Mati Sendiri Jadi Penyebab Yantoni/Gischa Gugur di Kejuaraan Dunia
A
A
A
NANJING - Kekalahan harus rela diterima pasangan ganda campuran Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami. Meski di atas kertas pasangan muda Indonesia diyakini bisa mengatasi perlawanan Thom Gicquel/Delphine Delrue, nyatanya kesalahan sendiri yang kerap dibuat jadi penyebab mereka gugur di babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018.
Bicara peluang Yantoni/Gischa sebenarnya lebih terbuka. Jika menilik peringkat, Yantoni/Gischa lebih baik dengan ada di posisi 37 dunia. Sedangkan lawannya di peringkat 65 dunia.
Tapi pada pertandingan di Nanjing Youth Olympic Stadium, China, Senin (30/8/2018), Yantoni/Gischa tak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Mereka kalah dua game langsung 13-21, 14-21. (Baca juga : Debut di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Yantoni/Gischa Langsung Kalah )
"Saya banyak mati-mati sendiri, kurang kontrol pukulan, kontrol lawan, dan kami banyak dikontrol lawan. Saya kurang sabar mengolah bola," ujar Yantoni setelah pertandingan dikutip laman resmi PBSI, Badmintonindonesia.
"Setelah kekalahan di game pertama, kami coba ubah permainan. Dari situ bisa dapat poin, tapi kemudian lawan mengubah permainannya lagi," tambahnya.
Konsistensi dan konsentrasi dalam penampilan di lapangan menjadi hal yang digarisbawahi mereka dalam evaluasi laga hari ini. "Harus lebih konsisten, latihan harus lebih fokus. Kami, terutama saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri karena tidak bisa menguasai keadaan di lapangan," beber Yantoni.
Hari ini masih ada satu wakil ganda campuran lagi yang akan bertanding yaitu Ronald Alexander/Annisa Saufika, yang juga akan berhadapan dengan wakil Prancis, Bastian Kersaudy/Lea Palermo. Sedangkan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti baru akan bertanding Selasa (31/7/2018).
Bicara peluang Yantoni/Gischa sebenarnya lebih terbuka. Jika menilik peringkat, Yantoni/Gischa lebih baik dengan ada di posisi 37 dunia. Sedangkan lawannya di peringkat 65 dunia.
Tapi pada pertandingan di Nanjing Youth Olympic Stadium, China, Senin (30/8/2018), Yantoni/Gischa tak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Mereka kalah dua game langsung 13-21, 14-21. (Baca juga : Debut di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Yantoni/Gischa Langsung Kalah )
"Saya banyak mati-mati sendiri, kurang kontrol pukulan, kontrol lawan, dan kami banyak dikontrol lawan. Saya kurang sabar mengolah bola," ujar Yantoni setelah pertandingan dikutip laman resmi PBSI, Badmintonindonesia.
"Setelah kekalahan di game pertama, kami coba ubah permainan. Dari situ bisa dapat poin, tapi kemudian lawan mengubah permainannya lagi," tambahnya.
Konsistensi dan konsentrasi dalam penampilan di lapangan menjadi hal yang digarisbawahi mereka dalam evaluasi laga hari ini. "Harus lebih konsisten, latihan harus lebih fokus. Kami, terutama saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri karena tidak bisa menguasai keadaan di lapangan," beber Yantoni.
Hari ini masih ada satu wakil ganda campuran lagi yang akan bertanding yaitu Ronald Alexander/Annisa Saufika, yang juga akan berhadapan dengan wakil Prancis, Bastian Kersaudy/Lea Palermo. Sedangkan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti baru akan bertanding Selasa (31/7/2018).
(bbk)