Sanksi Hantui Cabor jika Tak Penuhi Target di SEA Games 2019

Senin, 25 Februari 2019 - 17:05 WIB
Sanksi Hantui Cabor...
Sanksi Hantui Cabor jika Tak Penuhi Target di SEA Games 2019
A A A
JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi akan menjatuhkan sanksi kepada cabang olahraga yang gagal memenuhi target pada SEA Games Filipina 2019, November mendatang. Sanksi yang akan diberikan yakni berupa penurunan anggaran.

Itu disampaikan Menpora saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenpora dan Pengurus Induk Cabang Olahraga di Media Center Kemenpora, Senin (25/2) pagi. Dalam kesempatan itu dia menekankan untuk masalah pemberian bantuan anggaran ke masing-masing cabang olahraga akan diberlakukan sistem sanksi jika tidak memenuhi target.

Dengan tegas, menteri asal Bangkalan Madura ini menyampaikan mengenai sanksi untuk PB bentuknya bisa penurunan anggaran. Sanksi tersebut, kata Imam, perlu untuk memotivasi semua cabor agar memenuhi target yang sesuai mereka ajukan.

"Soal sanksi kita akan memastikan kalau di SEA Games Filipina tidak sesuai dengan target maka tahun depan anggaranya harus di droop," tegas Menpora dikutip dari laman resmi Kemenpora.

Lebih jauh, Imam meminta kepada semua cabor untuk mempertanggungjawabkan bantuan tersebut dengan baik. Jika sampai tidak bisa mempertanggungjawabkan, maka Kemenpora bisa memblack list bantuan kepada cabor itu.

"Semua cabor olahraga harus terpacu sekaligus memastikan ini kesempatan bagi cabor untuk sponsor membantu program kerja dari masing-masing cabor. Ketika tidak memberikan laporan pertanggungjawaban bisa jadi bentuk sanksinya adalah black list, sesuai dengan MoU, Juknis atau Juklak. Kalau itu tidak dipenuhi, maka akan di black list," katanya.

"Ini tantangan buat cabor, pemerintah sasaranya untuk Olimpiade. Sanksi ini berlaku kepada semua cabor. Kalau biasanya cabor meminta kepada pemerintah, sekarang giliran pemerintah meminta kepada cabor. Jangan hanya ketika butuh dana mengejar menteri, tapi ketika menteri butuh prestasi mereka menghindar. Tentu kita harus kerja bareng dan kolaborasi," pungkas Imam Nahrawi.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0683 seconds (0.1#10.140)