Laga Trofeo Tandai Launching Klub Raga Putra Menoreh
A
A
A
BADUNG - Kemenpora melalui Deputi Pembudayaan Olahraga memberikan dukungan kepada masyarakat Kulon Progo yang memiliki keinginan mendirikan sebuah klub sepakbola yang akan fokus di usia muda dengan penanganan secara profesional. Dukungan tersebut ditandai dengan dibubuhkannya MoU jelang perhelatan final Bali International Football Championship U-15 Piala Menpora di Badung, Sabtu (8/12/2018).
Manajemen yang rapih baik kompetisinya, latihannya maupun administrasinya sehingga menjadi pilot project klub, menjadi janji dari masyarakat Kulon Progo yang akan mendirikan klub sepekbola bernama Raga Putra Menoreh terhadap pihak Kemenpora.
Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mengatakan bahwa klub Raga Putra Menoreh tidak hanya berbasis kepada atlet-atlet putra lokal, tetapi terhadap beberapa atlet terbaik di Indonesia. "Klub ini berdiri dan akan di launching, dikenalkan kepada masyarakat Kulon Progo pada 15 Desember mendatang yang ditandai dengan berlangsungnya pertandingan trofeo antara Timnas Pelajar Kemenpora yang juga diperkuatoleh bebrapa Timnas U-19 seperti Witan Sulaiman serta atlet U-16 yang akan menghadapi tim PSSI Sleman serta Persikup Kulon Progo, sehingga akan menjadi suguhan menarik bagi masyarakat Kulon Progo," ucap Raden Isnanta.
"Tiga tim tersebut akan berkompetisi menghibur masyarakat, sekaligus menyuguhkan sebuah pembelajaran, bagaimana bermain sepakbola yang baik, sehingga mampu memberikan nuansa baru bagi persepakbolaan Kulon Progo di mana memiliki spirit yang sangat kuat terhadap olahraga ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Isnanta juga respon positif terobosan baru dari Raga Putra Menoreh yang berkeinginan untuk membuat sebuah akademi klub dengan penanganan secara profesional yang memiliki target besar dalam 2019 mendatang yakni mengikuti perhelatan Piala Suratin serta Liga Nusantara.
Melalui sisi kaderisasi, Isnanta mengatakan jika Raga Putra Menoreh juga berjanji akan mengembangkan atlet-atlet lokal dari usia muda yakni sejak SD untuk berlatih yang terinspirasi dari atlet-atlet yang bermain di trofeo nanti.
"Dalam ajang trofeo nanti akan dibarengi dengan gerakan memasyarakatkan olahraga khususnya senam SKJ jadul yang kita daur ulang dan kita beri nama SKJ 2018. Masyarakat harus mengenal lagi sekaligus akan membuka memori di era tahun 80-an tentang kegembiraan, keceriaan yang tertuang dalam sebuah senam untuk juga memeriahkan pertandingan tersebut," pungkasnya.
Manajemen yang rapih baik kompetisinya, latihannya maupun administrasinya sehingga menjadi pilot project klub, menjadi janji dari masyarakat Kulon Progo yang akan mendirikan klub sepekbola bernama Raga Putra Menoreh terhadap pihak Kemenpora.
Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mengatakan bahwa klub Raga Putra Menoreh tidak hanya berbasis kepada atlet-atlet putra lokal, tetapi terhadap beberapa atlet terbaik di Indonesia. "Klub ini berdiri dan akan di launching, dikenalkan kepada masyarakat Kulon Progo pada 15 Desember mendatang yang ditandai dengan berlangsungnya pertandingan trofeo antara Timnas Pelajar Kemenpora yang juga diperkuatoleh bebrapa Timnas U-19 seperti Witan Sulaiman serta atlet U-16 yang akan menghadapi tim PSSI Sleman serta Persikup Kulon Progo, sehingga akan menjadi suguhan menarik bagi masyarakat Kulon Progo," ucap Raden Isnanta.
"Tiga tim tersebut akan berkompetisi menghibur masyarakat, sekaligus menyuguhkan sebuah pembelajaran, bagaimana bermain sepakbola yang baik, sehingga mampu memberikan nuansa baru bagi persepakbolaan Kulon Progo di mana memiliki spirit yang sangat kuat terhadap olahraga ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Isnanta juga respon positif terobosan baru dari Raga Putra Menoreh yang berkeinginan untuk membuat sebuah akademi klub dengan penanganan secara profesional yang memiliki target besar dalam 2019 mendatang yakni mengikuti perhelatan Piala Suratin serta Liga Nusantara.
Melalui sisi kaderisasi, Isnanta mengatakan jika Raga Putra Menoreh juga berjanji akan mengembangkan atlet-atlet lokal dari usia muda yakni sejak SD untuk berlatih yang terinspirasi dari atlet-atlet yang bermain di trofeo nanti.
"Dalam ajang trofeo nanti akan dibarengi dengan gerakan memasyarakatkan olahraga khususnya senam SKJ jadul yang kita daur ulang dan kita beri nama SKJ 2018. Masyarakat harus mengenal lagi sekaligus akan membuka memori di era tahun 80-an tentang kegembiraan, keceriaan yang tertuang dalam sebuah senam untuk juga memeriahkan pertandingan tersebut," pungkasnya.
(bbk)