Raja Penakluk Gurun asal Keluarga Kaya yang Rendah Hati

Kamis, 24 Januari 2019 - 08:25 WIB
Raja Penakluk Gurun asal Keluarga Kaya yang Rendah Hati
Raja Penakluk Gurun asal Keluarga Kaya yang Rendah Hati
A A A
NASSER Al-Attiyah menjadi satu-satunya orang Arab yang berhasil menaklukkan ganasnya Dakar Rally sebanyak tiga kali. Di balik kiprahnya yang gemilang, terselip cerita yang menakjubkan dari pria yang datang dari keluarga kaya raya Qatar itu.

Nasser Al-Attiyah tidak pernah lupa saat pertama kali mencoba Dakar Rally pada 2004. Pria asal Qatar itu merasa terasing di antara ratusan pereli yang datang dari seluruh dunia. Di antara mereka, tidak satu pun pereli yang perawakannya sedikit mirip syekh asal Qatar itu.

Sepanjang sejarah Dakar Rally digelar, keterlibatan pereli dari jazirah Arab terbilang minim. Seperti di 2004, Nasser Al-Attiyah adalah satusatunya pembalap dari kawasan Arab yang ikut serta.

“Baru pada 2007, saya bertemu dua pereli Arab lainnya, Mohamed Al-Sudairi dari Arab Saudi dan Abla Al-Aswad dari Tunisia,” ucap Nasser Al-Attiyah. Ironis memang, padahal jazirah Arab sedikitnya sangat mirip kondisi lapangan Dakar Rally yang begitu dominan dengan trek padang pasir.

Kemiripan kondisi itu justru tidak menghasilkan para pembalap reli yang legendaris hingga akhirnya datang seorang pria bernama Nasser Al-Attiyah. Pria kelahiran 21 Desember 1970 tersebut memang sudah jatuh cinta dengan balapan reli sejak kecil.

Datang dari keluarga berpengaruh di Qatar, Nasser muda sudah bisa mengemudikan mobil sejak kecil. Saat anak-anak orang kaya lainnya bermain kuda dan berbisnis, Nasser memilih mobil. Keluarga Nasser tidak pernah mengatakan kata ëtidakí buat pereli yang saat ini bergabung dengan Toyota Gazoo Racing itu. Mereka langsung memberikan Nasser apa saja yang dibutuhkan. Apalagi, dana bukan masalah buat Nasser.

Mobil keren dan bertenaga serta tim profesional yang bisa mendu kung nya setiap saat ikut ke semua ajang reli yang ada di dunia. Tidak mengherankan jika nama Nasser tercatat di semua ajang reli dunia, sebut saja Production World Rally Car, World Rally Car, Middle East Rally Car, dan Dakar Rally.

“Dengan semua fasilitas dan kemudahan itu, Nasser bukanlah sosok yang eksklusif. Dia selalu tersenyum setiap saat kepada semua orang. Dia available bagi semua orang di dunia reli. Tapi saat dia pakai helm, sikapnya langsung berubah. Dia menjadi pereli yang sangat fokus 100% setelah helmnya terpasang,” ujar Philipe Jannsenns, jurnalis veteran reli dari Belgia.

Nasser memang menjadi sosok yang sangat ditunggu-tunggu semua orang di dunia reli. Sikapnya yang ramah dan terbuka membuat banyak orang merasa nyaman di sekitarnya. Nasser sama sekali tidak ingin menunjukkan bahwa dia adalah orang penting dari Qatar. Sikap rendah hati ini diikuti kemampuan membalap yang mumpuni.

Di semua ajang yang dia ikuti, Nasser berhasil menorehkan prestasi istimewa. Nasser bukanlah penggembira yang nama nya ada di semua even t reli. Dia berhasil menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Di ajang Production World Rally Car, Nasser berhasil menjadi juara umum pada 2006. Di WRC-2, dia menjadi yang terbaik dua tahun berturut-turut, 2014 dan 2015. Ajang Dakar Rally juga tidak pernah lepas dari kiprahnya.

