Genjot Kualitas Atlet, Kei Shin Kan Perbanyak Event Nasional
A
A
A
JAKARTA - Perguruan Karate Kei Shin Kan akan terus meningkatkan kualitas karatekanya dengan memperbanyak event nasional. Bahkan, setelah berakhirnya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kei Shin Kan di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (28/10), mereka langsung menetapkan DI Yogyakarta (DIY) sebagai tuan rumah kejurnas berikut yang rencananya digelar dua tahun mendatang.“Ini bagian dari pembinaan kontinu yang kami lakukan. DIY akan menjadi tuan rumah kejurnas berikutnya,” ujar Ketua Umum PP Kei Shin Kan Leonard Mamahit.
Leonard meyakini dengan banyak event yang digelar perguruan, itu akan membantu proses peningkatan kualitas karateka. Mereka dapat memperoleh pengalaman bertanding menghadapi berbagai karakter karateka.
”Kami berharap Yogyakarta siap dan mampu menggelar event dengan lebih baik lagi,” ujar Sekjen PP Kei Shin Kan Bahari, yang juga Ketua Panitia Kejurnas Kei Shinkan VII. Kejurnas Kei Shin Kan VII pada 27-28 Oktober berlangsung sangat ketat.
Terbukti, event ini diikuti 412 karateka dari 14 provinsi. Kejuaraan itu mempertandingkan 87 nomor kata dan kumite putra putri dalam sembilan kategori, yakni kategori prausia dini (6-7 tahun), usia dini (8-9 tahun), pra pemula (10-11 tahun), pemula (12-13 tahun), kadet (14-15 tahun), junior (16-17 tahun), U-21 (18-20 tahun), senior (>20 tahun), dan veteran. Pada event itu, tim Kei Shin Kan Jawa Barat tampil sebagai yang terbaik dengan memperoleh 31 medali emas, 30 perak, dan 35 perunggu.
Posisi kedua direbut tim Kei Shin Kan Sumatera Utara yang meraih 20 medali emas, 9 perak, dan 11 perunggu. Tuan rumah DKI Jakarta menempati posisi ketiga dengan 4 emas, 6 perak, dan 22 perunggu. Kesuksesan tim Jawa Barat semakin sempurna dengan penampilan Silvani Anjela yang menjadi juara best of the best kadet-junior. Juara kumite -53 kg junior putri itu menjadi yang terbaik setelah menundukkan karateka juara kelas 48 kg putri junior asal Sumatera Utara Nadya Zaskia Harahap.
Sementara best of the best putra jatuh ke tangan karateka Sumatera Utara Willy Situmorang. Willy yang sebelumnya menjuarai kelas 76 kg putra junior menjadi yang terbaik setelah menundukkan rekan setimnya, Muhammad Idil, yang juara kelas 55 kg putra junior.
”Kami berharap kejurnas ini menjadi tambahan pengalaman bagi karateka kami. Kami akan terus membina dan mempersiapkan mereka dengan mengirimkan atlet ke event nasional yang digelar PB Forki maupun event internasional lainnya,” ujar Leonard.
Kejurnas Kei Shin Kan 2018 ini juga semakin bermakna berkat kehadiran Ketua Kei Shin Kan Internasional Shihan Kisaku Uchida yang juga pemegang sabuk hitam Dan 8, Ketua Kei Shin Kan Jepang Eiichi Yamazaki (Dan8), serta Ketua Kei Shin Kan Singapura dan Australia.
“Dari sisi teknik, saya lihat Kei Shin Kan Indonesia sudah sangat bagus. Kejurnas seperti ini sangat penting untuk mengasah jam terbang dan kemampuan karateka. Karena, dalam mencetak karateka andal diperlukan latihan rutin dan pertandingan kontinu,” kata Shihan Uchida.
Leonard meyakini dengan banyak event yang digelar perguruan, itu akan membantu proses peningkatan kualitas karateka. Mereka dapat memperoleh pengalaman bertanding menghadapi berbagai karakter karateka.
”Kami berharap Yogyakarta siap dan mampu menggelar event dengan lebih baik lagi,” ujar Sekjen PP Kei Shin Kan Bahari, yang juga Ketua Panitia Kejurnas Kei Shinkan VII. Kejurnas Kei Shin Kan VII pada 27-28 Oktober berlangsung sangat ketat.
Terbukti, event ini diikuti 412 karateka dari 14 provinsi. Kejuaraan itu mempertandingkan 87 nomor kata dan kumite putra putri dalam sembilan kategori, yakni kategori prausia dini (6-7 tahun), usia dini (8-9 tahun), pra pemula (10-11 tahun), pemula (12-13 tahun), kadet (14-15 tahun), junior (16-17 tahun), U-21 (18-20 tahun), senior (>20 tahun), dan veteran. Pada event itu, tim Kei Shin Kan Jawa Barat tampil sebagai yang terbaik dengan memperoleh 31 medali emas, 30 perak, dan 35 perunggu.
Posisi kedua direbut tim Kei Shin Kan Sumatera Utara yang meraih 20 medali emas, 9 perak, dan 11 perunggu. Tuan rumah DKI Jakarta menempati posisi ketiga dengan 4 emas, 6 perak, dan 22 perunggu. Kesuksesan tim Jawa Barat semakin sempurna dengan penampilan Silvani Anjela yang menjadi juara best of the best kadet-junior. Juara kumite -53 kg junior putri itu menjadi yang terbaik setelah menundukkan karateka juara kelas 48 kg putri junior asal Sumatera Utara Nadya Zaskia Harahap.
Sementara best of the best putra jatuh ke tangan karateka Sumatera Utara Willy Situmorang. Willy yang sebelumnya menjuarai kelas 76 kg putra junior menjadi yang terbaik setelah menundukkan rekan setimnya, Muhammad Idil, yang juara kelas 55 kg putra junior.
”Kami berharap kejurnas ini menjadi tambahan pengalaman bagi karateka kami. Kami akan terus membina dan mempersiapkan mereka dengan mengirimkan atlet ke event nasional yang digelar PB Forki maupun event internasional lainnya,” ujar Leonard.
Kejurnas Kei Shin Kan 2018 ini juga semakin bermakna berkat kehadiran Ketua Kei Shin Kan Internasional Shihan Kisaku Uchida yang juga pemegang sabuk hitam Dan 8, Ketua Kei Shin Kan Jepang Eiichi Yamazaki (Dan8), serta Ketua Kei Shin Kan Singapura dan Australia.
“Dari sisi teknik, saya lihat Kei Shin Kan Indonesia sudah sangat bagus. Kejurnas seperti ini sangat penting untuk mengasah jam terbang dan kemampuan karateka. Karena, dalam mencetak karateka andal diperlukan latihan rutin dan pertandingan kontinu,” kata Shihan Uchida.
(don)