Di Grup B AFF Suzuki Cup 2018, Bima Lawan Pelatih Raksasa

Jum'at, 02 November 2018 - 14:33 WIB
Di Grup B AFF Suzuki Cup 2018, Bima Lawan Pelatih Raksasa
Di Grup B AFF Suzuki Cup 2018, Bima Lawan Pelatih Raksasa
A A A
Piala AFF Suzuki Cup 2018 tidak hanya menjadi ajang pembuktian tim nasional Indonesia sebagai raksasa sepak bola di Asia Tenggara.
Sebaliknya, turnamen ini juga menjadi pertarungan Pelatih Bima Sakti dengan sejumlah nama tenar yang pernah malang melintang di Eropa.Sepekan lagi, genderang perang Piala AFF 2018 akan ditabuh. Indonesia akan memulai perjuangan mewujudkan mimpi meraih gelar untuk pertama kali sepanjang sejarah saat melawan Singapura di Stadion Nasional, Jumat (9/11).
Selain Singapura, skuad Garuda yang tergabung di Grup B juga akan menghadapi juara bertahan Thailand, Timor Leste, dan Filipina. Dari lima kontestan, Filipina yang cukup mencuri perhatian setelah menunjuk pelatih kaliber dunia Sven Goran- Eriksson untuk menangani tim nasionalnya. Pria berusia 70 tahun itu bukan pelatih sembarangan.

Sepanjang kariernya sebagai juru taktik, Eriksson pernah menangani tim nasional Inggris dan Meksiko. Bersama The Three Lions, dia mengarungi ketatnya persaingan di Piala Dunia 2002 dan 2006 serta Piala Eropa 2004. Di timnas Meksiko, kariernya hanya bertahan satu tahun setelah dianggap tidak mampu mengangkat performa tim pada kualifikasi Piala Dunia 2010.

Pada level klub, pelatih asal Swedia tersebut pernah memimpin klub papan atas Liga Inggris Manchester City pada musim 2007/2008 dan Leicester City di musim 2010/2011. Dia juga malang melintang di Seri A Italia bersama AS Roma, Lazio, Sampdoria, dan Fiorentina.

Segudang pengalaman Eriksson di level tim nasional maupun klub-klub Eropa bakal menguji kemampuan Bima Sakti dalam meramu tim. Kedua pelatih akan beradu taktik saat Indonesia menjamu Filipina pada partai pamungkas Grup B di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 25 November mendatang.

Federasi Sepak Bola Filipina sendiri berharap agar pelatih yang mengoleksi satu trofi Seri A tersebut bisa mengantarkan timnas kompetitif di Asia Tenggara. “Piala AFF akan menjadi titik awal untuk membawa Filipina sebagai salah satu raksasa di Asia Tenggara. Kami memiliki skuad yang berkualitas dan mampu mewujudkan itu,” kata Eriksson.

Tidak hanya Eriksson, Bima juga akan berhadapan dengan Milovan Rajevac, pelatih tim nasional Thailand. Juru taktik berusia 64 tahun itu tercatat pernah menangani tim nasional Ghana (2008–2010) dan Aljazair pada 2016. Jika mampu mengatasi perlawanan dua pelatih ini, Bima juga berpotensi bertemu dengan legenda Jepang Keisuke Honda yang kini menangani tim nasional Kamboja.

Menghadapi ketatnya fase Grup B, Bima mulai mempersiapkan pasukannya dengan menggelar pemusatan latihan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, hari ini. Bima mengandalkan 23 pemain yang merupakan kombinasi pemain muda dan senior.

“Hari ini (kemarin), pemain sudah berkumpul untuk pemusatan latihan terakhir sebelum kami berangkat ke Singapura. Besok pagi (hari ini) kami langsung menggeber latihan,” kata Bima.

Sementara itu, Piala AFF 2018 akan menjadi turnamen internasional pertama bagi Riko Simanjuntak bersama tim nasional Indonesia. Winger Persija Jakarta itu bertekad memperjuangkan satu tempat dalam tim inti dan mengantarkan skuad Garuda menjadi juara untuk pertama kali sepanjang sejarah. Riko yang mulai menjalani pemusatan latihan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang mengaku antusias.

Dia berjanji mengerahkan seluruh kemampuan bersama Garuda di turnamen yang berlangsung dua tahun sekali ini. “Ya, pasti senang, apalagi ini tugas negara sehingga lebih diutamakan karena setiap pemain bola pasti ingin membela negaranya. Riko siap mengeluarkan kemampuan terbaik selama turnamen berlangsung,” ujar Riko.

Dia mengaku optimistis dengan peluang Garudalolos ke babak knock-out. Karena itu, dia menyatakan dirinya dan rekan-rekannya harus fokus persiapan menghadapi turnamen ini.

“Saya optimistis kita bisa berpeluang lolos, yang penting usaha maksimal agar peluang lolos ke babak selanjutnya ada. Yang penting, kita fokus persiapan sendiri saja di tim kita. Sementara mengenai lawan, tim pelatih yang lebih mengerti. Sekali lagi sebagai pemain harus siap agar nanti bisa menjalankan strategi yang diinginkan pelatih,” papar Riko.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5470 seconds (0.1#10.140)