Taklukkan Lazio 3-0, Ambisi Inter Milan Makin Tinggi
A
A
A
ROMA - Inter Milan boleh berharap banyak pada musim ini. Pasalnya, peluang armada Luciano Spalletti merebut Scudetto kini terbuka lebar setelah mengalahkan Lazio 3-0 di Stadion Olimpico, Selasa (30/10).
Inter pernah merasakan kejayaan pada era kepelatihan Jose Mourinho, tepatnya pada musim 2009/2010. Saat itu, I Nerazzurri berhasil membukukan treble winner dengan menjuarai Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Tapi, selanjutnya prestasi Inter malah merosot. Pada musim 2010/2011, Inter masih mampu mempertahankan gelar Coppa Italia.
Sayangnya, mereka hanya jadi runner-up di Seri A dan terhenti di babak perempat final Liga Champions. Setelah itu, barulah Inter dilanda masa paceklik berkepanjangan. Terhitung sejak musim 2011/2012, Andrea Ranocchia dkk tidak pernah lagi berdiri di podium. Catatan di Seri A bahkan mengecewakan karena lima kali terlempar dari empat besar.
Kabar baiknya, peruntungan Inter sekarang mulai membaik. Sempat terseok-seok saat awal, mereka kini bisa tampil konsisten dan rutin memetik hasil positif. Nyatanya, mereka mampu membukukan enam kemenangan beruntun di Seri A.
Walau berstatus tandang, Inter tampil luar biasa. Tim tamu menekan Lazio lewat penguasaan bola yang mencapai 57% dan efektivitas tinggi. Mereka bisa melesakkan lima tembakan berbahaya yang berbuah tiga gol atas nama Mauro Icardi (28, 40) dan Marcelo Brozovic (41).
“Performa di lapangan merupakan hal sangat penting. Kami punya kemampuan mengontrol pertandingan pada babak pertama, tapi pada babak kedua, kami sedikit memberi celah. Itu membuat Lazio bisa menyebabkan kesulitan bagi kami,” ucap Spalletti dilansir skysport.
Sukses mengalahkan Lazio memberi banyak pengaruh positif bagi Inter. Ini meningkatkan kepercayaan diri para pemain lantaran baru kali ini lagi memetik enam kemenangan beruntun dalam satu musim Seri A.
La Beneamata kini berkesempatan mengulang torehan musim 2016/2017 yang mampu meraup tujuh kemenangan berturut-turut di kompetisi domestik mulai dari 12 Desember 2016-29 Januari 2017.
Pengaruh terbesar adalah terbukanya kans menjuarai Seri A. Inter bisa merangsek ke posisi dua dengan 22 angka hasil tujuh menang, satu imbang, dan dua kalah. Mereka sekarang hanya terpaut enam angka dari Juventus. Itu merupakan posisi terbaik Inter setelah sempat memuncaki klasemen sementara pada pertengahan musim lalu.
“Kami berada di jalur yang tepat. Kami tampil bagus, terlepas hasil buruk saat melawan Barcelona di Liga Champions. Kami ingin lebih baik lagi,” ucap Icardi.
Mengacu itu semua, Icardi kini merasa yakin Inter bisa kembali merajai Seri A. Terlebih timnya telah membuktikan bisa mendulang kemenangan di manapun. Terbukti Inter mampu memenangi empat laga tandang tanpa henti di Seri A.
Selain itu, performa lini belakang dan depan juga kian ciamik. Terlepas kekalahan 0-2 dari Barcelona di Liga Champions, Inter mampu menghasilkan 11 gol dan hanya kemasukan dua kali dari enam laga terbaru di Seri A.
Namun agar ambisi itu terpenuhi, Inter tidak boleh hanya melihat Juventus sebagai pesaing utama. Sebab ada sejumlah tim yang juga punya kans meraih gelar. Nyatanya, Inter bisa dikatakan berbagi tempat dengan Napoli lantaran sama-sama mengoleksi 22 angka.
“Tim ini semakin berkembang. Sangat penting terus mencatat clean sheet, sebab kami punya kans besar mencetak gol. Tapi, jika tidak kebobolan, kami bisa semakin yakin bisa meraih kemenangan,” kata Icardi.
Sementara pada pihak tuan rumah, Pelatih Lazio Simone Inzaghi menilai Inter layak menang 3-0. Dia menyebut para pemainnya tampil kurang bersemangat dan membiarkan lawan berkuasa di lapangan.
