Iwan Budianto Akan Gantikan Peran Joko Driyono
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto mengisi posisi kosong jabatan Plt Ketua Umum PSSI sepeninggal Joko Driyono. Penunjukan Iwan sudah sesuai dengan mekanisme roda organisasi serta berdasarkan rapat Komite Eksekutif (exco) .
Anggota Exco PSSI Refrizal menjelaskan penunjukkan Iwan sebagai pelaksana sementara itu sudah secara otomatis. Iwan sendiri menjabat wakil ketua umum II PSSI, berubah menjadi Kepala Staf Ketua Umum di era Edy Rahmayadi. “Pengganti sementara Bapak Iwan. Itu otomatis," kata Refrizal.
Menurut Refrizal, PSSI harus tetap memiliki Ketua Umum. Terlebih, penetapan tersangka terhadap Joko masih tentatif. “Kalau Bapak Joko berhalangan, misalnya di sangka, apakah di sidang, atau masuk tahan, kami tidak tahu kemungkinan ke depannya, bisa ditahan 1 x 20 hari bisa diperpanjang, kami tidak tahu, karena PSSI ini kan harus berjalan terus, harus ada Plt ketua umumnya. Paling mungkin Bapak Iwan," papar Refrizal.
Meski sudah otomatis, Refrizal mengaku tidak bisa berspekulasi soal nasib Joko. “Tetap Exco menunjuk, tapi kami tidak tahu posisi Bapak Joko seperti apa? atau bertahan," kata dia.
Dia kemudian memberikan gambaran mengenai posisi Johar Lin Eng. Polisi sendiri telah menetapkan status tersangka terhadap Johar. Namun, Johar belum memilih mundur dari PSSI.
"Memang boleh? Ya sampai sekarang Bapak Johar Lin Eng belum mengundurkan. Tapi dia absen dalam rapat juga? Ya, kami mengedepankan, karena kami negara hukum, praduga tidak bersalah. Kalau dia tak mundur, itu hak dia, mustahil kami memaksa."
Mengenai waktu penunjukan Iwan sebagai Plt Ketua Umum PSSI, Refrizal hanya mengatakan secepat mungkin, karena banyak agenda menanti PSSI. "Agenda itu antara lain Piala Indonesia dan Piala AFF. Agenda sudah semakin dekat. Piala Presiden juga harus bergulir awal Maret, kemudian persiapan untuk menggulirkan Liga 1, paling lambat awal Mei," ungkapnya.
Anggota Exco PSSI Refrizal menjelaskan penunjukkan Iwan sebagai pelaksana sementara itu sudah secara otomatis. Iwan sendiri menjabat wakil ketua umum II PSSI, berubah menjadi Kepala Staf Ketua Umum di era Edy Rahmayadi. “Pengganti sementara Bapak Iwan. Itu otomatis," kata Refrizal.
Menurut Refrizal, PSSI harus tetap memiliki Ketua Umum. Terlebih, penetapan tersangka terhadap Joko masih tentatif. “Kalau Bapak Joko berhalangan, misalnya di sangka, apakah di sidang, atau masuk tahan, kami tidak tahu kemungkinan ke depannya, bisa ditahan 1 x 20 hari bisa diperpanjang, kami tidak tahu, karena PSSI ini kan harus berjalan terus, harus ada Plt ketua umumnya. Paling mungkin Bapak Iwan," papar Refrizal.
Meski sudah otomatis, Refrizal mengaku tidak bisa berspekulasi soal nasib Joko. “Tetap Exco menunjuk, tapi kami tidak tahu posisi Bapak Joko seperti apa? atau bertahan," kata dia.
Dia kemudian memberikan gambaran mengenai posisi Johar Lin Eng. Polisi sendiri telah menetapkan status tersangka terhadap Johar. Namun, Johar belum memilih mundur dari PSSI.
"Memang boleh? Ya sampai sekarang Bapak Johar Lin Eng belum mengundurkan. Tapi dia absen dalam rapat juga? Ya, kami mengedepankan, karena kami negara hukum, praduga tidak bersalah. Kalau dia tak mundur, itu hak dia, mustahil kami memaksa."
Mengenai waktu penunjukan Iwan sebagai Plt Ketua Umum PSSI, Refrizal hanya mengatakan secepat mungkin, karena banyak agenda menanti PSSI. "Agenda itu antara lain Piala Indonesia dan Piala AFF. Agenda sudah semakin dekat. Piala Presiden juga harus bergulir awal Maret, kemudian persiapan untuk menggulirkan Liga 1, paling lambat awal Mei," ungkapnya.
(bbk)