jumlah yang dibayarkan, bukan dalam persentase. Siapa pun yang mampu menyetor pajak senilai 100.000 euro (sekitar Rp1,69 miliar) pertahun, bisa menikmati hidup di Negeri Piza tanpa mempersoalkan besarnya pendapatan. Bagi Ronaldo yang mendapat gaji 625.000 euro (Rp10,6 miliar) perpekan, jumlah 100.000 euro tidak ada artinya. Ronaldo, yang tahun lalu ber ada di tangga ketiga atlet terkaya di muka Bumi ter sebut, bisa kembali mengklaim peringkat satu tahun depan. Apa lagi, dia diikat Nike seumur hidup dengan nilai deal USD1 miliar.

Selain apparel ke banggaan Amerika Serikat tersebut, Ronaldo juga menjadi wajah sejumlah produk terkemuka di dunia seperti Tag Heuer dan Clear. Sebelum meneken kerja sama dengan Si Nyonya Tua, CR7 harus mengeluarkan uang senilai 12,1 juta pounds dan membayar total 16,8 juta pounds untuk menghindari bui. CR7 terbukti bersalah karena tidak membayar pajak pendapatan Image Rights periode 2011-2014 dan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun. CR7 bisa bernapas lega karena tidak sampai merasakan dinginnya jeruji besi. Berdasarkan aturan di Spanyol, vonis dua tahun atau kurang untuk kasus seperti ini tidak perlu dipenjara, dan terdakwa hanya men jalani masa percobaan.

Secara terbuka, Tebas memang mengakui hengkangnya CR7 dari Santiago Bernabeu dilatarbelakangi oleh aturan pajak Spanyol yang ketat dan tinggi. Para pemain dengan pen dapatan tinggi pun kelimpungan.Meski Tebas mengaku tidak memiliki kewenangan, dia berharap agar semua pihak terkait duduk bersama untuk meng evaluasi guna mengembalikan reputasi Primera Liga. Ke prihatinan Tebas bukan tanpa alasan. Aturan pajak Spanyol bukan tak mungkin memengaruhi pemain-pemain top lainnya untuk hengkang atau berpikir ulang berkarier di Pri mera Liga.

CR7 bukanlah satu-satunya bin tang yang bermasalah dengan pajak di Spanyol. Sebelumnya, ada delapan pemain top pernah mengalami situasi serupa, di antaranya Lionel Messi, Javier Mascherano, hingga Neymar Jr. Messi pernah tersangkut tudingan melakukan penghindaran pajak pada 2013. Otoritas sepak bola Spanyol menilai ayah Messi, Jorge, menggunakan serangkaian perusahaan untuk melindungi royalti dan pendapatan. Meski dalam pemeriksaan, Messi bersikeras tidak bersalah, Setelah tuduhan dipublikasikan, penggawa kesayangan Barcelona harus rela membayar senilai 5 juta euro plus bunga.

Pengadilan menyatakan Messi dan sang ayah, Jorge, melakukan penipuan pajak dan dihukum 21 bulan penjara. Tahun lalu Messi mengajukan banding atas kasusnya ke Mahkamah Agung Spanyol, tetapi pengadilan menolaknya. Mantan rekan Messi di El Barca, yang kini memperkuat klub Liga Super China Hebei Chi na Fortune, Javier Mascherano, juga merasakan ganasnya pajak Spanyol. Gelandang asal Argentina ter sebut dituduh melakukan peng gelapan pajak pada 2015. Di hadapan hakim, Mascherano mengakui tidak menyetor pajak pada 2011 dan 2012.

Tak ada pilihan, Mascherano pun membayar tagihan pajak senilai 1,5 juta euro plus bunga sebesar 200.000 euro. Sementara kasus Neymar sedikit berbeda. Bintang Paris Saint Germain (PSG) tersebut di nyatakan bersalah karena tidak melaporkan penghasilannya saat bergabung dengan Barcelona, Juni 2013. Kala itu, Kejaksaan Spanyol menyelidiki biaya transfer Neymar. Dokumen yang diserahkan kepada pihak berwenang justru kontra dengan fakta sebenarnya. Hal itu mem buat Presiden Barcelona Sandro Rosell mendapat tekanan besar dan meng undurkan diri pada Januari 2014. Sehari kemudian, rincian transfer diungkap El Azulgrana-julukan Barcelona.

Transfer itu sebenarnya telah membebani mereka 86,2 ju ta euro (sekitar Rp1,4 triliun), dengan orang tua Neymar disebutkan menerima 40 juta euro, sebagai pemulus kepin dahan. Padahal, saat itu Barcelona mengumumkan mendapatkan Neymar senilai 57,1 juta euro.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4271 seconds (0.1#10.140)