Madrid Bantah Ramos Dituduh Gunakan Doping
A
A
A
Real Madrid memberikan respon terkait tuduhan Der Spiegel yang menyebut bahwa Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) diduga sengaja menutupi kasus doping Sergio Ramos. Dalam laporan media tersebut diketahui bahwa kapten Los Blancos itu gagal melakukan tes doping pada final Liga Champions 2016/2017.
Dalam laporannya, Dier Spiegel menyatakan berdasarkan laporan dari Laboratorium Sibersdorf di Austria, Ramos dinyatakan positif menggunakan doping. Itu diketahui setelah ada kandungan dexamethasone dalam urin pemain bertahan Madrid tersebut.
Dexamethasone merupakan salah satu daftar obat-obatan yang dilarang oleh organisasi anti doping dunia, WADA. Dier Spiegel juga melaporkan bahwa Ramos mengklarifikasi masalah tersebut dengan mengirimkan dokumen perawatan medisnya. Dia mengaku mendapatkan perawatan dari tim dokter Real Madrid sehari sebelum pengambilan sample urin. Kasus itu pun ditutup begitu saja oleh UEFA dengan klarifikasi dari Ramos tersebut.
Laporan dugaan penggunaan doping yang dilakukan Ramos membuat klub bereaksi. Madrid dengan tegas membantah klaim tersebut dan masalah doping yang ditemukan UEFA pada laga final Liga Champions Juni 2017 lalu telah selesai.
Pernyataan itu disampaikan langsung melalui laman resmi klub. "Sehubungan dengan laporan yang diterbitkan oleh Der Spiegel sehubungan dengan kapten kami, Sergio Ramos, klub ingin mengungkapkan hal berikut."
"Sergio Ramos tidak pernah melanggar peraturan anti-doping. UEFA meminta informasi spesifik dan segera menutup kasus itu secepatnya, seperti kasus-kasus lainya dalam hal ini, setelah verifikasi ahli dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA), dan UEFA sendiri," demikian pernyataan resmi klub, Sabtu (24/11/2018).
Mengenai konten pemberitaan. Madrid menolak untuk membuat komentar apapun mengingat sifat laporan tersebut yang tidak substansial. "Mengenai sisa konten dari publikasi yang disebutkan sebelumnya, klub tidak akan berbicara mengani bukti yang sifatnya tidak substansial."
Dalam laporannya, Dier Spiegel menyatakan berdasarkan laporan dari Laboratorium Sibersdorf di Austria, Ramos dinyatakan positif menggunakan doping. Itu diketahui setelah ada kandungan dexamethasone dalam urin pemain bertahan Madrid tersebut.
Dexamethasone merupakan salah satu daftar obat-obatan yang dilarang oleh organisasi anti doping dunia, WADA. Dier Spiegel juga melaporkan bahwa Ramos mengklarifikasi masalah tersebut dengan mengirimkan dokumen perawatan medisnya. Dia mengaku mendapatkan perawatan dari tim dokter Real Madrid sehari sebelum pengambilan sample urin. Kasus itu pun ditutup begitu saja oleh UEFA dengan klarifikasi dari Ramos tersebut.
Laporan dugaan penggunaan doping yang dilakukan Ramos membuat klub bereaksi. Madrid dengan tegas membantah klaim tersebut dan masalah doping yang ditemukan UEFA pada laga final Liga Champions Juni 2017 lalu telah selesai.
Pernyataan itu disampaikan langsung melalui laman resmi klub. "Sehubungan dengan laporan yang diterbitkan oleh Der Spiegel sehubungan dengan kapten kami, Sergio Ramos, klub ingin mengungkapkan hal berikut."
"Sergio Ramos tidak pernah melanggar peraturan anti-doping. UEFA meminta informasi spesifik dan segera menutup kasus itu secepatnya, seperti kasus-kasus lainya dalam hal ini, setelah verifikasi ahli dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA), dan UEFA sendiri," demikian pernyataan resmi klub, Sabtu (24/11/2018).
Mengenai konten pemberitaan. Madrid menolak untuk membuat komentar apapun mengingat sifat laporan tersebut yang tidak substansial. "Mengenai sisa konten dari publikasi yang disebutkan sebelumnya, klub tidak akan berbicara mengani bukti yang sifatnya tidak substansial."
(sha)