FM Mohamad Ervan Pecundangi GM Super dari China di Babak Kedua
A
A
A
MAKATI - Pertandingan babak kedua Asian Continental Chess Championship ditutup dengan hasil mengejutkan dari tim Indonesia. FM Mohamad Ervan berhasil taklukkan GM Super dari China, GM Wang Hao (2730).
Kemenangan tersebut diraih melalui adu taktik dan pertempuran yang luar biasa di antara keduanya. "Kemenangan Ervan atas Wang Hao bukanlah kemenangan kebetulan, karena pertarungan nya berjalan ketat, penuh adu strategi, penuh taktik, bahkan pd langkah ke-16 Ervan harus menyerah kan kualitas Bentengnya ditukar Gajah lawan," ujar Krisitianus Liem, Kapten Tim Catur Indonesia. "Tapi Ervan mendapat kompensasi penguasaan diagonal panjang b1-h7 dengan Menteri dan Gajahnya. Wang Hao yg tipe penyerang dan suka bangunan liar tidak mau bermain pasif dan bertahan. Kondisi ini menguntungkan Ervan karena terjadi perang terbuka, adu taktik,”
Kristianus juga menjelaskan keunggulan tim Indonesia adalah beradu taktik. Keunggulan inilah yang membuat GM Wang Hao sempat terseok-seok. Pada langkah ke-32 saat Menteri Ervan masuk ke petak e6 menyerang Benteng Hitam di d7 seharusnya Wang memaksa pertukaran Menteri dengan skak di petak g6 dimana permainan akan berjalan imbang lagi.
Tetapi Wang malahan memilih menumpuk Benteng ld lajur-d menyerang bidak d2. Pada saat itulah Ervan mengorbankan Gajahnya di petak g7. Langkah kejutan ini yang membuat Wang Shock dan membuatnya tidak ada pilhan selain harus memakan gajah. "Wang baru saja menjalankan 32. Bfd8. Dalam waktu pikir yang tinggal satu menit, Wang tidak menyangka bakal ada korban Gajah: 33.Gxg7 Rxg7 34.Bg2+ dan terpaksa Wang menutup skak dengan Menterinya. Sebab jika Raja mundur ke petak f8 datang mat dalam satu langkah, jika mundur ke h8 datang mat dalam tiga langkah. Setelah 34. Mg6 35.Kd4 Gc5 36.Bxg6 hxg6 37.Me5+," papar Kris.
"Wang menyerah disini karena Gajahnya di petak c5 bakal lenyap dengan posisi tanpa harapan sama sekali. Sungguh penyelesaian yang indah. Ini sungguh layak disebut masterpiece!," imbuhnya.
FM Mohamad Ervan yg dua babak awal main cemerlang dengan menahan remis GM M. Amin Tabatabaei (2587) dan menundukkan unggulan pertama GM Wang Hao (2730) harus takluk dari unggulan ketiga GM Le Quang Liem (2714) dari Vietnam.
"Liem yg kelelahan ketika tiba di Filipina sehabis mengikuti "PON"nya Vietnam tampak sudah pulih. Ia mengalahkan Ervan lewat langkah strategis yg halus sepanjang 45 langkah,” ujar Kris. “FM Ervan "beruntung " bertemu 4 GM pd empat babak pertamanya. Babak keempat Ervan jumpa GM Rustam Khusnutdinov (2470) dari Kazakhstan.
Babak 3 dan Babak 4 yang penuh tantangan*
Pada babak Ketiga (Rabu, 12/12), tim Indonesia terpaksa harus berhadapan dengan rekan senegaranya. Tidak ada pilihan, cepat atau lambat pertarungan sesama negara memang bisa saja terjadi, jadi siapa yg terkuat akan melaju lebih jauh. Ternyata Megaranto mengalahkan Sean, sedang Citra mengalahkan Aay. Sayangnya pecatur Indonesia yang jumpa pecatur negara lain tidak ada yang mampu menang. IM Yoseph Taher (2454) harus puas remis lawan pecatur tuan rumah nongelar Michael Concio Jr. (1991) setelah bertarung 43 langkah.
