Ke Allianz Arena, Liverpool Ingat Kejayaan 14 Tahun Silam
A
A
A
MUNICH - Jika ada yang dibanggakan Liverpool dibanding tim Inggris lainnya selama ini adalah kemampuan mereka menjadi kompetitif di Liga Champions. Setidaknya mereka menjadi pengumpul gelar terbanyak Liga Champions dibandingkan tim Inggris lainnya.
Meskipun prestasi itu juga sudah lama, yaitu 14 tahun lalu. Terakhir, musim lalu, mereka melangkah ke final sebelum akhirnya ditaklukkan Real Madrid dengan skor 1-3. “Saya akan jujur, kompetisi paling elite bagi saya adalah Liga Champions,” kata penyerang sayap Liverpool Mohamed Salah dikutip sky sports.
Masalahnya, Liverpool kini seperti berada di antara dua pilihan. Di satu sisi mereka sedang berada dalam persaingan ketat perburuan gelar juara dengan Manchester City (Man City). Setelah di puncak klasemen selama sepuluh pekan, The Reds kini tercecer di peringkat dua terpaut satu angka dari The Citizens.
Di sisi lain, mereka tentu ingin mempertahankan predikat sebagai salah satu tim elite di Liga Champions. Tapi, fokus ke Liga Champions akan membuat konsentrasi dan energi Liverpool terpecah. Padahal jika ada yang diinginkan Liverpudlian sekarang adalah gelar Liga Primer.
Gelar yang belum pernah mereka dapatkan sejak 1989/1990. “Namun, mimpi keseluruhan kota ini dan klub adalah liga. Jadi, saya rela jika harus mengorbankan mimpi saya demi mimpi fans, na mun jika kami bisa memenangkan kedua nya, itu akan hebat dan itulah yang akan coba kami lakukan,“ tutur Salah.
Sebenarnya peluang Liverpool di Liga Champions tidak bisa dibilang jelek, meski tak bagus juga. Hasil imbang 0-0 melawan Bayern Muen chen pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield bukan hasil buruk. Menang atau imbang dengan gol (berapa pun), di Allianz Arena cukup meng antarkan mereka ke fase perempat final.
Laga ini juga menjadi kesempatan terbaik Pelatih Liverpool Juergen Klopp membuang kutukan atas Bayern. Selama ini The Bavarians menjadi hantu utama dalam kariernya di Bundesliga. Meskipun dia pernah menjadi kerikil dalam daftar gelar Bayern. Setidaknya dari 30 pertemuan melawan Bayern, Klopp mencatatkan sembilan menang dan lima imbang.
Sisanya 16 pertandingan, timnya menelan kekalahan. Dari lima hasil imbang, empat di antaranya berakhir dengan gol di antara kedua tim. Hasil imbang tanpa gol di Anfield dua pekan lalu menjadi yang pertama. Dengan hitungan ini dikatakan peluang Liverpool untuk bisa lolos (syarat menang dan imbang dengan gol, maka persentase lolos The Reds ada di angka 43%).
“Pertandingan akan sulit dan kami harus bisa bermain lebih baik daripada beberapa laga tandang terakhir di Liga Champions,” tambah bek tengah Liverpool Virgil van Dijk. Pemain termahal Liverpool tersebut mengakui timnya memiliki masalah di laga tandang.
The Reds menelan empat kekalahan laga tandang terakhirnya dengan hanya memasukkan tiga gol. Berturut-turut mereka menyerah dari AS Roma 2-4 (semifinal leg kedua 2017/2018), Napoli 0-1, Red Star Belgrade 0-2, dan Paris Saint-Germain 1-2 (fase grup 2018/2019).
Terakhir kali Liverpool memenangi laga di markas lawan ialah saat menghempaskan Manchester City 2-1 di Etihad pada laga leg kedua perempat final 2017/2018. “Dengan 0-0 semuanya jelas: Anda harus memenangkan pertandingan. Itulah yang selalu Anda inginkan. Dalam kasus khusus ini, Anda juga bisa memenangkan permainan dengan hasil seri,” kata Klopp.
Beban The Reds semakin berat karena Bayern memiliki rekor positif di kandang. Mereka mencatatkan laga tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua ajang. Pasukan Lucien Favre juga hanya menelan satu kekalahan di laga kandang. Meski di Liga Champions, hasil kandang Robert Lewandow ski dkk masih meninggalkan masalah. Dalam lima laga terakhir, mereka hanya dua menang, dua imbang, dan sekali kalah.
Dari dua imbang tersebut, satu di antaranya berakhir dengan gol. “Kami harus bermain sangat fokus, menyelesaikan tugas dengan motivasi, dan menunjukkan permainan bagus. Saya berpikir, kami harus berhatihati karena serangan balik mereka itu sangat cepat. Namun saya pikir, kami punya semua peluang untuk lolos ke putaran berikutnya,” kata gelandang James Rodriguez.
