Alamak! Jerman Akhiri UEFA Nations LeagueTanpa Kemenangan
A
A
A
GELSENKIRCHEN - Jerman menutup partisipasinya di UEFA Nations League dengan torehan memalukan. Berstatus salah satu kandidat juara, kampiun Piala Dunia 2014 itu tidak mampu meraih satu kemenangan pun. Jerman jadi yang terbaik ketika mengangkat trofi di Brasil. Itu sempat dianggap kalau kejayaan Der Panzer telah kembali.
Pasalnya, mereka kerap memetik kemenangan baik di partai resmi maupun uji coba. Armada Joachim Loew memang gagal mengawinkan gelar Piala Dunia 2014 dengan Piala Eropa 2016. Saat tandang ke Prancis, Jerman kalah 0-2 dari tuan rumah di babak semifinal.
Tapi, itu masih belum merusak reputasi Manuel Neuer dkk. Jerman menebus kekecewaan itu dengan melewati 22 pertandingan beruntun di semua kompetisi tanpa kekalahan, termasuk saat kualifikasi Piala Dunia 2018, yakni 16 menang dan enam imbang.
Namun setelah itu, prestasi mereka malah anjlok dan kerap terjegal setiap kali merumput. Jerman mengalami periode suram karena puncaknya tersisih saat penyisihan grup Piala Dunia 2018 akibat dikalahkan Korea Selatan 0- 2. Parahnya lagi, keterpurukan itu berlanjut di UEFA Nations League. Jerman harus rela terdegradasi ke League B karena tidak pernah mampu meraih angka penuh dari empat laga selama mengikuti penyisihan Grup 1.
Penderitaan Jerman makin lengkap setelah ditahan Belanda 2-2 di Veltins-Arena, Selasa (20/11). Sempat unggul 2-0 lewat Timo Werner (9) dan Leroy Sane (19), tuan rumah dipaksa gigit jari karena Belanda membalas melalui Quincy Promes (85) dan Virgil van Dijk (90) Hasil itu membuat Jerman meninggalkan panggung sambil membawa rasa malu teramat sangat.
Sebab mereka gagal memenuhi janjinya kepada fans setia untuk meraih setidaknya satu kemenangan. “Saya cukup kecewa dengan hasil ini, tapi secara keseluruhan, saya melihat lebih banyak sisi positif ketimbang negatif. Kami tampil sangat bagus di babak pertama dan seharusnya bisa menambah gol pada babak kedua,” ucap Loew dilansir skysport.
Jerman mengawali kompetisi dengan hasil imbang 0-0 kontra Prancis di Allianz Arena, Muenchen. Lalu, dihabisi Belanda 0-3 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam. Kemudian menyerah 1-2 dari Prancis di Stade de France, Saint-Denis, sekarang seri 2-2 kontra Belanda. Catatan itu mengejutkan, mengingat sebelum bentrok Belanda, Jerman sempat melumat Rusia 3-0 saat laga persahabatan.
“Itu tampaknya akan jadi kisah kami sepanjang tahun ini,” kata Loew. Beruntungnya, kesempatan Jerman tampil di Piala Eropa 2020 masih ada. Mereka masih bisa lolos melalui jalur kualifikasi. “Kami sempat unggul 2-0. Tentu saja ini mengecewakan, tapi semua orang tentu bisa melihat kalau kami sudah lebih baik,” ucap Sane. Di lain pihak, Belanda berhasil memperpanjang partisipasinya di UEFA Nations League.
De Oranje membalikkan prediksi dengan melaju ke babak semifinal sebagai juara grup. Meski hanya meraih satu angka, mereka bisa mengudeta Prancis karena unggul produktivitas. Baik Belanda dan Prancis samasama mengoleksi tujuh angka.
Namun, Negeri Kincir Angin berhak lolos karena bisa mencetak delapan gol dan hanya kebobolan empat kali. Sedangkan Negeri Ayam Jantan menceploskan empat kali dan kemasukan empat gol. “Ini adalah hadiah dari kerja keras kami. Sangat menyenangkan bisa menyamakan kedudukan dan lolos kualifikasi ke babak gugur. Setelah sempat terseok-seok di babak pertama, kami ingin tampil lebih bagus lagi setelah jeda,” ucap Van Dijk.
