Panas Persaingan Penyisihan Grup C Liga Champions Hingga Akhir
A
A
A
PARIS - Penyisihan Grup C Liga Champions musim ini terus menyajikan persaingan ketat. Keberhasilan Paris Saint-Germain (PSG) menumbangkan Liverpool 2-1, Kamis (29/11), membuat dua tiket babak 16 besar harus diperebutkan hingga laga terakhir.
Bagi PSG, hasil positif atas Liverpool bukan hanya membalaskan kekalahan 2-3 di Anfield Stadium, 19 September lalu. Itu merupakan kemenangan ke-50 mereka dalam 95 laga Liga Champions. Les Parisiens berada di bawah dua tim top Eropa lainnya, Real Madrid (88) dan Barcelona (93).
Kemenangan ini sekaligus menjaga reputasi PSG di Parc des Princes. Thiago Silva dkk belum terkalahkan dalam 21 laga kandang terakhir di penyisihan grup Liga Champions dengan rincian 16 menang dan lima imbang. Kegemilangan PSG membuat pelatih Thomas Tuchel begitu bahagia.
Menurutnya, persiapan matang yang telah dilakukannya benar-benar diimplementasikan dengan sempurna oleh para pemain sehingga berhasil meraih kemenangan penting. Terbukti, PSG tampil cukup agresif dan langsung unggul dua gol lewat Juan Bernat (13) dan Neymar Jr (37).
Liverpool memperkecil kedudukan melalui eksekusi penalti James Milner (45+1). “Ini kesempatan kami menyamai level dengan klub sebesar Liverpool. Kami punya mentalitas luar biasa. Kami telah menunggu ini sejak lama. Kami tampil energik dan bermain kolektif dengan etos kerja serta sikap yang baik,” kata Tuchel, dilansir ESPN . Duel kontra Liverpool juga begitu istimewa bagi Neymar.
Pasalnya, dia telah terlibat dari 50 gol di Liga Champions. Penyerang berusia 26 tahun tersebut mengoleksi 31 gol dan 19 assist . Dia kini menjadi pemain Brasil yang paling banyak merobek gawang lawan di Liga Champions, menggeser Ricardo Kaka (30 gol).
Neymar mengungkapkan pentingnya laga melawan Liverpool membuatnya begitu bersemangat. Padahal, kondisi fisiknya belum mencapai 100%. Mantan pemain Santos dan Barcelona tersebut senang karena bisa membantu tim mendapatkan tiga poin. Bagi PSG, kemenangan atas Liverpool memang begitu penting. Pasalnya, jawara Ligue 1 itu kini naik menempati urutan kedua Grup C dengan delapan poin.
Mereka tertinggal satu poin dari Napoli dan hanya unggul dua poin dari Liverpool. Agar melaju ke babak 16 besar, PSG tinggal memenangkan laga pamungkas kontra Red Star Belgrade yang sudah dipastikan tersisih pada 12 Desember mendatang.
Mereka bakal finis di puncak klasemen Grup C jika di saat bersamaan Napoli tumbang dari Liverpool. Imbang atau kalah maka kans PSG bakal semakin berat, terutama jika Liverpool menundukkan Napoli. Karena itu, Neymar bertekad menjaga konsistensi permainan. Apalagi, mereka akan meladeni Gorondins de Bordeaux pada lanjutan Ligue 1 pada 3 Desember nanti.
“Ini pertarungan sesungguhnya. Saya senang kami memenangkan pertandingan. Kami menunjukkan semangat juang dan meraih kemenangan penting. Kami membuktikan bahwa PSG mampu melaju jauh di Liga Champions musim ini,” papar Neymar.
Di lain pihak, kekalahan ini membuat Liverpool berada di ujung tanduk. Agar selamat, The Reds wajib menang setidaknya 1-0 atas Napoli di laga terakhir Grup C, 12 Desember nanti. Jika cuma unggul 2-1, wakil Liga Primer itu otomatis tersingkir karena kalah gol tandang. Kemungkinan lainnya, Liverpool lolos jika PSG kalah atau imbang dengan Red Star.
Mohamed Salah dkk bahkan bisa menjadi juara grup jika sama-sama mengoleksi sembilan poin dengan PSG dan Napoli. Menanggapi kekalahan ketiganya sepanjang penyisihan grup, pelatih Juergen Klopp menilai timnya kesulitan menampilkan permainan terbaik.
Itu karena PSG kerap memperlambat laga dengan pelanggaran atau protes. Klopp menyatakan Liverpool bakal tampil habis-habisan di laga pamungkas kontra Napoli. “Kekalahan ini terasa seperti sampah. PSG sangat pintar. Wasit seolah membiarkan segala sesuatunya terjadi. Tapi, kami masih memiliki satu laga final di Anfield,” ucapnya.