“Kami mencoba mengimbangi permainan dan menciptakan sejumlah peluang. Tapi, kami tidak boleh membiarkan lawan mencetak gol seperti itu. Kami harus lebih baik lagi dari ini dan saya akui kami pantas kalah seperti ini,” kata Inzaghi.
Inter pernah merasakan kejayaan pada era kepelatihan Jose Mourinho, tepatnya pada musim 2009/2010. Saat itu, I Nerazzurri berhasil membukukan treble winner dengan menjuarai Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Tapi, selanjutnya prestasi Inter malah merosot. Pada musim 2010/2011, Inter masih mampu mempertahankan gelar Coppa Italia.
Sayangnya, mereka hanya jadi runner-up di Seri A dan terhenti di babak perempat final Liga Champions. Setelah itu, barulah Inter dilanda masa paceklik berkepanjangan. Terhitung sejak musim 2011/2012, Andrea Ranocchia dkk tidak pernah lagi berdiri di podium. Catatan di Seri A bahkan mengecewakan karena lima kali terlempar dari empat besar.
Kabar baiknya, peruntungan Inter sekarang mulai membaik. Sempat terseok-seok saat awal, mereka kini bisa tampil konsisten dan rutin memetik hasil positif. Nyatanya, mereka mampu membukukan enam kemenangan beruntun di Seri A.
Walau berstatus tandang, Inter tampil luar biasa. Tim tamu menekan Lazio lewat penguasaan bola yang mencapai 57% dan efektivitas tinggi. Mereka bisa melesakkan lima tembakan berbahaya yang berbuah tiga gol atas nama Mauro Icardi (28, 40) dan Marcelo Brozovic (41).
“Performa di lapangan merupakan hal sangat penting. Kami punya kemampuan mengontrol pertandingan pada babak pertama, tapi pada babak kedua, kami sedikit memberi celah. Itu membuat Lazio bisa menyebabkan kesulitan bagi kami,” ucap Spalletti dilansir skysport.
Sukses mengalahkan Lazio memberi banyak pengaruh positif bagi Inter. Ini meningkatkan kepercayaan diri para pemain lantaran baru kali ini lagi memetik enam kemenangan beruntun dalam satu musim Seri A.
La Beneamata kini berkesempatan mengulang torehan musim 2016/2017 yang mampu meraup tujuh kemenangan berturut-turut di kompetisi domestik mulai dari 12 Desember 2016-29 Januari 2017.
Pengaruh terbesar adalah terbukanya kans menjuarai Seri A. Inter bisa merangsek ke posisi dua dengan 22 angka hasil tujuh menang, satu imbang, dan dua kalah. Mereka sekarang hanya terpaut enam angka dari Juventus. Itu merupakan posisi terbaik Inter setelah sempat memuncaki klasemen sementara pada pertengahan musim lalu.
“Kami berada di jalur yang tepat. Kami tampil bagus, terlepas hasil buruk saat melawan Barcelona di Liga Champions. Kami ingin lebih baik lagi,” ucap Icardi.
Mengacu itu semua, Icardi kini merasa yakin Inter bisa kembali merajai Seri A. Terlebih timnya telah membuktikan bisa mendulang kemenangan di manapun. Terbukti Inter mampu memenangi empat laga tandang tanpa henti di Seri A.
Selain itu, performa lini belakang dan depan juga kian ciamik. Terlepas kekalahan 0-2 dari Barcelona di Liga Champions, Inter mampu menghasilkan 11 gol dan hanya kemasukan dua kali dari enam laga terbaru di Seri A.
Namun agar ambisi itu terpenuhi, Inter tidak boleh hanya melihat Juventus sebagai pesaing utama. Sebab ada sejumlah tim yang juga punya kans meraih gelar. Nyatanya, Inter bisa dikatakan berbagi tempat dengan Napoli lantaran sama-sama mengoleksi 22 angka.
“Tim ini semakin berkembang. Sangat penting terus mencatat clean sheet, sebab kami punya kans besar mencetak gol. Tapi, jika tidak kebobolan, kami bisa semakin yakin bisa meraih kemenangan,” kata Icardi.
Sementara pada pihak tuan rumah, Pelatih Lazio Simone Inzaghi menilai Inter layak menang 3-0. Dia menyebut para pemainnya tampil kurang bersemangat dan membiarkan lawan berkuasa di lapangan.
“Kami mencoba mengimbangi permainan dan menciptakan sejumlah peluang. Tapi, kami tidak boleh membiarkan lawan mencetak gol seperti itu. Kami harus lebih baik lagi dari ini dan saya akui kami pantas kalah seperti ini,” kata Inzaghi.
(don)