Pembalap Muda Indonesia Jalani Tahap Awal VR46 Master Camp 6
A
A
A
JAKARTA - Pembalap muda tanah air, Faeroz sudah berada di Cattolica, Italia pada 11 September, guna mengambil bagian dalam program Yamaha VR46 Master Camp yang sudah memasuki edisi keenam. Total terlibat empat rider dari Benua Asia.
Selain Faeroz, juga ada dua pembalap dari Malaysia yakni Muhammad Aiman Bin Tahiruddin (16 tahun), kemudian Nazirul Izzat Bin Muhammad Bahauddin juga (18) dan Shota Yokohama asal Jepang (16).
"Sungguh hal yang luar biasa, bahwa kami dapat menyambut para pembalap berbakat di Yamaha VR46 Master Camp. Program pelatihan telah berjalan cukup lama sejak kami mulai tahun 2016, dan kami akan mencoba untuk membuat edisi keenam ini sebagai yang terbaik. Peserta terbaru ini adalah dari Asia," tukas Alessio Salucci dari VR46 Riders Academy yang juga sahabat dekat Valentino Rossi.
"Kami tahu seperti juga edisi sebelumnya bahwa kami harus dapat memberi mereka beberapa keterampilan pelatihan yang tidak sering digunakan di negara asal mereka, terpenting dapat membuat sebuah perbedaan untuk karier balap mereka. Selalu menyenangkan untuk membantu pengendara muda meningkatkan level balap mereka," jelasnya.
"Kami melihat banyak talenta dari Asia masuk dalam semua kelas di kejuaraan MotoGP dan kami berharap, dengan bantuan kami minggu ini, para peserta dapat dilengkapi hingga tahu bagaimana mewujudkan impian mereka," Alessio Salucci menambahkan.
Adapun tahapan awal dari Yamaha VR46 Master Camp yang dijalani racer binaan Yamaha Indonesia usia 15 tahun tersebut ialah medical check-up. Tentu saja, hal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol kondisi tubuh atau kesehatan secara menyeluruh sebelum masuk dalam tahap awal pelatihan Master Camp.
Proses tersebut memakan waktu selama 20 menit untuk setiap pembalap. Pihak VR46 Riders Academy bekerjsama dengan Fisiosport dengan didukung Dokter Marco. Medical check-up menyangkut langkah mengukur tinggi dan berat badan. Faeroz, yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur memiliki bobot 51 kg dan tinggi 168 cm.
Kemudian juga dilakukan Pony Spirometer, pemeriksaan torax (pernafasan), pemeriksaan tekanan darah, Cardioline (6 titik di bagian kaki, tangan dan dada sebelum aktivitas dan lanjut Cardioline lagi (6 titik di bagian kaki, tangan dan dada sesudah aktivitas selama 3 menit). Cardioline ini berhubungan dengan pengukuran detak jantung dan asupan oksigen.
"Pertama-tama, saya ingin berterimakasih kepada Yamaha atas dukungan dan keyakinan mereka pada saya. Saya ingin menggunakan pengalaman ini untuk meningkatkan keterampilan balap saya di masa depan. Jadi saya dapat menggunakannya ketika saya pulang ke tanah air. Saya sangat gembira tentang prospek latihan flat-track di VR46 Motor Ranch dan juga dapat latihan di Sirkuit Misano," ucap Muhammad Faerozi Toreqottulah.
Selama menjalani seluruh proses tersebut, Faeroz didampingi Divisi Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang juga manajer tim Yamaha Racing Indonesia yang konsen di balap Asia Road Racing Championship 2018, Wahyu Rusmayadi.
Selain Faeroz, juga ada dua pembalap dari Malaysia yakni Muhammad Aiman Bin Tahiruddin (16 tahun), kemudian Nazirul Izzat Bin Muhammad Bahauddin juga (18) dan Shota Yokohama asal Jepang (16).
"Sungguh hal yang luar biasa, bahwa kami dapat menyambut para pembalap berbakat di Yamaha VR46 Master Camp. Program pelatihan telah berjalan cukup lama sejak kami mulai tahun 2016, dan kami akan mencoba untuk membuat edisi keenam ini sebagai yang terbaik. Peserta terbaru ini adalah dari Asia," tukas Alessio Salucci dari VR46 Riders Academy yang juga sahabat dekat Valentino Rossi.
"Kami tahu seperti juga edisi sebelumnya bahwa kami harus dapat memberi mereka beberapa keterampilan pelatihan yang tidak sering digunakan di negara asal mereka, terpenting dapat membuat sebuah perbedaan untuk karier balap mereka. Selalu menyenangkan untuk membantu pengendara muda meningkatkan level balap mereka," jelasnya.
"Kami melihat banyak talenta dari Asia masuk dalam semua kelas di kejuaraan MotoGP dan kami berharap, dengan bantuan kami minggu ini, para peserta dapat dilengkapi hingga tahu bagaimana mewujudkan impian mereka," Alessio Salucci menambahkan.
Adapun tahapan awal dari Yamaha VR46 Master Camp yang dijalani racer binaan Yamaha Indonesia usia 15 tahun tersebut ialah medical check-up. Tentu saja, hal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol kondisi tubuh atau kesehatan secara menyeluruh sebelum masuk dalam tahap awal pelatihan Master Camp.
Proses tersebut memakan waktu selama 20 menit untuk setiap pembalap. Pihak VR46 Riders Academy bekerjsama dengan Fisiosport dengan didukung Dokter Marco. Medical check-up menyangkut langkah mengukur tinggi dan berat badan. Faeroz, yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur memiliki bobot 51 kg dan tinggi 168 cm.
Kemudian juga dilakukan Pony Spirometer, pemeriksaan torax (pernafasan), pemeriksaan tekanan darah, Cardioline (6 titik di bagian kaki, tangan dan dada sebelum aktivitas dan lanjut Cardioline lagi (6 titik di bagian kaki, tangan dan dada sesudah aktivitas selama 3 menit). Cardioline ini berhubungan dengan pengukuran detak jantung dan asupan oksigen.
"Pertama-tama, saya ingin berterimakasih kepada Yamaha atas dukungan dan keyakinan mereka pada saya. Saya ingin menggunakan pengalaman ini untuk meningkatkan keterampilan balap saya di masa depan. Jadi saya dapat menggunakannya ketika saya pulang ke tanah air. Saya sangat gembira tentang prospek latihan flat-track di VR46 Motor Ranch dan juga dapat latihan di Sirkuit Misano," ucap Muhammad Faerozi Toreqottulah.
Selama menjalani seluruh proses tersebut, Faeroz didampingi Divisi Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang juga manajer tim Yamaha Racing Indonesia yang konsen di balap Asia Road Racing Championship 2018, Wahyu Rusmayadi.
(nug)