New Orleans Pelicans Menang, Anthony Davis Cedera Punggung
A
A
A
DETROIT - Kemenangan New Orleans Pelicans atas Detroit Pistons 116-108 di Little Caesars Arena, kemarin, harus dibayar mahal. Pemain bintang Pelicans, Anthony Davis, mengalami cedera punggung saat bertanding di laga tersebut.
Davis mengalami cedera setelah mencoba menghentikan laju forward Pistons, Blake Griffin, yang melompat ke arah ring. Keduanya bertabrakan di udara dan limbung. Davis mengerang sambil memegang panggulnya, sementara Griffin bermasalah pada lutut kanannya. Griffin sempat tertatih, tetapi lututnya baik-baik saja.
Davis, di sisi lain, justru harus keluar dari pertandingan meski pertandingan baru berjalan satu kuarter. Tim medis bahkan meragukan kembalinya Davis di pertandingan itu. Namun, dia bermain lagi pada kuarter tiga setelah mendapat penanganan dari tim medis. Sayangnya, penampilannya tidak seagresif biasanya.
Pebasket berusia 25 tahun itu hanya mencetak enam poin, sembilan rebound, dan empat assist dalam 26 menit di atas lapangan. Kepala Pelatih Alvin Gentry memberi keterangan tentang kondisi cederanya. Menurut Gentry, timnya akan mengevaluasi lebih lanjut cedera Davis sebelum mengumumkan statusnya di pertandingan besok melawan Boston Celtics.
“Cedera itu akan dievaluasi nanti. Biasanya, rasa sakitnya akan muncul besok. Kami akan menunggu dan melihat. Jika ia tidak siap bermain, kami tidak akan memaksa. Toh, musim ini kami belum bermain sampai lebih dari 30 pertandingan,” ujar Gentry dilansir situs resmi NBA. Pernyataan Gentry memang beralasan.
Sejauh ini Davis menjadi pilar terpenting Pelicans. Pada 2018-2019 saja, forward bernomor punggung 23 itu mencetak rata-rata 27,8 poin, 12,5 rebound, dan 4,9 assist perpertandingan. Ia sudah menjadi tulang punggung Pelicans selama enam tahun terakhir.
Karena itu, tim pun berusaha memastikan kondisinya bugar daripada memaksanya bermain dengan rasa nyeri. Itu akan mengancam karier dan timnya, padahal NBA 2018–2019 belum berjalan sampai setengah musim. Namun, Pelicans beruntung memiliki beberapa pemain yang tampil apik.
Jrue Holiday menjadi pengoleksi angka terbanyak dengan mencetak 37 poin seusai memasukkan 14 bola dari 22 tembakan. Begitu juga dengan Julius Randle yang menambahkan 28 poin, enam rebound, dan lima assist. Capaian itu sekaligus meraih kemenangan ketiga dari lima pertandingan sepanjang bulan ini.
“Kami baru saja mengeksekusi rencana permainan kami. Semuanya bermain dengan sangat mudah untuk Jrue (Holiday) dan ketika dia bergerak, dia tidak melewatkannya,” ucap Randle. Sementara itu, kubu tuan rumah sebenarnya bermain tidak terlalu buruk.
Griffin mencetak 35 poin, Andre Drummond menciptakan double-double dengan 23 poin dan 19 rebound serta Langston Galoway menambahkan 24 poin yang sekaligus menjadi angkat tertingginya di sepanjang musim ini. Sayang, usahanya itu tak cukup menghindarkan timnya dari kekalahan.
“Ketika Anthony (Davis) keluar, tim itu justru semakin solid. Kami tahu bagaimana kami ingin menangani Jrue, tetapi kami tidak dapat mengeksekusinya dengan baik,” ungkap Griffin.
Davis mengalami cedera setelah mencoba menghentikan laju forward Pistons, Blake Griffin, yang melompat ke arah ring. Keduanya bertabrakan di udara dan limbung. Davis mengerang sambil memegang panggulnya, sementara Griffin bermasalah pada lutut kanannya. Griffin sempat tertatih, tetapi lututnya baik-baik saja.
Davis, di sisi lain, justru harus keluar dari pertandingan meski pertandingan baru berjalan satu kuarter. Tim medis bahkan meragukan kembalinya Davis di pertandingan itu. Namun, dia bermain lagi pada kuarter tiga setelah mendapat penanganan dari tim medis. Sayangnya, penampilannya tidak seagresif biasanya.
Pebasket berusia 25 tahun itu hanya mencetak enam poin, sembilan rebound, dan empat assist dalam 26 menit di atas lapangan. Kepala Pelatih Alvin Gentry memberi keterangan tentang kondisi cederanya. Menurut Gentry, timnya akan mengevaluasi lebih lanjut cedera Davis sebelum mengumumkan statusnya di pertandingan besok melawan Boston Celtics.
“Cedera itu akan dievaluasi nanti. Biasanya, rasa sakitnya akan muncul besok. Kami akan menunggu dan melihat. Jika ia tidak siap bermain, kami tidak akan memaksa. Toh, musim ini kami belum bermain sampai lebih dari 30 pertandingan,” ujar Gentry dilansir situs resmi NBA. Pernyataan Gentry memang beralasan.
Sejauh ini Davis menjadi pilar terpenting Pelicans. Pada 2018-2019 saja, forward bernomor punggung 23 itu mencetak rata-rata 27,8 poin, 12,5 rebound, dan 4,9 assist perpertandingan. Ia sudah menjadi tulang punggung Pelicans selama enam tahun terakhir.
Karena itu, tim pun berusaha memastikan kondisinya bugar daripada memaksanya bermain dengan rasa nyeri. Itu akan mengancam karier dan timnya, padahal NBA 2018–2019 belum berjalan sampai setengah musim. Namun, Pelicans beruntung memiliki beberapa pemain yang tampil apik.
Jrue Holiday menjadi pengoleksi angka terbanyak dengan mencetak 37 poin seusai memasukkan 14 bola dari 22 tembakan. Begitu juga dengan Julius Randle yang menambahkan 28 poin, enam rebound, dan lima assist. Capaian itu sekaligus meraih kemenangan ketiga dari lima pertandingan sepanjang bulan ini.
“Kami baru saja mengeksekusi rencana permainan kami. Semuanya bermain dengan sangat mudah untuk Jrue (Holiday) dan ketika dia bergerak, dia tidak melewatkannya,” ucap Randle. Sementara itu, kubu tuan rumah sebenarnya bermain tidak terlalu buruk.
Griffin mencetak 35 poin, Andre Drummond menciptakan double-double dengan 23 poin dan 19 rebound serta Langston Galoway menambahkan 24 poin yang sekaligus menjadi angkat tertingginya di sepanjang musim ini. Sayang, usahanya itu tak cukup menghindarkan timnya dari kekalahan.
“Ketika Anthony (Davis) keluar, tim itu justru semakin solid. Kami tahu bagaimana kami ingin menangani Jrue, tetapi kami tidak dapat mengeksekusinya dengan baik,” ungkap Griffin.
(don)