PGI Optimistis Pegolf Junior Indonesia Menyamai Prestasi Thailand
A
A
A
JAKARTA - Keberhasilan Jose Suryadinata menduduki posisi runner up di Turnamen BRI Junio International Junior Golf Championship 2018 membanggakan dunia golf Indonesia. Sukses itu menjadi bukti meningkatnya prestasi pegolf junior Indonesia di level internasional.
Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Murdaya Po mengapresiasi keberhasilan Jose dan para pegolf Indonesia di Turnamen BRI Junio International Junior Golf Championship 2018. Menurut dia, semakin banyak pegolf junior Indonesia berprestasi yanh bermunculan di level internasional.
’’Setelah empat tahun kita efisienkan training junior-junior ini, hasilnya luar biasa. Kita bisa nomor satu di Junio ini (BRI Junio International Golf Championship 2018) ada. Rata-rata pegolf kita bisa masuk ke taraf yang namanya international competition,’’kata Murdaya Po.
Dia optimistis dengan semakin banyaknya pegolf junior Indonesia yang bermunculan dalam kurun lima tahun terakhir dibarengi meningkatnya prestasi di level internasional.’’Sebagai ketua umum PGI, saya terharu. Jadi harapan saya betul-betul yang saya pikirkan bisa terlaksana,’’tuturnya.
Murdaya menjelaskan, PGI di bawah kepemimpinannya akan berfokus dalam melahirkan pegolf junior berprestasi untuk menggantikan atlet senior. Dia berharap, dalam lima tahun ke depan akan semakin bermunculan pegolf junior berprestasi yang bisa menyamai Thailand. ’’Step pertama saya punya 10 tahun planning. Di tahun keempat, tahun kelima, tahun kesepuluh, kita sedikitnya bisa sama dengan Thailand dan negara-negara lain,’’jelasnya.
Menurut Murdaya, Indonesia memiliki harapan untuk bersaing dengan negara lain. Dia mengakui jika pegolf Thailand berkembang pesat.’’Golf itu adalah jangka panjang. Mereka (Thailand) itu sudah 15 tahun, 20 tahun lebih dahulu dari Indonesia. Jadi dengan empat tahun kita kejar ini sudah mendekati (prestasinya, Red) saya puas. Nanti, tiga tahun, empat tahun nanti kita kejar mereka,’’jelasnya.
Dia melanjutkan, dalam membina golf di Indonesia membutuhkan perhatian lebih. Terutama dalam menemukan bibit unggul golf Indonesia. ’’Indonesia empat tahun, lima tahun lalu kita hanya punya empat-lima orang pegolf, tapi sekarang sudah 50 lebih. Jadi moga-moga empat tahun ke depan, harapannya kita kejar juniornya. Kita adakan turnamen junior sebanyak mungkin. Tidak hanya Jakarta tapi di daerah sehingga kita mendapatkan bibit unggul,’’bebernya.
Dia berharap dalam kepemimpinanya di PGI dalam periode ke depan dapat menggelar lebih banyak Turnamen World Amateur Golf Rangkings (WAGR) di Indonesia. ’’Kami masih butuh lebih banyak turnamen untuk meningkatkan kemampuan pegolf. Tahun depan kami akan menyelenggarakan sekitar 42 turnamen yang terdaftar di WOAGR,” ungkap Murdaya
Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Murdaya Po mengapresiasi keberhasilan Jose dan para pegolf Indonesia di Turnamen BRI Junio International Junior Golf Championship 2018. Menurut dia, semakin banyak pegolf junior Indonesia berprestasi yanh bermunculan di level internasional.
’’Setelah empat tahun kita efisienkan training junior-junior ini, hasilnya luar biasa. Kita bisa nomor satu di Junio ini (BRI Junio International Golf Championship 2018) ada. Rata-rata pegolf kita bisa masuk ke taraf yang namanya international competition,’’kata Murdaya Po.
Dia optimistis dengan semakin banyaknya pegolf junior Indonesia yang bermunculan dalam kurun lima tahun terakhir dibarengi meningkatnya prestasi di level internasional.’’Sebagai ketua umum PGI, saya terharu. Jadi harapan saya betul-betul yang saya pikirkan bisa terlaksana,’’tuturnya.
Murdaya menjelaskan, PGI di bawah kepemimpinannya akan berfokus dalam melahirkan pegolf junior berprestasi untuk menggantikan atlet senior. Dia berharap, dalam lima tahun ke depan akan semakin bermunculan pegolf junior berprestasi yang bisa menyamai Thailand. ’’Step pertama saya punya 10 tahun planning. Di tahun keempat, tahun kelima, tahun kesepuluh, kita sedikitnya bisa sama dengan Thailand dan negara-negara lain,’’jelasnya.
Menurut Murdaya, Indonesia memiliki harapan untuk bersaing dengan negara lain. Dia mengakui jika pegolf Thailand berkembang pesat.’’Golf itu adalah jangka panjang. Mereka (Thailand) itu sudah 15 tahun, 20 tahun lebih dahulu dari Indonesia. Jadi dengan empat tahun kita kejar ini sudah mendekati (prestasinya, Red) saya puas. Nanti, tiga tahun, empat tahun nanti kita kejar mereka,’’jelasnya.
Dia melanjutkan, dalam membina golf di Indonesia membutuhkan perhatian lebih. Terutama dalam menemukan bibit unggul golf Indonesia. ’’Indonesia empat tahun, lima tahun lalu kita hanya punya empat-lima orang pegolf, tapi sekarang sudah 50 lebih. Jadi moga-moga empat tahun ke depan, harapannya kita kejar juniornya. Kita adakan turnamen junior sebanyak mungkin. Tidak hanya Jakarta tapi di daerah sehingga kita mendapatkan bibit unggul,’’bebernya.
Dia berharap dalam kepemimpinanya di PGI dalam periode ke depan dapat menggelar lebih banyak Turnamen World Amateur Golf Rangkings (WAGR) di Indonesia. ’’Kami masih butuh lebih banyak turnamen untuk meningkatkan kemampuan pegolf. Tahun depan kami akan menyelenggarakan sekitar 42 turnamen yang terdaftar di WOAGR,” ungkap Murdaya
(aww)