Solskjaer: Jangan Sudutkan De Gea
A
A
A
MANCHESTER - Ole Gunnar Solskjaer tampaknya sudah kehabisan tenaga untuk mengembalikan kejayaan Manchester United di Liga Inggris musim ini. Pasalnya, sejak diangkat sebagai pelatih permanen pada Maret lalu, kedigdayaan Setan Merah sudah tak lagi terasa.
Dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, United diketahui hanya dua kali meraih kemenangan. Hasil minor itu menambah buruk situasi ruang ganti Setan Merah.
Ditambah dengan posisi United yang tak beranjak dari peringkat keenam pada klasemen sementara Liga Inggris. Peluang tampil di Liga Champions musim depan semakin tipis setelah ditahan imbang Chelsea dengan skor 1-1.
Hasil imbang itu tak lepas dari kecerobohan David de Gea dalam menghalau bola sepakan Rudiger. Akibat blunder yang dilakukannya, Marcos Alonso dengan leluasa menggetarkan gawang United di menit 43.
Itu merupakan blunder kesembilan yang dilakukan De Gea selama dua bulan terakhir. Lantas, mengapa Solskjaer masih memercayainya? Padahal United masih memiliki stok kiper yang tak kalah hebatnya dari penjaga gawang asal Spanyol tersebut.
Disinggung mengenai penurunan performa De Gea, Solskjaer menolak anggapan tersebut. Menurutnya, dia sudah mengenal lama penjaga gawangnya tersebut.
"Ketika Anda menjadi penjaga gawang atau striker, Anda selalu menjadi sorotan dan setiap kali kehilangan peluang atau mencetak gol, maka pemberitaan baik atau buruk bakal menimpanya. Begitu pula yang dirasakan David de Gea. Sekarang dia sedang melalui periode di mana dia merasa dia bisa melakukan yang lebih baik," kata Solskjaer dikutip dari Manchestereveningnews, Senin (29/4).
"Tapi, tidak, saya tidak khawatir tentang De Gea, karena dia adalah karakter yang kuat. Ada banyak cara untuk kembali ke penampilan terbaikmu dan, tentu saja saya akan duduk dan berbicara dengan David, karena saya sudah dilakukan ketika dia bermain bagus, dan dia bukan alasan kami keenam. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menunjukkan jari karena De Gea telah menyelamatkan kita berkali-kali," pungkas Solskjaer.
Sekarang anak asuh The Baby Faced Assassin (si pembunuh bermuka bayi) hanya menggantungkan nasibnya pada Chelsea dan Arsenal di dua laga tersisa musim ini. Jika dua tim tersebut menelan kekalahan dan United mampu memenangkan laga melawan Huddersfield dan Cardiff, maka Setan merah bakal finis di peringkat keempat klasemen akhir Liga Inggris.
Dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, United diketahui hanya dua kali meraih kemenangan. Hasil minor itu menambah buruk situasi ruang ganti Setan Merah.
Ditambah dengan posisi United yang tak beranjak dari peringkat keenam pada klasemen sementara Liga Inggris. Peluang tampil di Liga Champions musim depan semakin tipis setelah ditahan imbang Chelsea dengan skor 1-1.
Hasil imbang itu tak lepas dari kecerobohan David de Gea dalam menghalau bola sepakan Rudiger. Akibat blunder yang dilakukannya, Marcos Alonso dengan leluasa menggetarkan gawang United di menit 43.
Itu merupakan blunder kesembilan yang dilakukan De Gea selama dua bulan terakhir. Lantas, mengapa Solskjaer masih memercayainya? Padahal United masih memiliki stok kiper yang tak kalah hebatnya dari penjaga gawang asal Spanyol tersebut.
Disinggung mengenai penurunan performa De Gea, Solskjaer menolak anggapan tersebut. Menurutnya, dia sudah mengenal lama penjaga gawangnya tersebut.
"Ketika Anda menjadi penjaga gawang atau striker, Anda selalu menjadi sorotan dan setiap kali kehilangan peluang atau mencetak gol, maka pemberitaan baik atau buruk bakal menimpanya. Begitu pula yang dirasakan David de Gea. Sekarang dia sedang melalui periode di mana dia merasa dia bisa melakukan yang lebih baik," kata Solskjaer dikutip dari Manchestereveningnews, Senin (29/4).
"Tapi, tidak, saya tidak khawatir tentang De Gea, karena dia adalah karakter yang kuat. Ada banyak cara untuk kembali ke penampilan terbaikmu dan, tentu saja saya akan duduk dan berbicara dengan David, karena saya sudah dilakukan ketika dia bermain bagus, dan dia bukan alasan kami keenam. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menunjukkan jari karena De Gea telah menyelamatkan kita berkali-kali," pungkas Solskjaer.
Sekarang anak asuh The Baby Faced Assassin (si pembunuh bermuka bayi) hanya menggantungkan nasibnya pada Chelsea dan Arsenal di dua laga tersisa musim ini. Jika dua tim tersebut menelan kekalahan dan United mampu memenangkan laga melawan Huddersfield dan Cardiff, maka Setan merah bakal finis di peringkat keempat klasemen akhir Liga Inggris.
(sha)