Meskipun prestasi itu juga sudah lama, yaitu 14 tahun lalu. Terakhir, musim lalu, mereka melangkah ke final sebelum akhirnya ditaklukkan Real Madrid dengan skor 1-3. “Saya akan jujur, kompetisi paling elite bagi saya adalah Liga Champions,” kata penyerang sayap Liverpool Mohamed Salah dikutip sky sports.
Masalahnya, Liverpool kini seperti berada di antara dua pilihan. Di satu sisi mereka sedang berada dalam persaingan ketat perburuan gelar juara dengan Manchester City (Man City). Setelah di puncak klasemen selama sepuluh pekan, The Reds kini tercecer di peringkat dua terpaut satu angka dari The Citizens.
Di sisi lain, mereka tentu ingin mempertahankan predikat sebagai salah satu tim elite di Liga Champions. Tapi, fokus ke Liga Champions akan membuat konsentrasi dan energi Liverpool terpecah. Padahal jika ada yang diinginkan Liverpudlian sekarang adalah gelar Liga Primer.
Gelar yang belum pernah mereka dapatkan sejak 1989/1990. “Namun, mimpi keseluruhan kota ini dan klub adalah liga. Jadi, saya rela jika harus mengorbankan mimpi saya demi mimpi fans, na mun jika kami bisa memenangkan kedua nya, itu akan hebat dan itulah yang akan coba kami lakukan,“ tutur Salah.
Sebenarnya peluang Liverpool di Liga Champions tidak bisa dibilang jelek, meski tak bagus juga. Hasil imbang 0-0 melawan Bayern Muen chen pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield bukan hasil buruk. Menang atau imbang dengan gol (berapa pun), di Allianz Arena cukup meng antarkan mereka ke fase perempat final.
Laga ini juga menjadi kesempatan terbaik Pelatih Liverpool Juergen Klopp membuang kutukan atas Bayern. Selama ini The Bavarians menjadi hantu utama dalam kariernya di Bundesliga. Meskipun dia pernah menjadi kerikil dalam daftar gelar Bayern. Setidaknya dari 30 pertemuan melawan Bayern, Klopp mencatatkan sembilan menang dan lima imbang.
Sisanya 16 pertandingan, timnya menelan kekalahan. Dari lima hasil imbang, empat di antaranya berakhir dengan gol di antara kedua tim. Hasil imbang tanpa gol di Anfield dua pekan lalu menjadi yang pertama. Dengan hitungan ini dikatakan peluang Liverpool untuk bisa lolos (syarat menang dan imbang dengan gol, maka persentase lolos The Reds ada di angka 43%).
“Pertandingan akan sulit dan kami harus bisa bermain lebih baik daripada beberapa laga tandang terakhir di Liga Champions,” tambah bek tengah Liverpool Virgil van Dijk. Pemain termahal Liverpool tersebut mengakui timnya memiliki masalah di laga tandang.
The Reds menelan empat kekalahan laga tandang terakhirnya dengan hanya memasukkan tiga gol. Berturut-turut mereka menyerah dari AS Roma 2-4 (semifinal leg kedua 2017/2018), Napoli 0-1, Red Star Belgrade 0-2, dan Paris Saint-Germain 1-2 (fase grup 2018/2019).
Terakhir kali Liverpool memenangi laga di markas lawan ialah saat menghempaskan Manchester City 2-1 di Etihad pada laga leg kedua perempat final 2017/2018. “Dengan 0-0 semuanya jelas: Anda harus memenangkan pertandingan. Itulah yang selalu Anda inginkan. Dalam kasus khusus ini, Anda juga bisa memenangkan permainan dengan hasil seri,” kata Klopp.
Beban The Reds semakin berat karena Bayern memiliki rekor positif di kandang. Mereka mencatatkan laga tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua ajang. Pasukan Lucien Favre juga hanya menelan satu kekalahan di laga kandang. Meski di Liga Champions, hasil kandang Robert Lewandow ski dkk masih meninggalkan masalah. Dalam lima laga terakhir, mereka hanya dua menang, dua imbang, dan sekali kalah.
Dari dua imbang tersebut, satu di antaranya berakhir dengan gol. “Kami harus bermain sangat fokus, menyelesaikan tugas dengan motivasi, dan menunjukkan permainan bagus. Saya berpikir, kami harus berhatihati karena serangan balik mereka itu sangat cepat. Namun saya pikir, kami punya semua peluang untuk lolos ke putaran berikutnya,” kata gelandang James Rodriguez.
(don)