Legenda Yamaha Minta Vinales Kalahkan Rossi
A
A
A
NEW YORK - Dengan kemampuan yang dimiliki sangat wajar jika Maverick Vinales bisa bersinar di MotoGP 2019. Legenda Yamaha, Wayne Rainey juga meminta agar Vinales bisa mengalahkan Valentino Rossi.
Rainey yang pernah meraih tiga gelar juara 500cc beruntun bersama Yamaha dalam kurun 1990-1992, memiliki ekspektasi lebih pada Vinales, yang direkrut untuk menggantikan Jorge Lorenzo, 2017 lalu. Sayangnya, Vinales belum mampu menampilkan aksi terbaiknya bersama YZR-M1.
Prestasi Vinales pasang surut. Dan di awal kiprahnya bersama Yahama, pembalap asal Spanyol itu hanya dua kali meraih kemenangan.
Mirisnya, mantan joki Suzuki itu sempat menjalani periode suram di mana tak meraih kemenangan sejak Mei 2017, sebelum akhirnya menyudahi puasa kemenangan Yamaha di Phillip Island.
“Sejujurnya saya berharap lebih dari Maverick. Saya berharap ia akan sedikit lebih konsisten, namun ini membuktikan bahwa ia masih muda dan kurang pengalaman, tahun-tahun sulit ini akan membuatnya semakin kuat,” ujar Rainey kepada Motorsport.
“Maverick kuat dan memiliki banyak sekali kecepatan. Ia menunjukkan kepercayaan diri tinggi saat segalanya berjalan baik, tapi saya rasa ia masih punya masalah saat set-up motornya tidak sempurna. Saat (Valentino) Rossi tidak memiliki motor yang diinginkannya, ia masih mampu membuat perbedaan, saya pikir itu kelemahan Maverick.”
Meski jadi penyelamat Yamaha saat MotoGP Australia, Vinales mengakhiri musim pada peringkat keempat klasemen akhir, satu strip di bawah Rossi. Menurut Rainey, hal tersebut tak boleh terulang lagi di 2019. Ia menilai Vinales punya peluang lebih besar dalam pertarungan titel dibanding The Doctor.
“Ia harus mengalahkan Rossi hampir tiap balapan. Untuk itu, Vinales harus memperbaiki kelemahannya. Contohnya seperti paruh awal balapan, ia kerap kehilangan posisi selepas start, ia harus memperbaiki area itu,” tambahnya.
“Mari lihat apa ia bisa melakukannya. Jika ia mampu, maka peluangnya dalam pertarungan gelar juara lebih besar,” tandasnya.
Rainey yang pernah meraih tiga gelar juara 500cc beruntun bersama Yamaha dalam kurun 1990-1992, memiliki ekspektasi lebih pada Vinales, yang direkrut untuk menggantikan Jorge Lorenzo, 2017 lalu. Sayangnya, Vinales belum mampu menampilkan aksi terbaiknya bersama YZR-M1.
Prestasi Vinales pasang surut. Dan di awal kiprahnya bersama Yahama, pembalap asal Spanyol itu hanya dua kali meraih kemenangan.
Mirisnya, mantan joki Suzuki itu sempat menjalani periode suram di mana tak meraih kemenangan sejak Mei 2017, sebelum akhirnya menyudahi puasa kemenangan Yamaha di Phillip Island.
“Sejujurnya saya berharap lebih dari Maverick. Saya berharap ia akan sedikit lebih konsisten, namun ini membuktikan bahwa ia masih muda dan kurang pengalaman, tahun-tahun sulit ini akan membuatnya semakin kuat,” ujar Rainey kepada Motorsport.
“Maverick kuat dan memiliki banyak sekali kecepatan. Ia menunjukkan kepercayaan diri tinggi saat segalanya berjalan baik, tapi saya rasa ia masih punya masalah saat set-up motornya tidak sempurna. Saat (Valentino) Rossi tidak memiliki motor yang diinginkannya, ia masih mampu membuat perbedaan, saya pikir itu kelemahan Maverick.”
Meski jadi penyelamat Yamaha saat MotoGP Australia, Vinales mengakhiri musim pada peringkat keempat klasemen akhir, satu strip di bawah Rossi. Menurut Rainey, hal tersebut tak boleh terulang lagi di 2019. Ia menilai Vinales punya peluang lebih besar dalam pertarungan titel dibanding The Doctor.
“Ia harus mengalahkan Rossi hampir tiap balapan. Untuk itu, Vinales harus memperbaiki kelemahannya. Contohnya seperti paruh awal balapan, ia kerap kehilangan posisi selepas start, ia harus memperbaiki area itu,” tambahnya.
“Mari lihat apa ia bisa melakukannya. Jika ia mampu, maka peluangnya dalam pertarungan gelar juara lebih besar,” tandasnya.
(bbk)