Cetak Golfer Rangking Tinggi, Rekrut Pelatih High Performance

Sabtu, 16 Februari 2019 - 09:09 WIB
Cetak Golfer Rangking...
Cetak Golfer Rangking Tinggi, Rekrut Pelatih High Performance
A A A
JAKARTA - Murdaya Po telah dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pengurus PB Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) periode 2018-2022. Pada periode kedua kepemimpinannya di PB PGI, Murdaya ingin berlari kencang untuk mengangkat prestasi pegolf junior Indonesia. Lantas, apa fokus Murdaya untuk memajukan golf Indonesia?

’’Setelah terpilih, fokus saya adalah selain melatih junior yang di atas 15 tahun ke atas yang saya pentingkan adalah mereka mulai 8 tahun atau 7 tahun. Karena golf itu jangka panjang. 10 tahun planning. Sehingga, nanti menjelang 10 tahun, kita sendiri ketinggalan 15 tahun dengan Thailand, 30 tahun dengan Korea itu, kita bisa mengejar,’’ungkap Murdaya.

Di masa periode pertama kepemimpinannya di PB PGI, Murdaya memang berfokus membangun pondasi prestasi dari pegolf junior. Dia sangat aktif memberi kesempatan pegolf muda untuk berlatih dan bertanding ke luar negeri.

’’Saya yakin atlet-atlet Indonesia bisa (berprestasi) dengan cara memberikan high performance teacher. Pelatih yang high performance. Dan, kenyataannya empat tahun yang lalu, tadi saya katakan rangking di WAGR, beberapa pemain kita bisa di bawah 100 dan 52. Jadi, ini membuat hati kita, wah di Indonesia ternyata banyak sekali bibit-bibit yang dilatih. Apalagi lagi nanti ada beberapa ratus pegolf junior yang usianya menjelang enam tahun, tujuh tahun, delapan hingga 10 tahun kemudian kita pasti disegani di dunia. Pasti, saya yakin’’paparnya.

Terkait pelatih yang high performance, PB PGI di bawah kepemimpinan Murdaya Po mendatangkan dua pelatih asal Australia, David Milne dan Lawrie Montague. Nah, setelah empat tahun melakukan pembinaan, performa para atlet golf Indonesia semakin meningkat.

’’Pelatih asing itu kita terpaksa kontrak. Minta maaf ya, nanti suatu saat selain pelatih asing, pelatih Indonesia. Tapi, sekarang kita membutuhkan pelatih asing tapi bukan hanya orang asing melainkan yang high performances. Pelatih yang high performance khusus untuk mempersiapkan anak-anak untuk menjadi champion,’’jelasnya.

Metode kepelatihan David dan Lawrie cukup efektif dalam melahirkan pegolf muda berbakat Indonesia yang berprestasi. ’’Dilatihnya dengan disiplin yang kuat. Mental yang kuat. Berbicara yang bagus, itu perlu dilatih. Golf tak hanya cuma golf saja tapi juga segala-galanya,’’ujarnya.

PGI pun sudah menyiapkan tempat khusus bagi golfer muda berbakat Indonesia untuk berlatih di bawah bimbingan David dan Lawrie. ’’Ada program training. Jadi kita sudah ada National Golf Institution di Emeralda. Tiap hari anak-anak yang sudah amatir yang memiiki rangking cukup tinggi harus latihan enam jam di situ setiap hari. Hasilnya kelihatan sekali. Untuk junior-junior kita kasih kesempatan beberapa hari tapi di klub.Di Pondok Indah Golf saja ada 200 anak-anak kecil itu yang dilatih orang asing. Pasti mereka lima tahun lagi akan muncul,’’terangnya.

Murdaya pun merespons pesan dari Menpora Imam Nhrawi mengenai pengadaan akademi atau sekolah golf untuk anak-anak usia sekolah. ’’Saya harapkan, soal sekolah (golf) seperti Pak Nahrawi katakan, nanti di daerah lain kami PGI akan kirim pelatih-pelatih itu. Supaya mereka dapat standar lebih tinggi. Karena apa pun juga golf Indonesia ketinggalan. Kalau badminton, namanya juara nasional bisa dikatakan mampu juara dunia. Tapi di golf kita juara nasional tidak ada apa apanya di Asia. Jadi memang ketinggalan. Standar kita masih rendah. jadi apa pun juga kita bekerja lebih keras sehingga betul, betul nanti pegolf Indonesia bisa masuk rangking tinggi.’’
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7965 seconds (0.1#10.140)