Babak Baru Perseteruan Pelatih Mourinho vs Paul Pogba

Kamis, 27 September 2018 - 06:42 WIB
Babak Baru Perseteruan...
Babak Baru Perseteruan Pelatih Mourinho vs Paul Pogba
A A A
MANCHESTER - Tersingkirnya dari Piala Liga usai takluk 7-8 melalui drama adu penalti dibabak ketiga melawan Derby County (26/9) bukan hanya membuat kans Manchester United (MU) merebut gelar berkurang. Kekalahan tersebut turut memantik perseteruan Jose Mourinho dengan Paul Pogba.

Secara mengejutkan, Mou memutuskan untuk melucuti status Pogba sebagai kapten kedua MU, pasca laga kontra Derby. Hal itu terjadi setelah sang pemain dikabarkan telah memberitahukan keinginannya untuk pergi ke Barcelona.

Tercatat, sepanjang musim ini Pogba baru mengemban tugas sebagai kapten sebanyak tiga kali yakni saat melawan Watford (15/9) dan Wolverhampton Wanderers (22/9) di Liga Primer serta ketika menghadapi BSC Young Boys di penyisihan grup Liga Champions (20/9)

“Satu-satunya kebenaran adalah saya membuat keputusan bagi Pogba untuk tidak menjadikannya kapten kedua lagi. Ini merupakan keputusan dari orang yang sama saat menunjukknya sebagai kapten kedua. Ini adalah keputusan tidak perlu saya jelaskan,”ungkap Mou dilansir dailymail.

Kendati menolak mengemukakan alasan utamanya di balik dicopotnya ban kapten Pogba, Banyak pihak menduga Mou kecewa dengan komitmen sang pemain. Dikabarkan, Pogba telah mengutarakan niatnya secara langsung untuk hengkang ke Barcelona.

Persetruan Mou dan Pogba sejatinya telah berlangsung dalam 18 bulan terakhir. Pada bursa transfer musim panas lalu, dia telah menginformasikan kepada petinggi MU perihal keinginannya untuk pindah ke Barca. Mou pun meresponnya dengan membangku cadangkan Pogba di beberapa pertandingan.

Beberapa fakta lainnya turut terungkap. Mou dan staffnya merasa khawatir dengan sikap Pogba. Mereka dikabarkan tidak senang lantaran gelandang asal Prancis tersebut memutar musik dengan keras di bus tim dalam perjalanan jelang laga melawan Wolverhampton di Old Trafford. Padahal seluruh anggota skuad membutuhkan fokus dan ketenangan dalam sebelum bertanding.

Awal bulan ini, Pogba juga menuai kontroversi karena memilih mengendarai mobil usai laga melawan Burnley dan kemudian pergi ke Bandara guna bergabung dengan skuad Prancis. Sementara rekan satu timnya di MU naik bus.

Berbagai perilaku tersebut tentu menjadi alasan kuat Mou mencopot ban kapten Pogba. Juru taktik berusia 55 tahun juga tidak memainkannya saat melawan Derby. Beberapa pemain utama seperti Alexis Sanchez, David De Gea, Chris Smalling hingga Andres Pereira turut absen.

Namun, ketidakhadiran Pogba dan punggawa-punggawa inti memang begitu mempengaruhi permainan MU. The Red Devils yang sempat unggul lebih dulu lewat Juan Mata (3) berada di bawah tekanan setelah Derby membalikkan keadaan berkat gol-gol dari Harry Wilson (59) dan Jack Marriott (85). MU baru bisa menyamakan kedudukan melalui Marouane Fellaini (90+3).

Sayang, MU harus menelan pil pahit di babak adu penalti. Kegagalan Phil Jones menjalankan tugasnya membuat mereka tersingkir lebih awal di Piala Liga Musim ini. Menanggapi kekalahan timnya, Mou mengatakan MU memiliki kesempatan membunuh permainan di babak pertama. Tetapi, peluang-peluang yang didapat gagal menjadi gol.

Mou juga menganggap kartu merah Sergio Romero di menit ke-67 berdampak buruk terhadap tim. Meski demikian, Pelatih berjuluk The Special One tersebut tetap menatap ke depan. Dia meminta pasukannya untuk melupakan kekalahan dan berkonsentrasi jelang laga Liga Primer melawan West Ham United, Sabtu (29/9).

“Saat turun minum saya mengatakan kepada pemain bahwa mereka harus percaya diri dan harus memenangkan pertandingan. Tetapi, kami gagal menuntaskan perlawanan Derby kendati berpeluang melakukannya,”keluhnya

Sementara dikubu lawan, kemenangan atas MU menjadi sangat istimewa bagi Frank Lampard. Dia mampu mengalahkan sosok yang begitu dikaguminya saat masih sama-sama memperkuat Chelsea.

Lampard mengaku sangat senang dapat menyingkirkan MU. Pria yang baru menangani tim tiga bulan terakhir itu berharap, Derby semakin percaya diri mengarungi divisi Championship. Guna mewujudkan impian promosi ke Liga Primer musim depan, Dia bertekad membawa tim meraih kemenangan saat berhadapan dengan Bolton Wanderers, Sabtu (29/9).

“Saya sangat terkejut. Kami menunjukkan performa luar biasa melawan klub sebesar MU. Saya sangat bangga. Mentalitas kami saat babak penalti begitu baik. Itulah permainan yang selalu saya inginkan. Kami ingin menampilkan permainan sepakbola terbaik,”pungkasnya
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7856 seconds (0.1#10.140)