Jonatan Christie Anggap Laga Lawan Kento Momota sebagai Latihan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Jonatan Christie menjadi harapan terakhir tunggal putra Indonesia di Turnamen Bulu Tangkis BWF Malaysia Open 2019. Hari ini, pemain yang akrab dipanggil Jojo itu harus bertemu unggulan teratas asal Jepang, Kento Momota, di babak kedua. Duel ini akan dimainkan di match 2 di Axiata Arena 1, Kuala Lumpur, Malaysia, mulai pukul 12.00 WIB.
Bagaimana kans Jojo? Bila dilihat dari head to head, Jojo kalah dalam dua pertemuan sebelumnya dari Momota. Namun, Jonatan mengaku siap menghadapi pemain nomor satu dunia tersebut. Dia tak ingin terbebani target tertentu.
’’Momota pemain bagus. Momota juga sudah sering juara. Jadi di sini saya mikirnya, kapan lagi saya bisa sparing lawan pemain kelas dunia. Anggap saja lagi latihan. Saya nggak mau dibawa beban akan lawan dengan siapa, karena bikin main nggak keluar. Sebisa mungkin dari pikirannya dulu bisa dikendalikan,” tutur Jonatan.
Pernyataan Jojo memang realistis bila melihat prestasi Momota yang moncer tahun ini. Apalagi, secara prestasi, Jonatan belum bisa menemukan permainan terbaiknya setelah meraih medali emas tunggal putra di Asian Games 2018.
Tahun ini, Jonatan sudah bertanding di empat turnamen BWF. Hasilnya, dia sempat masuk semifinal Indonesia Masters 2019. Selebihnya, Jojo hanya bertahan di babak kedua Malaysia Masters, All England, dan Swiss Open. Apa yang dia peroleh mengantarkannya menempati peringkat 10 dunia BWF.
Berbeda dengan Jonatan, prestasi Momota terus menanjak setelah dia tersingkir di Malaysia Masters. Momota mampu bangkit. Dia menjadi runner up di Indonesia Masters. Sedangkan di Jerman Open dan All England, Momota menjadi juara yang mengantarkannya sebagai pemain nomor satu dunia.
Jonatan lolos ke babak kedua Turnamen BWF World Tour Super 750 berhadiah total USD700.000 tersebut setelah menaklukkan pemain Prancis, Brices Leverdez, 21-12, 21-12. Kemenangan itu merupakan pembalasan Jojo terhadap Brice ketika kalah di Malaysia Open 2018. Jojo menjadi harapan terakhir tunggal putra Indonesia di Malaysia Open 2019 setelah Anthony Sinisuka Ginting, Tommy Sugiarto, dan Ihsan Maulana Mustofa tersingkir di babak pertama.
Bagaimana kans Jojo? Bila dilihat dari head to head, Jojo kalah dalam dua pertemuan sebelumnya dari Momota. Namun, Jonatan mengaku siap menghadapi pemain nomor satu dunia tersebut. Dia tak ingin terbebani target tertentu.
’’Momota pemain bagus. Momota juga sudah sering juara. Jadi di sini saya mikirnya, kapan lagi saya bisa sparing lawan pemain kelas dunia. Anggap saja lagi latihan. Saya nggak mau dibawa beban akan lawan dengan siapa, karena bikin main nggak keluar. Sebisa mungkin dari pikirannya dulu bisa dikendalikan,” tutur Jonatan.
Pernyataan Jojo memang realistis bila melihat prestasi Momota yang moncer tahun ini. Apalagi, secara prestasi, Jonatan belum bisa menemukan permainan terbaiknya setelah meraih medali emas tunggal putra di Asian Games 2018.
Tahun ini, Jonatan sudah bertanding di empat turnamen BWF. Hasilnya, dia sempat masuk semifinal Indonesia Masters 2019. Selebihnya, Jojo hanya bertahan di babak kedua Malaysia Masters, All England, dan Swiss Open. Apa yang dia peroleh mengantarkannya menempati peringkat 10 dunia BWF.
Berbeda dengan Jonatan, prestasi Momota terus menanjak setelah dia tersingkir di Malaysia Masters. Momota mampu bangkit. Dia menjadi runner up di Indonesia Masters. Sedangkan di Jerman Open dan All England, Momota menjadi juara yang mengantarkannya sebagai pemain nomor satu dunia.
Jonatan lolos ke babak kedua Turnamen BWF World Tour Super 750 berhadiah total USD700.000 tersebut setelah menaklukkan pemain Prancis, Brices Leverdez, 21-12, 21-12. Kemenangan itu merupakan pembalasan Jojo terhadap Brice ketika kalah di Malaysia Open 2018. Jojo menjadi harapan terakhir tunggal putra Indonesia di Malaysia Open 2019 setelah Anthony Sinisuka Ginting, Tommy Sugiarto, dan Ihsan Maulana Mustofa tersingkir di babak pertama.
(aww)