Kehilangan Momentum di Tikungan Terakhir, Faerozi Gagal Rebut Posisi Keempat
Kehilangan Momentum di Tikungan Terakhir, Faerozi Gagal Rebut Posisi Keempat
A
A
A
SEPANG - Pembalap muda potensial binaan Yamaha Racing Indonesia (YRI), M Faerozi mengaku sangat bersyukur lantaran berhasil mengunci posisi kelima pada Race 2 kelas Asia Production 250 (AP250) Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019, di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Minggu (3) kemarin. Jika digabungkan dengan hasil di dua balapan awal, pembalap asal Lumajang, Jawa Timur itu saat ini berada di peringkat keenam pada klasemen sementara AP250.
"Saya mengawali start dengan baik. Tikungan pertama adalah kuncian untuk dapat berada di barisan depan. Sayangnya saat masuk tikungan kedua, ada rider yang mengalami crash di depan saya hingga saya harus melakukan hard-braking dan disalip beberapa rider," beber Faerozi, dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Senin (11/3).
Beruntung, Faerozi tidak kehilangan fokus. Dia tetap berusaha untuk bersaing di grup kedua dan berharap dapat finis di posisi keempat, namun takdir belum berpihak.
"Saya terus memaksimalkan bersaing di group ke-2. Saya berharap dapat finish ke-4, tetapi saat di tikungan terakhir tidak dapat momen yang tepat. Alhamdulillah, dapat finish ke-5," sambung Faerozi.
Di kelas Underbone 150 (UB150), Aldi Satya Mahendra dan Wahyu Nugroho belum menampilkan hasil yang maksimal. Keduanya, sebenarnya tampil ciamik dengan berada di barisan depan.
Namun konsentrasinya hilang setelah pembalap di depannya terjatuh dan Aldi Satya tidak dapat menghindarinya. Bocah 13 tahun itu pun tidak dapat melanjutkan balapan. "Seri awal ini menjadi pelajaran bagi saya dalam membaca situasi persaingan yang sangat ketat di kelas ini. 2 race saya mempunyai peluang cukup baik untuk dapat podium. Namun saya belum beruntung. Tapi saya senang sudah bisa fight di rombongan depan dan sempat memimpin dalam 2 race tersebut," tutur Aldi Satya.
Sedangkan Wahyu Nugroho terjatuh di tikungan terakhir lap terakhir. "Race ke-2 saya sudah start cukup baik dan fight di rombongan depan. Namun saya tidak beruntung ada rider yang crash di depan saya pada lap akhir di tikungan terakhir. Saya tidak dapat menghindar karena dalam speed yang cukup tinggi. Kedepan, saya akan lebih fokus lagi. Terutama persaingan pada lap-lap akhir yang sangat ketat," pungkas Wahyu Nugroho.
"Saya mengawali start dengan baik. Tikungan pertama adalah kuncian untuk dapat berada di barisan depan. Sayangnya saat masuk tikungan kedua, ada rider yang mengalami crash di depan saya hingga saya harus melakukan hard-braking dan disalip beberapa rider," beber Faerozi, dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Senin (11/3).
Beruntung, Faerozi tidak kehilangan fokus. Dia tetap berusaha untuk bersaing di grup kedua dan berharap dapat finis di posisi keempat, namun takdir belum berpihak.
"Saya terus memaksimalkan bersaing di group ke-2. Saya berharap dapat finish ke-4, tetapi saat di tikungan terakhir tidak dapat momen yang tepat. Alhamdulillah, dapat finish ke-5," sambung Faerozi.
Di kelas Underbone 150 (UB150), Aldi Satya Mahendra dan Wahyu Nugroho belum menampilkan hasil yang maksimal. Keduanya, sebenarnya tampil ciamik dengan berada di barisan depan.
Namun konsentrasinya hilang setelah pembalap di depannya terjatuh dan Aldi Satya tidak dapat menghindarinya. Bocah 13 tahun itu pun tidak dapat melanjutkan balapan. "Seri awal ini menjadi pelajaran bagi saya dalam membaca situasi persaingan yang sangat ketat di kelas ini. 2 race saya mempunyai peluang cukup baik untuk dapat podium. Namun saya belum beruntung. Tapi saya senang sudah bisa fight di rombongan depan dan sempat memimpin dalam 2 race tersebut," tutur Aldi Satya.
Sedangkan Wahyu Nugroho terjatuh di tikungan terakhir lap terakhir. "Race ke-2 saya sudah start cukup baik dan fight di rombongan depan. Namun saya tidak beruntung ada rider yang crash di depan saya pada lap akhir di tikungan terakhir. Saya tidak dapat menghindar karena dalam speed yang cukup tinggi. Kedepan, saya akan lebih fokus lagi. Terutama persaingan pada lap-lap akhir yang sangat ketat," pungkas Wahyu Nugroho.
(bbk)
Explore More