Sejak 2004, Nasser tidak pernah absen di ajang reli paling ganas di dunia itu. Puncaknya pada 2011, untuk pertama kalinya Nasser menjadi orang Arab yang berhasil menjuarai ajang Dakar Rally. Kiprahnya di Dakar Rally tidak berhenti di situ.

Pada 2015, dia kembali mencatatkan namanya dengan tinta emas di Dakar Rally. Kemenangannya di Dakar Rally 2015 semakin manis karena pada tahun yang sama dia berhasil menjadi juara di dua ajang berbeda lainnya, yakni WRC-2 dan FIA Cross Country.

Tahun ini nama Nasser kembali bergema setelah kembali menjuarai ajang Dakar Rally 2019. Total dia sudah tiga kali menjadi jawara Dakar Rally dengan tiga tim yang berbeda. Nasser menjadi satu-satunya orang Arab yang bisa menguasai Dakar Rally hingga tiga kali.

Sebuah catatan yang sangat sulit diulang atau dilampaui pembalap Arab lainnya. Keberhasilan Nasser di ajang ini tidak bisa dianggap enteng karena tahun ini dia masih bersaing dengan banyak pembalap legendaris Dakar Rally. Carlos Sainz yang tahun lalu menjadi jawara Dakar Rally masih terus berlomba di ajang ini. Begitu juga dengan Stephane Peterhansel yang saking seringnya menang di Dakar Rally, 11 kali, diberikan nama panggilan istimewa, Mr Dakar.

Belum lagi kehadiran Sebastian Loeb yang pernah menjadi juara WRC sebanyak sembilan kali. “Ini fantastis, saya senang bisa balapan di Dakar. Saya bangga sekali dengan tim ini. Saya berupaya akan kembali lagi ke sini tahun depan,” ujar Nasser.

Menjadi salah satu Raja Dakar memang bukan hal yang mudah diraih. Nasser mengatakan, tantangan terberat lomba ini adalah ajang itu sendiri. Kondisi ekstrem yang terjadi di trek Dakar Rally adalah tantangan yang sangat berat bagi siapa saja. Memiliki kecakapan dalam mengendarai mobil bukan jaminan berhasil menaklukkan trek ganas Dakar Rally.

“Setiap pengemudi harus memiliki stamina yang sangat kuat karena Dakar memiliki cuaca yang sangat ekstrem. Selain itu, mereka harus cerdas membaca kondisi dan bagaimana caranya mempertahankan waktu agar terus di depan,” ucapnya.

Keberhasilan Nasser di Dakar Rally 2019 bahkan langsung tersiar ke Jepang. Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda langsung mengapresiasi keberhasilannya. Apalagi, bagi Toyota, ini pertama kalinya mereka berhasil menjuarai Dakar Rally. Bahkan, mobil Toyota Hillux yang dikendarai Nasser adalah mobil berbahan bakar bensin pertama yang berhasil menjuarai Dakar Rally.

“Dua tahun lalu saya pernah satu mobil dengan Nasser berlomba off-road di Spanyol. Waktu itu dia berhasil membawa kami juara dua. Dia berjanji akan secepat mungkin membawa mobil ini juara satu.

Saya senang dia memenuhi janji itu,” ucap Akio Toyoda. Tidak hanya dirayakan di Jepang, kemenangan Nasser di Dakar Rally 2019 juga istimewa buat semua orang Qatar, mengingat saat ini mereka tengah diboikot negara-negara Teluk.

“Kemenangan ini terasa spesial, mengingat kami sedang diboikot negara tetangga kami. Tapi ini menunjukkan bahwa kami tidak akan pernah tumbang apa pun kondisinya,” ucap Nasser. Inilah diplomasi yang ditunjukkan Nasser kepada dunia bahwa pikiran, kerja keras, dan semangat tidak akan pernah bisa dihalanghalangi, apalagi diboikot.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6853 seconds (0.1#10.140)