Lawan Juara Bertahan Caroline, Ujian Sesungguhnya Sharapova
A
A
A
MELBOURNE - Maria Sharapova mendapatkan ujian berat pada babak ketiga Australia Terbuka 2019. Petenis cantik asal Rusia itu akan menghadapi juara bertahan dari Denmark Caroline Wozniacki di Rod Laver Arena, hari ini.
Juara Australia Terbuka 2008 ini tampil sangat meyakinkan dalam dua pertandingan pertamanya di grand slam pembuka musim 2019. Petenis berusia 31 tahun itu sukses mengalahkan lawan-lawanya dengan mengesankan.
Sebelum melangkah babak ketiga dengan mengalahkan Rebecca Peterson (Swedia) 6-2, 6-1, Sharapaova menciptakan double bagel untuk menyingkirkan petenis tuan rumah Harriet Dart 6-0, 6-0 di babak pertama.
Meski begitu, ujian sesungguhnya Sharapova adalah di babak ketiga. Pasalnya, dia menyadari bahwa kemenangan di dua laganya belum bisa menjadi patokan untuknya sudah lebih baik. Sebab, pengoleksi lima gelar grand slam ini mengakui bahwa Wozniacki merupakan salah satu petenis terbaik saat ini di Australia Terbuka.
“Ini babak ketiga yang sulit bagi saya. Dia (Wozniacki) ungguan ketiga saat ini, dan juara bertahan. Bukan rahasia lagi bahwa dia suka bermain di sini dan menyukai kondisinya. Ini akan sulit. Tetapi saya menyiapkan tantangan, jadi saya bersedia bermain ke sana dan mencoba mengambilnya (kemenangan),” kata Sharapova dilansir wtatennis.
Sharapova yang pernah menempati peringkat satu dunia juga menyebut Wozniacki adalah salah satu kandidat peraih gelar juara di Australia Terbuka 2019 ini. Namun, petenis yang pernah diskor 15 bulan karena terbukti doping pada 2016 itu, akan berusaha memberikan perlawanan sengit di pertandingan nanti.
Sejak 2015, kedua petenis ini belum pernah bermain di atas lapangan. Terakhir terjadi ketika Sharapova memenangkan pertarungan tiga set di Madrid Terbuka. Namun saat bermain di lapangan keras, Wozniacki tercatat lebih sukses. Dia memimpin 4-3 di permukaan itu dan memenangkan dua pertandingan terakhir mereka di AS Terbuka 2014 dan WTA Finals.
“Tentu akan menarik, ini akan menjadi pertandinggan mendebarkan,” ucap Sharapova. “Tapi saya benar-benar senang dengan penampilan saya hari ini dan jelas selalu menyenangkan untuk kembali ke lapangan. Secara keseluruhan, saya pikir saya memainkan pertandingan yang sangat solid dan saya siap melanjutkan di pertandingan berikutnya,” lanjutnya.
Meski begitu, Sharapova juga harus waspada. Pasalnya, Wozniacki sudah mencatatkan sembilan kemenangan secara beruntun di Melbourne, temasuk saat menjadi juara di Australia Terbuka tahun lalu. Apalagi, dia juga berhasil melanjutkan dominasi kemenangan dengan mengesankan saat menyingkirkan petenis Swedia Johanna Larsson 6-1, 6-3 dalam waktu 66 menit.
Pada laga itu, Wozniacki yang kini berada di peringkat tiga dunia, mengontrol permainan dari baseline dan memenangkan 70 persen dari servis pertamanya atas Larsson. Bahkan, dia melesatkan 19 winner atau lebih baik dari pada lawannya yang hanya melakukan 13 winner.
Namun, petenis asal Denmark itu juga tercatat membuat 14 unforced error, yang tentunya harus dia kurangi saat menghadapi Sharapova nanti. “Larsson memberilan perlawanan yang luar biasa. Hal itu membuat saya sedikit goyah. Tetapi saya berusaha untuk tetap konsisten dan tetap seagresif mungkin di akhir pertandingan," ungkap Wozniacki yang mengakui harus berjuang melawan rheumatoid arthritis yang dideritanya.