"Yoseph yg pegang Hitam tidak mendptkan keunggulan di tahap pembukaan, bahkan cenderung jelek. Walau memiliki gelar, rating, dan pengalaman tanding lebih baik, upaya Yoseph mengolah permainan tengah dan permainan akhir hanya menghasilkan remis,"Jelas Kris. "Yang lebih tragis apa yang dialami Novendra Priasmoro (2483), ditaklukkan pecatur senior Filipina IM Roderik Nava (2392). Kekalahan Novendra juga akibat pengetahuan opening yang rendah," pungkasnya
Kemenangan tersebut diraih melalui adu taktik dan pertempuran yang luar biasa di antara keduanya. "Kemenangan Ervan atas Wang Hao bukanlah kemenangan kebetulan, karena pertarungan nya berjalan ketat, penuh adu strategi, penuh taktik, bahkan pd langkah ke-16 Ervan harus menyerah kan kualitas Bentengnya ditukar Gajah lawan," ujar Krisitianus Liem, Kapten Tim Catur Indonesia. "Tapi Ervan mendapat kompensasi penguasaan diagonal panjang b1-h7 dengan Menteri dan Gajahnya. Wang Hao yg tipe penyerang dan suka bangunan liar tidak mau bermain pasif dan bertahan. Kondisi ini menguntungkan Ervan karena terjadi perang terbuka, adu taktik,”
Kristianus juga menjelaskan keunggulan tim Indonesia adalah beradu taktik. Keunggulan inilah yang membuat GM Wang Hao sempat terseok-seok. Pada langkah ke-32 saat Menteri Ervan masuk ke petak e6 menyerang Benteng Hitam di d7 seharusnya Wang memaksa pertukaran Menteri dengan skak di petak g6 dimana permainan akan berjalan imbang lagi.
Tetapi Wang malahan memilih menumpuk Benteng ld lajur-d menyerang bidak d2. Pada saat itulah Ervan mengorbankan Gajahnya di petak g7. Langkah kejutan ini yang membuat Wang Shock dan membuatnya tidak ada pilhan selain harus memakan gajah. "Wang baru saja menjalankan 32. Bfd8. Dalam waktu pikir yang tinggal satu menit, Wang tidak menyangka bakal ada korban Gajah: 33.Gxg7 Rxg7 34.Bg2+ dan terpaksa Wang menutup skak dengan Menterinya. Sebab jika Raja mundur ke petak f8 datang mat dalam satu langkah, jika mundur ke h8 datang mat dalam tiga langkah. Setelah 34. Mg6 35.Kd4 Gc5 36.Bxg6 hxg6 37.Me5+," papar Kris.
"Wang menyerah disini karena Gajahnya di petak c5 bakal lenyap dengan posisi tanpa harapan sama sekali. Sungguh penyelesaian yang indah. Ini sungguh layak disebut masterpiece!," imbuhnya.
FM Mohamad Ervan yg dua babak awal main cemerlang dengan menahan remis GM M. Amin Tabatabaei (2587) dan menundukkan unggulan pertama GM Wang Hao (2730) harus takluk dari unggulan ketiga GM Le Quang Liem (2714) dari Vietnam.
"Liem yg kelelahan ketika tiba di Filipina sehabis mengikuti "PON"nya Vietnam tampak sudah pulih. Ia mengalahkan Ervan lewat langkah strategis yg halus sepanjang 45 langkah,” ujar Kris. “FM Ervan "beruntung " bertemu 4 GM pd empat babak pertamanya. Babak keempat Ervan jumpa GM Rustam Khusnutdinov (2470) dari Kazakhstan.
Babak 3 dan Babak 4 yang penuh tantangan*
Pada babak Ketiga (Rabu, 12/12), tim Indonesia terpaksa harus berhadapan dengan rekan senegaranya. Tidak ada pilihan, cepat atau lambat pertarungan sesama negara memang bisa saja terjadi, jadi siapa yg terkuat akan melaju lebih jauh. Ternyata Megaranto mengalahkan Sean, sedang Citra mengalahkan Aay. Sayangnya pecatur Indonesia yang jumpa pecatur negara lain tidak ada yang mampu menang. IM Yoseph Taher (2454) harus puas remis lawan pecatur tuan rumah nongelar Michael Concio Jr. (1991) setelah bertarung 43 langkah.
"Yoseph yg pegang Hitam tidak mendptkan keunggulan di tahap pembukaan, bahkan cenderung jelek. Walau memiliki gelar, rating, dan pengalaman tanding lebih baik, upaya Yoseph mengolah permainan tengah dan permainan akhir hanya menghasilkan remis,"Jelas Kris. "Yang lebih tragis apa yang dialami Novendra Priasmoro (2483), ditaklukkan pecatur senior Filipina IM Roderik Nava (2392). Kekalahan Novendra juga akibat pengetahuan opening yang rendah," pungkasnya
(bbk)