Jornada Keenam Primera Liga Hari Kelabu Barca dan Madrid
A
A
A
LEGANES - Jornada keenam Primera Liga menjadi hari kelabu bagi Barcelona dan Real Madrid.
Datang bertamu dengan kepercayaan diri tinggi, dua klub raksasa asal Spanyol itu malah dipaksa menelan kekalahan pertamanya musim ini.
Semula Barcelona berharap kunjungan ke Estadio Municipal de Butarque, Kamis (27/9), dapat mengobati kekecewaan setelah sebelumnya berbagi hasil 2-2 kontra Girona.
Tapi, Leganes selaku tuan rumah enggan mengabulkan permintaan itu. Meski sempat tertinggal dulu akibat gol Philippe Coutinho pada menit ke-12, tekad menyudahi rentetan lima laga beruntun tanpa kemenangan membuat Leganes berhasil membalikkan keadaan dan unggul 2-1.
Status juru kunci yang sempat melekat pada Leganes tidak menghalangi Nabil El Zhar (52) dan Oscar Rodriguez (53) untuk mencetak gol balasan. Imbasnya, El Azulgrana harus pulang sambil menanggung malu.
“Terkadang sulit menjelaskan apa yang terjadi saat di lapangan. Anda merasa telah menguasai jalannya pertandingan. Tapi, tiba-tiba saja, dalam hitungan menit, lawan bisa melukai Anda, seperti yang dilakukan Leganes,” kata Pelatih Barcelona Ernesto Valverde dilansir skysport.
Kekalahan ini membuat Barcelona, khususnya Valverde, jadi sorotan.
Pelatih berusia 54 tahun itu dinilai berbuat blunderketika memilih pemain. Entah bermaksud menyimpan tenaga karena selanjutnya akan menjamu Athletic Bilbao, Sabtu (29/9), dan meyambangi Tottenham Hotspur di Liga Champions, Kamis (4/10), dia memarkir sejumlah pemain pilarnya.
Valverde mengistirahatkan Jordi Alba dan memainkan Thomas Vermaelen di lini belakang. Padahal Vermaelen masih belum terbiasa dengan skema empat bek yang diterapkan bekas nakhoda Valencia itu. Luis Suarez juga disimpan dan digantikan Munir El Haddadi.
Faktanya, Vermaelen melakukan kesalahan, yakni terlambat mengantisipasi atau sudah mati langkah ketika El Zhar menyundul bola untuk menyamakan kedudukan. Setelah itu, giliran Gerard Pique kehilangan bola yang dimanfaatkan Rodriguez untuk membalik keadaan. “
Kami ingin mencetak gol kedua karena hanya unggul satu gol tidak cukup. Ketika memimpin 1-0, Anda rentan mengalami insiden. Kami tidak menciptakan peluang seperti yang diinginkan. "Kami harus kehilangan lima angka dalam tiga hari. Itu sangat sulit dijelaskan,” ujar Valverde.
Kekalahan Real Madrid di markas Sevilla juga sulit dijelaskan, mengingat Barcelona bertanding lebih dulu. Biasanya, ketika mengetahui musuh bebuyutannya itu kalah, Los Blancosbakal lebih galak untuk meraih kemenangan. Namun, apa yang terjadi di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan justru sebaliknya.
Menurunkan skuad terbaiknya, tim asuhan Julen Lopetegui itu malah dipecundangi tiga gol tanpa balas lewat Andre Silva (17, 21) dan Wissam Ben Yedder (39). “Kami datang ke sini dengan bertujuan memberi tekanan kepada Sevilla.
Sudah sangat jelas, kami tidak bisa melakukannya. Sevilla ternyata jauh lebih superior,” ucap Lopetegui. Buruknya pertahanan menjadi penyebab tersungkurnya Madrid. Nyatanya, tuan rumah hanya butuh 18 detik untuk menguji kiper Thibaut Courtois.
Entah mengapa, Marcelo justru menjadi titik lemah. Terbukti dua gol Sevilla datang dari area yang dikawal bek asal Brasil itu. Hal ini sekaligus menunjukkan kalau kemampuan Madrid ketika jumpa tim tangguh pada musim ini masih belum teruji.
