Konsekuensi dari Perpindahan Posisi Marcus Rashford

Jum'at, 08 Februari 2019 - 15:22 WIB
Konsekuensi dari Perpindahan...
Konsekuensi dari Perpindahan Posisi Marcus Rashford
A A A
MANCHESTER - Penampilan Marcus Rashford sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer mengalami peningkatan yang pesat. Dalam sepuluh pertandingan di bawah pelatih sementara Manchester United, penyerang muda asal Inggris itu sudah membukukan enam gol.

Statistik tersebut membuktikan bahwa Solskjaer telah memulihkan kepercayaan diri Rashford. Dan, rasanya tidak berlebihan jika dia selalu menjadi pilihan pertama Solskjaer di lini depan.

"Sepak bola adalah tentang kepercayaan diri. Dari luar melihat ke dalam, sepertinya Marcus tidak terlalu banyak mendapat kesempatan bersama Jose Mourinho atau tidak Jose tidak cukup percaya padanya," kata mantan penyerang United, Andy Cole dikutip dari Manchestereveningnews, Jumat (8/2/2019).

"Jika Anda memiliki pelatih yang percaya pada Anda, maka dia akan memberi tahu Anda sebaik apa Anda, dan pada saat Anda keluar di lapangan sepak bola Anda mulai percaya pada diri sendiri, Anda mencetak gol, dan tiba-tiba semuanya mulai membanjiri."

Itulah yang dilihat Cole terhadap penampilan Rashford. Ketika sang pemain masuk dalam sebuah tim dan bermain di lapangan sepak bola, dia selalu punya peluang untuk mencetak gol. Itu adalah hal mendasar dalam dunia sepak bola dan Rashford telah paham mengenai hal itu.

Saat ini penampilan ciamik Rashford telah didokumentasikan dengan baik oleh klub. Peningkatan statistik pemain berusia 21 tahun merupakan konsekuensi dari perpindahan ke posisi penyerang tengah. Romelu Lukaku merupakan salah satu pemain yang terkena dampak dari penampilan impresif Rashford.

Sejak Solskjaer ditunjuk menggantikan Mourinho pada Desember lalu. Lukaku diketahui hanya bermain sekali di Liga Inggris dan Cole mengatakan pemain berusia 25 tahun itu harus bermain dengan kekuatannya untuk kembali ke tim.

"saya juga akan mengatakan hal yang sama padanya. Kembali ke dasar. Saya suka Rom. Apa yang pasti diketahui Rom sendiri, baginya untuk datang dan membuat bola berdiri bukanlah departemennya yang terkuat, tetapi departemen terkuatnya menggunakan langkah dan kekuatannya untuk masuk ke belakang orang dan mencetak gol," pungkas Cole.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7235 seconds (0.1#10.140)