Performa Makin Apik, Man City Berada di Jalur Quadraple

Senin, 28 Januari 2019 - 07:08 WIB
Performa Makin Apik,...
Performa Makin Apik, Man City Berada di Jalur Quadraple
A A A
MANCHESTER - Sudah 13 pertandingan, tidak ada tim yang mampu menghentikan Manchester City (Man City) mencetak gol ke gawang lawan. Mereka juga baru saja menjadi klub pertama mencetak lebih dari 100 gol pada musim 2018/2019 di lima kompetisi elite Eropa.

Jadi, lima gol ke gawang Burnley tanpa kebobolan pada putaran empat Piala FA di Etihad Stadium bukan hal istimewa. Apalagi pada pertemuan sebelumnya di ajang Liga Primer, The Citizens juga melesakkan lima gol ke gawang Burnley.

Sebelumnya, juara bertahan Liga Primer tersebut memberondong Rotherham United dengan tujuh gol dan Burton Albion dengan sembilan gol. Semuanya tanpa pernah kebobolan. Sejauh ini mereka mampu melesakkan 30 gol dalam tujuh pertandingan awal pada 2019 dan meraih delapan kemenangan sejak dikalahkan Leicester City 2-1 di Liga Primer pada 26 Desember lalu. David Silva dkk pun sekarang berada di empat jalur gelar (quadruple).

Di Liga Primer, mereka menempati runner up klasemen sementara dan memberi tekanan serius pada Liverpool di peringkat pertama. Mereka hanya terpaut empat poin setelah berhasil menjadi tim pertama yang mengalahkan The Reds di Liga Primer.

Man City juga melangkah ke final Piala Liga dengan status juara bertahan. Kemenangan agregat 10-0 atas Burton Albion di semifinal membawa Manchester Biru menantang Chelsea di Stadion Wembley. Mereka juga mendapatkan jalur mudah di 16 besar Liga Champions. Bulan depan, mereka hanya menghadapi Schalke yang sedang berjuang di zona degradasi Bundesliga.

Jika tidak ada kecelakaan, harusnya Man City bisa melangkah ke perempat final. “Kami baru memenangkan satu gelar (Community Shield). Kami punya satu peluang lagi (final Piala Liga), kami ingin di stage terakhir Piala FA, bisa datang pada momen tepat ke Schalke dan bertarung sampai akhir musim Liga Primer,” kata Guardiola dikutip BBC.

Pelatih asal Spanyol tersebut juga tak merasa terbebani meski belum mendapatkan pemain jelang penutupan bursa transfer musim dingin. Beberapa nama yang sempat dikaitkan bakal ke Etihad Stadium sudah menjauh dan mendarat ke Barcelona. Keinginan mendapatkan pelapis Fernandinho juga belum mendapatkan titik terang. Padahal Man City sempat hilang keseimbangan saat Fernandinho menepi karena cedera.

Menurut dia, tidak mudah mendapatkan pemain yang diinginkan apalagi jika harus bersaing dengan Barcelona, Real Madrid, atau Paris Saint-Germain (PSG). Seperti dalam kasus Frankie de Jong. Karena itu, dalam kasus De Jong, dia tidak merasa kecewa. “Hampir mustahil bersaing dengan Barcelona dan Madrid dengan gengsi yang mereka miliki, liga tempat mereka bermain, dan tentu saja mereka adalah klub luar biasa,” katanya.

Pemain, katanya, memiliki kebebasan menentukan klub mana yang diinginkan. Jadi, jika seorang pemain tidak mau bergabung dan memilih klub lain, tentu saja harus dihormati untuk kemudian mencari gantinya. “Agar tidak kehilangan target lagi, kami harus bergerak cepat dan cerdas. Atau berjudi dengan pemain muda yang ada,” ujarnya.

Pelatih Burnley, Sean Dyche menilai, Man City bisa memenangkan segalanya pada musim ini. Menurut dia, The Citizens memiliki pemain bagus dan naluri membunuh yang berbahaya. “Siapa yang akan menghentikan mereka memenangkan segalanya jika dalam suasana hati seperti itu,” kata Dyche seusai laga.

Pemain seperti Gabriel Jesus yang membuat gol pada menit ke-23, Bernardo Silva (52), Kevin De Bruyne (61), bunuh diri Kevin Long (73), serta penalti Sergio Aguero (85), seolah tak pernah berhenti menikmati gol demi gol. Mereka seperti tak pernah puas merobek gawang lawan.

“Sangat sulit ketika tim seperti ini bermain seperti yang mereka lakukan. Mereka adalah tim top, top, dan jika anda bertemu mereka pada hari seperti ini, mereka menghukum setiap kesalahan yang anda buat,” katanya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8409 seconds (0.1#10.140)