Gareth Bale dkk sebelumnya sempat dijegal Athletic Bilbao 1-1 di Primera Liga dan takluk 2-4 dari Atletico Madrid saat Piala Super Eropa.
Datang bertamu dengan kepercayaan diri tinggi, dua klub raksasa asal Spanyol itu malah dipaksa menelan kekalahan pertamanya musim ini.
Semula Barcelona berharap kunjungan ke Estadio Municipal de Butarque, Kamis (27/9), dapat mengobati kekecewaan setelah sebelumnya berbagi hasil 2-2 kontra Girona.
Tapi, Leganes selaku tuan rumah enggan mengabulkan permintaan itu. Meski sempat tertinggal dulu akibat gol Philippe Coutinho pada menit ke-12, tekad menyudahi rentetan lima laga beruntun tanpa kemenangan membuat Leganes berhasil membalikkan keadaan dan unggul 2-1.
Status juru kunci yang sempat melekat pada Leganes tidak menghalangi Nabil El Zhar (52) dan Oscar Rodriguez (53) untuk mencetak gol balasan. Imbasnya, El Azulgrana harus pulang sambil menanggung malu.
“Terkadang sulit menjelaskan apa yang terjadi saat di lapangan. Anda merasa telah menguasai jalannya pertandingan. Tapi, tiba-tiba saja, dalam hitungan menit, lawan bisa melukai Anda, seperti yang dilakukan Leganes,” kata Pelatih Barcelona Ernesto Valverde dilansir skysport.
Kekalahan ini membuat Barcelona, khususnya Valverde, jadi sorotan.
Pelatih berusia 54 tahun itu dinilai berbuat blunderketika memilih pemain. Entah bermaksud menyimpan tenaga karena selanjutnya akan menjamu Athletic Bilbao, Sabtu (29/9), dan meyambangi Tottenham Hotspur di Liga Champions, Kamis (4/10), dia memarkir sejumlah pemain pilarnya.
Valverde mengistirahatkan Jordi Alba dan memainkan Thomas Vermaelen di lini belakang. Padahal Vermaelen masih belum terbiasa dengan skema empat bek yang diterapkan bekas nakhoda Valencia itu. Luis Suarez juga disimpan dan digantikan Munir El Haddadi.
Faktanya, Vermaelen melakukan kesalahan, yakni terlambat mengantisipasi atau sudah mati langkah ketika El Zhar menyundul bola untuk menyamakan kedudukan. Setelah itu, giliran Gerard Pique kehilangan bola yang dimanfaatkan Rodriguez untuk membalik keadaan. “
Kami ingin mencetak gol kedua karena hanya unggul satu gol tidak cukup. Ketika memimpin 1-0, Anda rentan mengalami insiden. Kami tidak menciptakan peluang seperti yang diinginkan. "Kami harus kehilangan lima angka dalam tiga hari. Itu sangat sulit dijelaskan,” ujar Valverde.
Kekalahan Real Madrid di markas Sevilla juga sulit dijelaskan, mengingat Barcelona bertanding lebih dulu. Biasanya, ketika mengetahui musuh bebuyutannya itu kalah, Los Blancosbakal lebih galak untuk meraih kemenangan. Namun, apa yang terjadi di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan justru sebaliknya.
Menurunkan skuad terbaiknya, tim asuhan Julen Lopetegui itu malah dipecundangi tiga gol tanpa balas lewat Andre Silva (17, 21) dan Wissam Ben Yedder (39). “Kami datang ke sini dengan bertujuan memberi tekanan kepada Sevilla.
Sudah sangat jelas, kami tidak bisa melakukannya. Sevilla ternyata jauh lebih superior,” ucap Lopetegui. Buruknya pertahanan menjadi penyebab tersungkurnya Madrid. Nyatanya, tuan rumah hanya butuh 18 detik untuk menguji kiper Thibaut Courtois.
Entah mengapa, Marcelo justru menjadi titik lemah. Terbukti dua gol Sevilla datang dari area yang dikawal bek asal Brasil itu. Hal ini sekaligus menunjukkan kalau kemampuan Madrid ketika jumpa tim tangguh pada musim ini masih belum teruji.
Gareth Bale dkk sebelumnya sempat dijegal Athletic Bilbao 1-1 di Primera Liga dan takluk 2-4 dari Atletico Madrid saat Piala Super Eropa.
(don)