Juara All England 2019 Antar Hendra/Ahsan Jadi Raja BWF World Tour
A
A
A
KUALA LUMPUR - Keberhasilan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis All England 2019 mengantarkannya menjadi ganda putra rangking pertama BWF World Tour 2019. Rangking Hendra/Ahsan per 19 Maret 2019 naik dua setrip dengan mengoleksi 27,250 poin dari empat turnamen yang diikuti sepanjang musim 2019.
Total poin itu diperoleh Hendra/Ahsan dari empat turnamen yang diikuti hingga Maret 2019. Di turnamen Malaysia Masters, 15-20 Januari lalu, Hendra/Ahsan hanya sampai di babak kedua dengan mendapat 3,600 poin. Setelah gagal di Malaysia Masters, prestasi Hendra/Ahsan meningkat menjadi runner-up di Indonesia Masters pada 22-27 Januari. Posisi runner-up membuat Hendra/Ahsan mendapat tambahan 7,800 poin.
Donasi poin yang mendongkrak posisi Hendra/Ahsan ketika menjuarai All England pada 6-11 Maret lalu dengan 12,000 poin. Sayang, di Swiss Terbuka, Hendra/Ahsan hanya bertahan di perempat final dengan tambahan 3,850 poin. Perolehan poin juara All England 2014 itu dibayangi ganda Malaysia yang berada di posisi kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang memiliki 25,440. Aaron/Soh inilah yang dikalahkan Hendra/Ahsan di final All England 2019.
’’Kami juga senang bisa juara lagi di turnamen besar, walaupun di usia kami yang sudah tidak muda lagi," ujar Ahsan seperti dikutip dari badmintonindonesia.org. "Kami masih bisa menjaga konsistensi prestasi hingga saat ini karena keinginan untuk menangnya masih tinggi. Kami tidak mau kalah sebelum pertandingan selesai,"cetus Hendra
Selain Hendra/Ahsan, dua ganda putra Indonesia juga masuk dalam Top 10 rangking BWF World Tour. Yakni, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Fajar/Rian membuntuti di posisi keempat dengan 24,040 poin dari empat turnamen di musim 2019.
Sedangkan Marcus/Kevin di posisi 10 dengan 21,400 poin dari tiga turnamen di musim 2019. Namun, untuk rangking dunia BWF, Marcus/Kevin adalah rajanya dengan torehan poin 101,683 dari 15 turnamen sejak 2018. Sedangkan Hendra/Ahsan menempati peringkat empat dunia dengan 71,330 poin dari 17 turnamen. Sementara Fajar/Rian di posisi delapan dunia dengan 66,836 poin.
Di tunggal putri, Fitriani menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang memiliki Rangking BWF World Tour tertinggi. Fitriani yang sebelumnya sempat menjadi nomor satu kini harus turun peringkatnya ke posisi ketiga dengan 22,700 poin dari enam turnamen musim 2019. Ini berbeda jauh dengan rangking dunianya yang terpuruk di posisi 30.
Dalam rangking world tour tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan Anthony Sinisuka Ginting di Top 10. Peringkat Anthony melonjak 12 setrip ke peringkat tujuh dengan mengoleksi 17,980 poin dari empat turnamen. Keberhasilan menembus semifinal Swiss Terbuka turut menambah perolehan poinnya hingga ke posisi tujuh world tour.
Lonjakan peringkat World Tour cukup tinggi juga dialami ganda campuran Rinov Rinaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Ganda muda Indonesia itu naik enam setrip ke posisi enam dunia dengan mengemas 21,370 poin dari enam turnamen musim 2019. Sukses menjadi runner-up Swiss Terbuka membuat Rinov/Pitha mendapat tambahan 5,950 poin.
