Emas dan Kejayaan Heryanto Arbi, Sejarah Kejuaraan Dunia 1995
A
A
A
JAKARTA - Basel bersiap mengelar kejuaraan dunia bulu tangkis perorangan pada 19 hingga 25 Agustus 2019. Ini kali kedua Swiss menjadi tuan rumah TOTAL BWF World Championships setelah 24 tahun lalu, Lausanne menjadi kota penyelenggara pada 1995.
Pada 1995, Lausanne menjadi tuan rumah bagi kejuaraan dunia bulu tangkis perorangan sekaligus Piala Sudirman sebelum kemudian dipisah tempat penyelenggaraannya. Sejarah mencatat, Indonesia yang kali pertama menjuarai Piala Sudirman pada 1989 menurunkan para pemain terbaiknya di Lausanne. Nama-nama beken seperti Heryanto Arbi, Susi Susanti, Rexy Mainaky, Ricky Subagja menjadi jaminan Indonesia bakal berjaya di Piala Sudirman 1995.
Namun, China meruntuhkan semua prediksi tersebut melalui Sun Jun dan Ye Zhaoying untuk merebut Piala Sudirman kali pertama. Susi takluk dari Ye Zhaoying di partai pertama di final Piala Sudirman 1995. Hingga akhirnya Indonesia takluk 0-3.
Sepekan kemudian, di kejuaraan dunia perorangan, Susi kembali mengakui keunggulan Ye Zhaoying. Bertarung di semifinal tunggal putri, Susi dipaksa takluk tiga set 5-11, 11-8, 11-2. Ye Zhaoying akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan rekan senegaranya, Han Jingna di finaldengan skor 11-7, 11-0 di final.
Di tunggal putra, wajah Indonesia diselamatkan Heryanto Arbi yang menjadi unggulan teratas. Pemain berjuluk smash 1000 watt itu lolos ke final tanpa kehilangan satu set. Di final, Heryanto tampil sempurna saat membekuk pemain Korea Selatan, Park Sung Woo dua set langsung 15-11, 15-8.
Satu gelar dibawa pulang Indonesia melalui ganda putra terkuat dunia saat itu, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja. Pasangan Rexy/Ricky melengkapi era emas menjadi juara World Grand Prix dan All England dengan medali emas World Championships tanpa kehilangan satu set hingga ke final.
Di semifinal Ricky/Rexy menumpas perlawanan pasangan kuat asal Malaysia, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock, dua set 15-8, 15-6. Di final, duet Ricky/Rexy memupus harapan juara ganda Denmark, Thomas Lund/Jon Holst-Christensen, 15-5 15-2.
Di ganda putri, Gil Young Ah/Jang Hye Ock membuat sejarah bagi negerinya ketika menjadi pemain Korea Selatan pertama yang menjadi juara di kejuaraan dunia. Mereka mengalahkan pasangan Indonesia, Indonesia’s Finarsih/Lili Tampi, melalui pertarungan sengit 3-15, 15-11, 15-10.
Pasangan ganda campuran terkuat Denmark, Thomas Lund/Marlene Thomsen, yang meraih 11 juara turnamen beruntun dan tidak terkalahkan selama 18 bulan menjadi juara. Mereka juara setelah mengalahkan rekan senegaranya Jens Eriksen/Helene Kirkegaard di final, 15-2, 15-6.
Tahun ini, Swiss melalui Basel sekali lagi menjadi tuan rumah bertemunya pebulu tangkis terbaik dunia di kejuaraan dunia perorangan. Basel juga menjadi tuan rumah Para Badminton World Championships.
Lausanne 1995 dalam Angka
World Championships (WC)
Sudirman Cup (SC)
Pemain : 554
Negara Peserta: 60
Shuttlecock Terpakai: 9516
Rata-rata Shuttlecock dipakai per game: 9.19
Jumlah Pertandingan (WC): 627
Jumlah Pertandingan (SC): 409
Pada 1995, Lausanne menjadi tuan rumah bagi kejuaraan dunia bulu tangkis perorangan sekaligus Piala Sudirman sebelum kemudian dipisah tempat penyelenggaraannya. Sejarah mencatat, Indonesia yang kali pertama menjuarai Piala Sudirman pada 1989 menurunkan para pemain terbaiknya di Lausanne. Nama-nama beken seperti Heryanto Arbi, Susi Susanti, Rexy Mainaky, Ricky Subagja menjadi jaminan Indonesia bakal berjaya di Piala Sudirman 1995.
Namun, China meruntuhkan semua prediksi tersebut melalui Sun Jun dan Ye Zhaoying untuk merebut Piala Sudirman kali pertama. Susi takluk dari Ye Zhaoying di partai pertama di final Piala Sudirman 1995. Hingga akhirnya Indonesia takluk 0-3.
Sepekan kemudian, di kejuaraan dunia perorangan, Susi kembali mengakui keunggulan Ye Zhaoying. Bertarung di semifinal tunggal putri, Susi dipaksa takluk tiga set 5-11, 11-8, 11-2. Ye Zhaoying akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan rekan senegaranya, Han Jingna di finaldengan skor 11-7, 11-0 di final.
Di tunggal putra, wajah Indonesia diselamatkan Heryanto Arbi yang menjadi unggulan teratas. Pemain berjuluk smash 1000 watt itu lolos ke final tanpa kehilangan satu set. Di final, Heryanto tampil sempurna saat membekuk pemain Korea Selatan, Park Sung Woo dua set langsung 15-11, 15-8.
Satu gelar dibawa pulang Indonesia melalui ganda putra terkuat dunia saat itu, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja. Pasangan Rexy/Ricky melengkapi era emas menjadi juara World Grand Prix dan All England dengan medali emas World Championships tanpa kehilangan satu set hingga ke final.
Di semifinal Ricky/Rexy menumpas perlawanan pasangan kuat asal Malaysia, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock, dua set 15-8, 15-6. Di final, duet Ricky/Rexy memupus harapan juara ganda Denmark, Thomas Lund/Jon Holst-Christensen, 15-5 15-2.
Di ganda putri, Gil Young Ah/Jang Hye Ock membuat sejarah bagi negerinya ketika menjadi pemain Korea Selatan pertama yang menjadi juara di kejuaraan dunia. Mereka mengalahkan pasangan Indonesia, Indonesia’s Finarsih/Lili Tampi, melalui pertarungan sengit 3-15, 15-11, 15-10.
Pasangan ganda campuran terkuat Denmark, Thomas Lund/Marlene Thomsen, yang meraih 11 juara turnamen beruntun dan tidak terkalahkan selama 18 bulan menjadi juara. Mereka juara setelah mengalahkan rekan senegaranya Jens Eriksen/Helene Kirkegaard di final, 15-2, 15-6.
Tahun ini, Swiss melalui Basel sekali lagi menjadi tuan rumah bertemunya pebulu tangkis terbaik dunia di kejuaraan dunia perorangan. Basel juga menjadi tuan rumah Para Badminton World Championships.
Lausanne 1995 dalam Angka
World Championships (WC)
Sudirman Cup (SC)
Pemain : 554
Negara Peserta: 60
Shuttlecock Terpakai: 9516
Rata-rata Shuttlecock dipakai per game: 9.19
Jumlah Pertandingan (WC): 627
Jumlah Pertandingan (SC): 409
(aww)