Sesmenpora Desak PSSI Segera Berbenah dan Siapkan KLB
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto turut mengomentari perihal pengunduran Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI, Minggu (20/1/2019). Dalam keterangan singkatnya, pria berkacamata itu menekankan bahwa ia baru mengetahui kabar tentang keputusan Edy menanggalkan jabatan dari media.
Meskipun demikian, Gatot menambahkan bahwa itu merupakan hak yang bersangkutan dan Kemenpora tidak melakukan intervensi atau tekanan apapun. "Saya tahu dari media. Saya kira itu hak beliau, karena Kemenpora kan tidak melakukan intervensi ataupun tekanan apapun," kata Gatot, dalam keterangan singkatnya.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan dengan pengunduran diri Edy sebagai Ketum PSSI, maka Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia harus segera berbenah. Jangan sampai kondisi terulang kembali. (Baca juga: Resmi, Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI )
"Kini PSSI harus segera berbenah, nunjuk siapa Acting nya dan mempersiapkan KLB. Jangan sampai kondisi terulang kembali: pucuk pimpinan ganti, tetapi motor-motor organisasi tetap itu-itu juga. Harus lebih terbukalah," jelas Gatot.
Edy menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Ketum PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI 2019 di Hotel Sofitel Nusa Dua. Kendati tak sedikit yang terkejut, namun hal itu disambut baik oleh 85 voter yang terdiri atas 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI). (Baca juga: Joko Driyono Jadi Pengganti, Edy Minta Anggota PSSI Loyal )
"Demi PSSI berjalan dan maju, makanya saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua Umum PSSI. Dengan syarat jangan khianati PSSI. Jangan satu hal yang lain kita bercokol merusak rumah besar kita ini buat warisan leluhur kita. Ini semua saya lakukan dalam kondisi sehat walafiat. Bertanggungjawablah kalian (peserta kongres PSSI)," cetus Edy.
"Saya serahkan bendera ini. Saya berhenti dengan sah detik ini saya tinggalkan, saya serahkan kepemimpinan ini akan dilanjutkan. Saya tidak mau ada yang mengkhianati keputusan saya ini. Saya mohon maaf sekali lagi apabila ada kata-kata saya tidak tepat dan ada perbuatan saya yang kurang baik, saya manusia biasa, saya membuat yang terbaik untuk kalian (peserta kongres PSSI) besarkan PSSI kita
Meskipun demikian, Gatot menambahkan bahwa itu merupakan hak yang bersangkutan dan Kemenpora tidak melakukan intervensi atau tekanan apapun. "Saya tahu dari media. Saya kira itu hak beliau, karena Kemenpora kan tidak melakukan intervensi ataupun tekanan apapun," kata Gatot, dalam keterangan singkatnya.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan dengan pengunduran diri Edy sebagai Ketum PSSI, maka Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia harus segera berbenah. Jangan sampai kondisi terulang kembali. (Baca juga: Resmi, Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI )
"Kini PSSI harus segera berbenah, nunjuk siapa Acting nya dan mempersiapkan KLB. Jangan sampai kondisi terulang kembali: pucuk pimpinan ganti, tetapi motor-motor organisasi tetap itu-itu juga. Harus lebih terbukalah," jelas Gatot.
Edy menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Ketum PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI 2019 di Hotel Sofitel Nusa Dua. Kendati tak sedikit yang terkejut, namun hal itu disambut baik oleh 85 voter yang terdiri atas 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI). (Baca juga: Joko Driyono Jadi Pengganti, Edy Minta Anggota PSSI Loyal )
"Demi PSSI berjalan dan maju, makanya saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua Umum PSSI. Dengan syarat jangan khianati PSSI. Jangan satu hal yang lain kita bercokol merusak rumah besar kita ini buat warisan leluhur kita. Ini semua saya lakukan dalam kondisi sehat walafiat. Bertanggungjawablah kalian (peserta kongres PSSI)," cetus Edy.
"Saya serahkan bendera ini. Saya berhenti dengan sah detik ini saya tinggalkan, saya serahkan kepemimpinan ini akan dilanjutkan. Saya tidak mau ada yang mengkhianati keputusan saya ini. Saya mohon maaf sekali lagi apabila ada kata-kata saya tidak tepat dan ada perbuatan saya yang kurang baik, saya manusia biasa, saya membuat yang terbaik untuk kalian (peserta kongres PSSI) besarkan PSSI kita
(sha)