Dua Pembalap Raih Posisi Empat, Honda: Jadikan Bahan Pengembangan Diri
A
A
A
BURIRAM - Pembalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM) meraih hasil yang kurang memuaskan selama menjalani balapan seri keempat Asia Talent Cup 2018 di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand, 9-10 Oktober. Dua pembalap yakni M Adenanta Putra dan Lucky Hendriansya hanya mampu menyelesaikan balapan di urutan keempat selama balapan yang digelar pada Sabtu (7/10) dan Minggu (8/10).
Sementara Mario Suryo Aji yang bertengger di posisi keempat klasemen dengan raihan 96 poin hanya menyelesaikan balapan kedua di posisi kelima. Pasca balapan, Mario menjelaskan bahwa Thailand merupakan seri yang kurang bersahabat.
Terjatuh di race pertama, dan melakukan start kurang mulus di balapan kedua merupakan sepotong cerita yang harus dievaluasi. "Hasil yang kurang memuaskan karena saya berharap mampu meraih poin maksimal di seri ini. Namun bagaimana pun hal ini tetap patut disyukuri dan dijadikan pelajaran untuk seri berikutnya," kata Mario dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Senin (8/10/2018).
Di bagian terpisah, GM Marketing and Planning Analysis AHM, A. Indraputra, mengatakan hasil maksimal yang diraih lima pembalap binaan AHM ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan performa di balapan berikutnya. Apalagi, ATC adalah ajang balap yang diikuti para pembalap muda berbakat se-Asia hasil seleksi ketat.
"Terima kasih untuk perjuangan para pembalap muda binaan AHM, untuk mengejar prestasi tertinggi meskipun jalannya tidak mudah. Mereka masih sangat muda, dan saya harap pengalaman yang didapat selama empat seri dan dua seri tersisa dijadikan bahan untuk evaluasi dan pengembangan diri," kata Agustinus.
Hingga seri keempat, selain Mario yang berada di posisi keempat klasemen, Afridza Munandar berhasil mengoleksi 56 poin dan menduduki peringkat keenam. Lalu Lucky Hendriansya di posisi kesembilan dengan 49 poin, Agung Fachrul di posisi ke-10 dengan 47 poin, dan M Adenanta Putra di posisi ke-12 dengan 43 poin.
ATC Musim 2018 masih menyisakan dua seri lagi, yakni di Twin Ring Motegi, Jepang, 19-21 Oktober, dan Sepang, Malaysia, pada 2-4 November 2018. Masing-masing seri diselenggarakan dua race untuk perebutan poin, dan peluang pebalap muda binaan AHM untuk meraih prestasi tertinggi masih sangat terbuka lebar.
Sementara Mario Suryo Aji yang bertengger di posisi keempat klasemen dengan raihan 96 poin hanya menyelesaikan balapan kedua di posisi kelima. Pasca balapan, Mario menjelaskan bahwa Thailand merupakan seri yang kurang bersahabat.
Terjatuh di race pertama, dan melakukan start kurang mulus di balapan kedua merupakan sepotong cerita yang harus dievaluasi. "Hasil yang kurang memuaskan karena saya berharap mampu meraih poin maksimal di seri ini. Namun bagaimana pun hal ini tetap patut disyukuri dan dijadikan pelajaran untuk seri berikutnya," kata Mario dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Senin (8/10/2018).
Di bagian terpisah, GM Marketing and Planning Analysis AHM, A. Indraputra, mengatakan hasil maksimal yang diraih lima pembalap binaan AHM ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan performa di balapan berikutnya. Apalagi, ATC adalah ajang balap yang diikuti para pembalap muda berbakat se-Asia hasil seleksi ketat.
"Terima kasih untuk perjuangan para pembalap muda binaan AHM, untuk mengejar prestasi tertinggi meskipun jalannya tidak mudah. Mereka masih sangat muda, dan saya harap pengalaman yang didapat selama empat seri dan dua seri tersisa dijadikan bahan untuk evaluasi dan pengembangan diri," kata Agustinus.
Hingga seri keempat, selain Mario yang berada di posisi keempat klasemen, Afridza Munandar berhasil mengoleksi 56 poin dan menduduki peringkat keenam. Lalu Lucky Hendriansya di posisi kesembilan dengan 49 poin, Agung Fachrul di posisi ke-10 dengan 47 poin, dan M Adenanta Putra di posisi ke-12 dengan 43 poin.
ATC Musim 2018 masih menyisakan dua seri lagi, yakni di Twin Ring Motegi, Jepang, 19-21 Oktober, dan Sepang, Malaysia, pada 2-4 November 2018. Masing-masing seri diselenggarakan dua race untuk perebutan poin, dan peluang pebalap muda binaan AHM untuk meraih prestasi tertinggi masih sangat terbuka lebar.
(bbk)