Dovi Ragukan Stempel Tim Terkuat Milik Repsol Honda di MotoGP 2019
A
A
A
CESENA - Andrea Dovizioso mengecilkan penilaian yang menyebut jika Repsol Honda merupakan tim terkuat di ajang MotoGP 2019. Dikatakannya, memiliki dua juara dunia yakni Marc Marquez dan Jorge Lorenzo dalam skuat yang sama bukan formula yang tepat.
"Di atas kertas, Honda adalah tim terbaik tetapi itu tidak berarti mereka akan menjadi tim terkuat," tutur Dovizioso dikutip dari Bikesport, Rabu (2/1/2019).
Dovizioso punya pengalaman yang kurang baik ketika bermitra dengan Lorenzo selama dua musim di tim Ducati Corse. Ketegangan beberapa kali terjadi selama sepanjang gelaran MotoGP, terutama di musim lalu.
Dovizioso dan Lorenzo saling membuka ketidaksukaan mereka terhadap satu sama lain dan tampaknya ketegangan di antara mereka mulai meningkat saat pembalap berjuluk Little Dragon memerintahkan perubahan setelah serangkaian tanpa kemenangan. "Jorge membuat langkah besar dan normal, itu memengaruhi saya karena saya tidak cukup melakukan. Ketika Anda memiliki dua pembalap untuk kejuaraan dunia, kami saling mendorong dan itu positif untuk pengembangan motor tetapi juga menciptakan ketegangan. Ini adalah cara untuk kehilangan poin," jelas Dovizioso.
"Setelah nol kemenangan, kami bekerja dengan cara yang berbeda karena menurut saya itu tidak cukup baik. Kami memiliki terlalu banyak tanda tanya tentang hal-hal teknis. Kami memutuskan untuk pergi satu arah dan itu membuahkan hasil," tutur Dovizioso.
Lebih lanjut, Dovizioso mengklaim tahun ini tim Ducati Corse memiliki perpaduan terbaik antara pembalap dan motor. Maklum, pabrikan Italia itu merekrut pembalap dari tim satelit, Andrea Petrucci. Pembalap berusia 28 tahun itu dinilai tepat lantaran ia sudah paham mengenai proses pengembangan motor Desmosedici.
"Kami memiliki beberapa karakteristik yang sangat baik - lebih baik daripada pesaing, tetapi masih di beberapa bagian kami lebih buruk," pungkas Dovizioso.
"Di atas kertas, Honda adalah tim terbaik tetapi itu tidak berarti mereka akan menjadi tim terkuat," tutur Dovizioso dikutip dari Bikesport, Rabu (2/1/2019).
Dovizioso punya pengalaman yang kurang baik ketika bermitra dengan Lorenzo selama dua musim di tim Ducati Corse. Ketegangan beberapa kali terjadi selama sepanjang gelaran MotoGP, terutama di musim lalu.
Dovizioso dan Lorenzo saling membuka ketidaksukaan mereka terhadap satu sama lain dan tampaknya ketegangan di antara mereka mulai meningkat saat pembalap berjuluk Little Dragon memerintahkan perubahan setelah serangkaian tanpa kemenangan. "Jorge membuat langkah besar dan normal, itu memengaruhi saya karena saya tidak cukup melakukan. Ketika Anda memiliki dua pembalap untuk kejuaraan dunia, kami saling mendorong dan itu positif untuk pengembangan motor tetapi juga menciptakan ketegangan. Ini adalah cara untuk kehilangan poin," jelas Dovizioso.
"Setelah nol kemenangan, kami bekerja dengan cara yang berbeda karena menurut saya itu tidak cukup baik. Kami memiliki terlalu banyak tanda tanya tentang hal-hal teknis. Kami memutuskan untuk pergi satu arah dan itu membuahkan hasil," tutur Dovizioso.
Lebih lanjut, Dovizioso mengklaim tahun ini tim Ducati Corse memiliki perpaduan terbaik antara pembalap dan motor. Maklum, pabrikan Italia itu merekrut pembalap dari tim satelit, Andrea Petrucci. Pembalap berusia 28 tahun itu dinilai tepat lantaran ia sudah paham mengenai proses pengembangan motor Desmosedici.
"Kami memiliki beberapa karakteristik yang sangat baik - lebih baik daripada pesaing, tetapi masih di beberapa bagian kami lebih buruk," pungkas Dovizioso.
(sha)