Bima Sakti: Gol Kedua Thailand Bikin Mental Pemain Turun
A
A
A
BANGKOK - Hilangnya konsentrasi pemain Timnas Indonesia dalam situasi bola mati menjadi penyebab kekalahan Hansamu Yama Pranata dkk atas Thailand pada laga kedua penyisihan Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11) malam WIB. Itu sebagaimana disampaikan pelatih Bima Sakti.
Tim Garuda sebenarnya membuat awal yang baik di babak pertama. Bahkan Zulfiandi sempat membuat puluhan ribu penggemar tuan rumah terdiam saat tendangan keras dari luar kotak penalti menggetarkan gawang Thailand yang dikawal Chalermpong Kerdkaew pada menit 29.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak mampu dimaksimalkan dengan baik. Sehingga Thailand mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah sepakan Korrakot Wiriyaudomisiri dari tendangan sudut mengoyak jala Putu Gede Juni Antara.
Sebelum interval pertama usai, Pansa Hemviboon memaksa Putu Gede memungut bola dari gawangnya setelah pemain Thailand mampu memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Timnas Indonesia.
"Saya pikir kami bermain dengan organisasi yang bagus di babak pertama dan kami mendapat gol, tetapi ketika Thailand mendapatkan gol kedua mereka dari set piece, kepala pemain kami turun," sesal Bima, pasca pertandingan.
"Kami bermain bagus di babak pertama tetapi di babak kedua, kami membuat terlalu banyak kesalahan dan itulah mengapa kami kalah," jelas Bima Sakti.
Meskipun tuan rumah menampilkan permainan berbeda di babak pertama, namun anak asuh Milovan Rajevac mampu menunjukkan kualitas dengan sangat baik. Pasalnya, Thailand mampu membalikkan keadaan sebelum interval pertama usai.
Kualitas yang dipertontonkan Korrakot Wiriyaudomisiri dkk semakin menegaskan bahwa Thailand bakal mengangkat gelar ketiga secara berturut-turut di Piala AFF. "Saya pikir Thailand adalah tim yang kuat. Mereka memiliki banyak pemain bagus di posisi lini tengah dan depan. Mereka juga melakukan dengan baik dari set piece," ungkap Bima.
"Kami memiliki masalah besar karena mereka mendapat dua gol dari tendangan bebas. Saya pikir Thailand memiliki peluang besar untuk menjadi juara di turnamen ini," pungkas Bima.
Tim Garuda sebenarnya membuat awal yang baik di babak pertama. Bahkan Zulfiandi sempat membuat puluhan ribu penggemar tuan rumah terdiam saat tendangan keras dari luar kotak penalti menggetarkan gawang Thailand yang dikawal Chalermpong Kerdkaew pada menit 29.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak mampu dimaksimalkan dengan baik. Sehingga Thailand mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah sepakan Korrakot Wiriyaudomisiri dari tendangan sudut mengoyak jala Putu Gede Juni Antara.
Sebelum interval pertama usai, Pansa Hemviboon memaksa Putu Gede memungut bola dari gawangnya setelah pemain Thailand mampu memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Timnas Indonesia.
"Saya pikir kami bermain dengan organisasi yang bagus di babak pertama dan kami mendapat gol, tetapi ketika Thailand mendapatkan gol kedua mereka dari set piece, kepala pemain kami turun," sesal Bima, pasca pertandingan.
"Kami bermain bagus di babak pertama tetapi di babak kedua, kami membuat terlalu banyak kesalahan dan itulah mengapa kami kalah," jelas Bima Sakti.
Meskipun tuan rumah menampilkan permainan berbeda di babak pertama, namun anak asuh Milovan Rajevac mampu menunjukkan kualitas dengan sangat baik. Pasalnya, Thailand mampu membalikkan keadaan sebelum interval pertama usai.
Kualitas yang dipertontonkan Korrakot Wiriyaudomisiri dkk semakin menegaskan bahwa Thailand bakal mengangkat gelar ketiga secara berturut-turut di Piala AFF. "Saya pikir Thailand adalah tim yang kuat. Mereka memiliki banyak pemain bagus di posisi lini tengah dan depan. Mereka juga melakukan dengan baik dari set piece," ungkap Bima.
"Kami memiliki masalah besar karena mereka mendapat dua gol dari tendangan bebas. Saya pikir Thailand memiliki peluang besar untuk menjadi juara di turnamen ini," pungkas Bima.
(bbk)