Di ganda putri, Indonesia hanya diwakili Greysia Polii/Apriyani Rahayu di posisi keenam World Tour. Posisi Greysia/Apriyani turun dua tingkat dengan memiliki 24,670 poin dari empat turnamen 2019. Sedangkan di peringkat dunia, Greysia/Apriyani lebih baik di posisi kelima dengan mengemas 77,965 poin dari 17 turnamen.
Total poin itu diperoleh Hendra/Ahsan dari empat turnamen yang diikuti hingga Maret 2019. Di turnamen Malaysia Masters, 15-20 Januari lalu, Hendra/Ahsan hanya sampai di babak kedua dengan mendapat 3,600 poin. Setelah gagal di Malaysia Masters, prestasi Hendra/Ahsan meningkat menjadi runner-up di Indonesia Masters pada 22-27 Januari. Posisi runner-up membuat Hendra/Ahsan mendapat tambahan 7,800 poin.
Donasi poin yang mendongkrak posisi Hendra/Ahsan ketika menjuarai All England pada 6-11 Maret lalu dengan 12,000 poin. Sayang, di Swiss Terbuka, Hendra/Ahsan hanya bertahan di perempat final dengan tambahan 3,850 poin. Perolehan poin juara All England 2014 itu dibayangi ganda Malaysia yang berada di posisi kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang memiliki 25,440. Aaron/Soh inilah yang dikalahkan Hendra/Ahsan di final All England 2019.
’’Kami juga senang bisa juara lagi di turnamen besar, walaupun di usia kami yang sudah tidak muda lagi," ujar Ahsan seperti dikutip dari badmintonindonesia.org. "Kami masih bisa menjaga konsistensi prestasi hingga saat ini karena keinginan untuk menangnya masih tinggi. Kami tidak mau kalah sebelum pertandingan selesai,"cetus Hendra
Selain Hendra/Ahsan, dua ganda putra Indonesia juga masuk dalam Top 10 rangking BWF World Tour. Yakni, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Fajar/Rian membuntuti di posisi keempat dengan 24,040 poin dari empat turnamen di musim 2019.
Sedangkan Marcus/Kevin di posisi 10 dengan 21,400 poin dari tiga turnamen di musim 2019. Namun, untuk rangking dunia BWF, Marcus/Kevin adalah rajanya dengan torehan poin 101,683 dari 15 turnamen sejak 2018. Sedangkan Hendra/Ahsan menempati peringkat empat dunia dengan 71,330 poin dari 17 turnamen. Sementara Fajar/Rian di posisi delapan dunia dengan 66,836 poin.
Di tunggal putri, Fitriani menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang memiliki Rangking BWF World Tour tertinggi. Fitriani yang sebelumnya sempat menjadi nomor satu kini harus turun peringkatnya ke posisi ketiga dengan 22,700 poin dari enam turnamen musim 2019. Ini berbeda jauh dengan rangking dunianya yang terpuruk di posisi 30.
Dalam rangking world tour tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan Anthony Sinisuka Ginting di Top 10. Peringkat Anthony melonjak 12 setrip ke peringkat tujuh dengan mengoleksi 17,980 poin dari empat turnamen. Keberhasilan menembus semifinal Swiss Terbuka turut menambah perolehan poinnya hingga ke posisi tujuh world tour.
Lonjakan peringkat World Tour cukup tinggi juga dialami ganda campuran Rinov Rinaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Ganda muda Indonesia itu naik enam setrip ke posisi enam dunia dengan mengemas 21,370 poin dari enam turnamen musim 2019. Sukses menjadi runner-up Swiss Terbuka membuat Rinov/Pitha mendapat tambahan 5,950 poin.
Di ganda putri, Indonesia hanya diwakili Greysia Polii/Apriyani Rahayu di posisi keenam World Tour. Posisi Greysia/Apriyani turun dua tingkat dengan memiliki 24,670 poin dari empat turnamen 2019. Sedangkan di peringkat dunia, Greysia/Apriyani lebih baik di posisi kelima dengan mengemas 77,965 poin dari 17 turnamen.
(aww)