Pasalnya, mereka kerap memetik kemenangan baik di partai resmi maupun uji coba. Armada Joachim Loew memang gagal mengawinkan gelar Piala Dunia 2014 dengan Piala Eropa 2016. Saat tandang ke Prancis, Jerman kalah 0-2 dari tuan rumah di babak semifinal.
Tapi, itu masih belum merusak reputasi Manuel Neuer dkk. Jerman menebus kekecewaan itu dengan melewati 22 pertandingan beruntun di semua kompetisi tanpa kekalahan, termasuk saat kualifikasi Piala Dunia 2018, yakni 16 menang dan enam imbang.
Namun setelah itu, prestasi mereka malah anjlok dan kerap terjegal setiap kali merumput. Jerman mengalami periode suram karena puncaknya tersisih saat penyisihan grup Piala Dunia 2018 akibat dikalahkan Korea Selatan 0- 2. Parahnya lagi, keterpurukan itu berlanjut di UEFA Nations League. Jerman harus rela terdegradasi ke League B karena tidak pernah mampu meraih angka penuh dari empat laga selama mengikuti penyisihan Grup 1.
Penderitaan Jerman makin lengkap setelah ditahan Belanda 2-2 di Veltins-Arena, Selasa (20/11). Sempat unggul 2-0 lewat Timo Werner (9) dan Leroy Sane (19), tuan rumah dipaksa gigit jari karena Belanda membalas melalui Quincy Promes (85) dan Virgil van Dijk (90) Hasil itu membuat Jerman meninggalkan panggung sambil membawa rasa malu teramat sangat.
Sebab mereka gagal memenuhi janjinya kepada fans setia untuk meraih setidaknya satu kemenangan. “Saya cukup kecewa dengan hasil ini, tapi secara keseluruhan, saya melihat lebih banyak sisi positif ketimbang negatif. Kami tampil sangat bagus di babak pertama dan seharusnya bisa menambah gol pada babak kedua,” ucap Loew dilansir skysport.
Jerman mengawali kompetisi dengan hasil imbang 0-0 kontra Prancis di Allianz Arena, Muenchen. Lalu, dihabisi Belanda 0-3 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam. Kemudian menyerah 1-2 dari Prancis di Stade de France, Saint-Denis, sekarang seri 2-2 kontra Belanda. Catatan itu mengejutkan, mengingat sebelum bentrok Belanda, Jerman sempat melumat Rusia 3-0 saat laga persahabatan.
“Itu tampaknya akan jadi kisah kami sepanjang tahun ini,” kata Loew. Beruntungnya, kesempatan Jerman tampil di Piala Eropa 2020 masih ada. Mereka masih bisa lolos melalui jalur kualifikasi. “Kami sempat unggul 2-0. Tentu saja ini mengecewakan, tapi semua orang tentu bisa melihat kalau kami sudah lebih baik,” ucap Sane. Di lain pihak, Belanda berhasil memperpanjang partisipasinya di UEFA Nations League.
De Oranje membalikkan prediksi dengan melaju ke babak semifinal sebagai juara grup. Meski hanya meraih satu angka, mereka bisa mengudeta Prancis karena unggul produktivitas. Baik Belanda dan Prancis samasama mengoleksi tujuh angka.
Namun, Negeri Kincir Angin berhak lolos karena bisa mencetak delapan gol dan hanya kebobolan empat kali. Sedangkan Negeri Ayam Jantan menceploskan empat kali dan kemasukan empat gol. “Ini adalah hadiah dari kerja keras kami. Sangat menyenangkan bisa menyamakan kedudukan dan lolos kualifikasi ke babak gugur. Setelah sempat terseok-seok di babak pertama, kami ingin tampil lebih bagus lagi setelah jeda,” ucap Van Dijk.
(don)