Bagi PSG, hasil positif atas Liverpool bukan hanya membalaskan kekalahan 2-3 di Anfield Stadium, 19 September lalu. Itu merupakan kemenangan ke-50 mereka dalam 95 laga Liga Champions. Les Parisiens berada di bawah dua tim top Eropa lainnya, Real Madrid (88) dan Barcelona (93).
Kemenangan ini sekaligus menjaga reputasi PSG di Parc des Princes. Thiago Silva dkk belum terkalahkan dalam 21 laga kandang terakhir di penyisihan grup Liga Champions dengan rincian 16 menang dan lima imbang. Kegemilangan PSG membuat pelatih Thomas Tuchel begitu bahagia.
Menurutnya, persiapan matang yang telah dilakukannya benar-benar diimplementasikan dengan sempurna oleh para pemain sehingga berhasil meraih kemenangan penting. Terbukti, PSG tampil cukup agresif dan langsung unggul dua gol lewat Juan Bernat (13) dan Neymar Jr (37).
Liverpool memperkecil kedudukan melalui eksekusi penalti James Milner (45+1). “Ini kesempatan kami menyamai level dengan klub sebesar Liverpool. Kami punya mentalitas luar biasa. Kami telah menunggu ini sejak lama. Kami tampil energik dan bermain kolektif dengan etos kerja serta sikap yang baik,” kata Tuchel, dilansir ESPN . Duel kontra Liverpool juga begitu istimewa bagi Neymar.
Pasalnya, dia telah terlibat dari 50 gol di Liga Champions. Penyerang berusia 26 tahun tersebut mengoleksi 31 gol dan 19 assist . Dia kini menjadi pemain Brasil yang paling banyak merobek gawang lawan di Liga Champions, menggeser Ricardo Kaka (30 gol).
Neymar mengungkapkan pentingnya laga melawan Liverpool membuatnya begitu bersemangat. Padahal, kondisi fisiknya belum mencapai 100%. Mantan pemain Santos dan Barcelona tersebut senang karena bisa membantu tim mendapatkan tiga poin. Bagi PSG, kemenangan atas Liverpool memang begitu penting. Pasalnya, jawara Ligue 1 itu kini naik menempati urutan kedua Grup C dengan delapan poin.
Mereka tertinggal satu poin dari Napoli dan hanya unggul dua poin dari Liverpool. Agar melaju ke babak 16 besar, PSG tinggal memenangkan laga pamungkas kontra Red Star Belgrade yang sudah dipastikan tersisih pada 12 Desember mendatang.
Mereka bakal finis di puncak klasemen Grup C jika di saat bersamaan Napoli tumbang dari Liverpool. Imbang atau kalah maka kans PSG bakal semakin berat, terutama jika Liverpool menundukkan Napoli. Karena itu, Neymar bertekad menjaga konsistensi permainan. Apalagi, mereka akan meladeni Gorondins de Bordeaux pada lanjutan Ligue 1 pada 3 Desember nanti.
“Ini pertarungan sesungguhnya. Saya senang kami memenangkan pertandingan. Kami menunjukkan semangat juang dan meraih kemenangan penting. Kami membuktikan bahwa PSG mampu melaju jauh di Liga Champions musim ini,” papar Neymar.
Di lain pihak, kekalahan ini membuat Liverpool berada di ujung tanduk. Agar selamat, The Reds wajib menang setidaknya 1-0 atas Napoli di laga terakhir Grup C, 12 Desember nanti. Jika cuma unggul 2-1, wakil Liga Primer itu otomatis tersingkir karena kalah gol tandang. Kemungkinan lainnya, Liverpool lolos jika PSG kalah atau imbang dengan Red Star.
Mohamed Salah dkk bahkan bisa menjadi juara grup jika sama-sama mengoleksi sembilan poin dengan PSG dan Napoli. Menanggapi kekalahan ketiganya sepanjang penyisihan grup, pelatih Juergen Klopp menilai timnya kesulitan menampilkan permainan terbaik.
Itu karena PSG kerap memperlambat laga dengan pelanggaran atau protes. Klopp menyatakan Liverpool bakal tampil habis-habisan di laga pamungkas kontra Napoli. “Kekalahan ini terasa seperti sampah. PSG sangat pintar. Wasit seolah membiarkan segala sesuatunya terjadi. Tapi, kami masih memiliki satu laga final di Anfield,” ucapnya.
(don)