Pelatih Massimiliano Allegri Ingatkan Leonardo Bonucci
A
A
A
NEW JERSEY - Come back Leonardo Bonucci ke Juventus tinggal menunggu waktu. Kubu Juventus dan AC Milan sebagai pemilik kabarnya sudah mencapai kata sepakat.
Milan bersedia melepas, Juve pun siap menerimanya meski pemain belakang tersebut baru satu musim meninggalkan La Vecchia Signora dengan kecewa. Ketika meninggalkan Juve, banyak yang mempertanyakan alasan bek berusia 31 tahun tersebut.
Selama tujuh tahun membela Juve, Bonucci berhasil menguasai liga domestik Italia. Dia berkali-kali mengangkat trofi Seri A, Coppa Italia, dan Super Coppa Italia. Jika ada kekurangan, hanyalah gelar Liga Champions. Masalahnya, dia pindah ke AC Milan yang masih mencari bentuk terbaiknya.
Kehadiran konsorsium China memang menghadirkan harapan, apalagi dia diboyong dengan nilai lebih dari 30 juta poundsterling. Kabar santer menyebutkan jika mantan pemain Inter Milan itu tidak nyaman dengan Massimiliano Allegri sehingga memutuskan hengkang.
Puncaknya, Bonucci tidak dimainkan Allegri pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Porto pada Februari 2017 dengan alasan indisipliner. Hal ini terjadi setelah dia dan Allegri terlibat percekcokan yang panas pada menit-menit akhir laga Juve melawan Palermo (4- 1) pada Seri A.
Saat itu Bonucci tak menampik. Kepada media Italia, La Gazzetta dello Sport, dia mengatakan seharusnya pelatih tak antikritik. Diskusi seharusnya menjadi hal biasa dalam sebuah tim. “Orang berpikir itu adalah hal yang pa ling mencolok, tapi kenyataannya itu adalah puncak dari segalanya, sudah ada peristiwa lain sebelumnya,” kata Bonucci.
Menurut dia, ada masalah yang jauh lebih besar yang dianggap sebagai penghinaan. “Mereka seharusnya tahu itu, seperti penghinaan yang saya terima saat mengenakan kaus Bianconeri , sama saja jika mereka mengejek saya,” tandasnya.
Namun, baru satu musim mengenakan jersey merah hitam Milan, Bonucci mengata kan ingin kembali. Selama di Milan, Bonucci tampil 35 kali dan dua gol di semua ajang. Penampilan itu memang jauh dari harapan jika dibandingkan jam terbangnya bersama Juve.
Menanggapi kabar ini, Allegri mengaku tak akan mempermasalahkan rencana Bonucci kembali. “Saya punya hubungan baik dengan Bonucci,” ujar Allegri, dikutip Football Italia. Masalahnya, Allegri juga seperti memberi peringatan jika Bonucci sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Alasannya, dia merasa sudah punya bek tengah yang bagus dan mengantarkan mereka menjadi juara. “Tetapi saya tak mau mengo mentari bursa transfer, itu urusan klub. Sekarang Juventus sudah punya banyak bek tengah yang bagus,” tandasnya.
Kabar soal kembalinya Bonucci juga telah terdengar sampai ke pemain Juventus. Allegri mengakui para pemainnya telah mendengar desasdesus itu dan menerima Bonucci jika memang hendak kembali. Dia mengakui ada dis kusi di jajaran petinggi hingga kepemain karena itu bagian dari pekerjaan.
Pemain pun tak ma salah dengan situasi ter se but. Kabarnya, transfer Bonucci kembali ke Juventus melibatkan Gonzalo Higuain sebagai paket pertukaran. Pemain asal Argentina itu musim lalu menjadi top skor Juventus dengan 23 gol. Namun, posisi Higuain di Juventus terancam setelah kehadiran megabintang Cristiano Ronaldo.
Milan bersedia melepas, Juve pun siap menerimanya meski pemain belakang tersebut baru satu musim meninggalkan La Vecchia Signora dengan kecewa. Ketika meninggalkan Juve, banyak yang mempertanyakan alasan bek berusia 31 tahun tersebut.
Selama tujuh tahun membela Juve, Bonucci berhasil menguasai liga domestik Italia. Dia berkali-kali mengangkat trofi Seri A, Coppa Italia, dan Super Coppa Italia. Jika ada kekurangan, hanyalah gelar Liga Champions. Masalahnya, dia pindah ke AC Milan yang masih mencari bentuk terbaiknya.
Kehadiran konsorsium China memang menghadirkan harapan, apalagi dia diboyong dengan nilai lebih dari 30 juta poundsterling. Kabar santer menyebutkan jika mantan pemain Inter Milan itu tidak nyaman dengan Massimiliano Allegri sehingga memutuskan hengkang.
Puncaknya, Bonucci tidak dimainkan Allegri pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Porto pada Februari 2017 dengan alasan indisipliner. Hal ini terjadi setelah dia dan Allegri terlibat percekcokan yang panas pada menit-menit akhir laga Juve melawan Palermo (4- 1) pada Seri A.
Saat itu Bonucci tak menampik. Kepada media Italia, La Gazzetta dello Sport, dia mengatakan seharusnya pelatih tak antikritik. Diskusi seharusnya menjadi hal biasa dalam sebuah tim. “Orang berpikir itu adalah hal yang pa ling mencolok, tapi kenyataannya itu adalah puncak dari segalanya, sudah ada peristiwa lain sebelumnya,” kata Bonucci.
Menurut dia, ada masalah yang jauh lebih besar yang dianggap sebagai penghinaan. “Mereka seharusnya tahu itu, seperti penghinaan yang saya terima saat mengenakan kaus Bianconeri , sama saja jika mereka mengejek saya,” tandasnya.
Namun, baru satu musim mengenakan jersey merah hitam Milan, Bonucci mengata kan ingin kembali. Selama di Milan, Bonucci tampil 35 kali dan dua gol di semua ajang. Penampilan itu memang jauh dari harapan jika dibandingkan jam terbangnya bersama Juve.
Menanggapi kabar ini, Allegri mengaku tak akan mempermasalahkan rencana Bonucci kembali. “Saya punya hubungan baik dengan Bonucci,” ujar Allegri, dikutip Football Italia. Masalahnya, Allegri juga seperti memberi peringatan jika Bonucci sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Alasannya, dia merasa sudah punya bek tengah yang bagus dan mengantarkan mereka menjadi juara. “Tetapi saya tak mau mengo mentari bursa transfer, itu urusan klub. Sekarang Juventus sudah punya banyak bek tengah yang bagus,” tandasnya.
Kabar soal kembalinya Bonucci juga telah terdengar sampai ke pemain Juventus. Allegri mengakui para pemainnya telah mendengar desasdesus itu dan menerima Bonucci jika memang hendak kembali. Dia mengakui ada dis kusi di jajaran petinggi hingga kepemain karena itu bagian dari pekerjaan.
Pemain pun tak ma salah dengan situasi ter se but. Kabarnya, transfer Bonucci kembali ke Juventus melibatkan Gonzalo Higuain sebagai paket pertukaran. Pemain asal Argentina itu musim lalu menjadi top skor Juventus dengan 23 gol. Namun, posisi Higuain di Juventus terancam setelah kehadiran megabintang Cristiano Ronaldo.
(don)