Juara Australia Terbuka 2008 ini tampil sangat meyakinkan dalam dua pertandingan pertamanya di grand slam pembuka musim 2019. Petenis berusia 31 tahun itu sukses mengalahkan lawan-lawanya dengan mengesankan.
Sebelum melangkah babak ketiga dengan mengalahkan Rebecca Peterson (Swedia) 6-2, 6-1, Sharapaova menciptakan double bagel untuk menyingkirkan petenis tuan rumah Harriet Dart 6-0, 6-0 di babak pertama.
Meski begitu, ujian sesungguhnya Sharapova adalah di babak ketiga. Pasalnya, dia menyadari bahwa kemenangan di dua laganya belum bisa menjadi patokan untuknya sudah lebih baik. Sebab, pengoleksi lima gelar grand slam ini mengakui bahwa Wozniacki merupakan salah satu petenis terbaik saat ini di Australia Terbuka.
“Ini babak ketiga yang sulit bagi saya. Dia (Wozniacki) ungguan ketiga saat ini, dan juara bertahan. Bukan rahasia lagi bahwa dia suka bermain di sini dan menyukai kondisinya. Ini akan sulit. Tetapi saya menyiapkan tantangan, jadi saya bersedia bermain ke sana dan mencoba mengambilnya (kemenangan),” kata Sharapova dilansir wtatennis.
Sharapova yang pernah menempati peringkat satu dunia juga menyebut Wozniacki adalah salah satu kandidat peraih gelar juara di Australia Terbuka 2019 ini. Namun, petenis yang pernah diskor 15 bulan karena terbukti doping pada 2016 itu, akan berusaha memberikan perlawanan sengit di pertandingan nanti.
Sejak 2015, kedua petenis ini belum pernah bermain di atas lapangan. Terakhir terjadi ketika Sharapova memenangkan pertarungan tiga set di Madrid Terbuka. Namun saat bermain di lapangan keras, Wozniacki tercatat lebih sukses. Dia memimpin 4-3 di permukaan itu dan memenangkan dua pertandingan terakhir mereka di AS Terbuka 2014 dan WTA Finals.
“Tentu akan menarik, ini akan menjadi pertandinggan mendebarkan,” ucap Sharapova. “Tapi saya benar-benar senang dengan penampilan saya hari ini dan jelas selalu menyenangkan untuk kembali ke lapangan. Secara keseluruhan, saya pikir saya memainkan pertandingan yang sangat solid dan saya siap melanjutkan di pertandingan berikutnya,” lanjutnya.
Meski begitu, Sharapova juga harus waspada. Pasalnya, Wozniacki sudah mencatatkan sembilan kemenangan secara beruntun di Melbourne, temasuk saat menjadi juara di Australia Terbuka tahun lalu. Apalagi, dia juga berhasil melanjutkan dominasi kemenangan dengan mengesankan saat menyingkirkan petenis Swedia Johanna Larsson 6-1, 6-3 dalam waktu 66 menit.
Pada laga itu, Wozniacki yang kini berada di peringkat tiga dunia, mengontrol permainan dari baseline dan memenangkan 70 persen dari servis pertamanya atas Larsson. Bahkan, dia melesatkan 19 winner atau lebih baik dari pada lawannya yang hanya melakukan 13 winner.
Namun, petenis asal Denmark itu juga tercatat membuat 14 unforced error, yang tentunya harus dia kurangi saat menghadapi Sharapova nanti. “Larsson memberilan perlawanan yang luar biasa. Hal itu membuat saya sedikit goyah. Tetapi saya berusaha untuk tetap konsisten dan tetap seagresif mungkin di akhir pertandingan," ungkap Wozniacki yang mengakui harus berjuang melawan rheumatoid arthritis yang dideritanya.
(don)