Nuggets Sukses Balikan Keadaan Berkat Ketajaman Nikola Jokic
A
A
A
DENVER - Nikola Jokic memamerkan ketajamannya saat membantu Denver Nuggets mengalahkan Portland Trail Blazers 124-98 di Pepsi Center, kemarin. Keberhasilan itu sekaligus memperbesar kans timnya lolos ke final Wilayah Barat NBA musim ini karena sekarang memimpin 3-2.
Pebasket asal Serbia itu menjadi top skor dengan menciptakan double-double, yakni 25 poin dan 19 rebound. Hebatnya, catatan rebound itu membuat Jokic menyamai rekor pemain Nuggets pada satu game playoff. Pemain terakhir yang membukukan torehan serupa adalah LeBron James pada 2010.
Selain Jokic, Nuggets juga terbantu kegemilangan Paul Millsap yang mendulang 24 poin. Sementara Jamal Murray menyumbang 18 poin, diikuti Gary Harris dengan 16 poin. Will Barton dan Malik Beasley yang sama-sama turun sebagai cadangan bahkan bisa menutup laga dengan mengemas 10 poin. Meski dianggap menampilkan performa terbaik, Jokic justru memuji permainan dari Millsap.
Center Nuggets itu menilai Millsap tampil sangat baik saat menyerang dan bertahan. Pebasket berusia 34 tahun itu di anggap sangat tenang dan bisa membimbing rekan-rekannya yang rata-rata masih muda. “Dia (Millsap) tidak menunjukkan emosinya. Dia sangat berarti bagi saya. Dia sangat membantu karena terus mengawasi saya. Saya banyak belajar darinya dan bagaimana dia menghadapi situasi saat pertan dingan berjalan dengan tensi tinggi,” kata Jokic, dilansir sport yahoo.
Intinya, permainan Nuggets pada gamekelima ini sangat luar biasa. Mereka terus unggul sejak kuarter pertama dan bisa mempertahankannya hingga laga usai. Tuan rumah bahkan sempat unggul hingga 31 poin di kuarter ketiga. Namun, Pelatih Michael Malone menarik seluruh pemain utamanya di lima menit terakhir yang membuat lawan bisa memperkecil ketertinggalan. Tidak hanya dari hasil akhir, dominasi Nuggets terlihat juga dari catatan statistik.
Unggulan kedua Wilayah Barat ini sukses memasukkan 44 bola dari 89 tembakan (49%). Sementara Blazers sebenarnya memiliki jumlah tembakan yang lebih besar, yaitu 99 kali. Namun, mereka hanya mampu memasukkan 36 bola. Dari tembakan tiga angka, Nuggets mencatat akurasi 33% dibandingkan 27% milik Blazers.
Hanya tiga tembakan bebas (free throw) Nuggets yang gagal masuk atau 28/31. Sementara tim tamu cuma memasukkan 53% tembakan bebas (16/30). Reboundjuga didominasi Nuggets dengan 62 berbanding 44. Nuggets kini hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melaju ke fase berikutnya.
“Ini adalah sesuatu yang kami mainkan, praktikkan, dan katakan. Itu bagian dari budaya kami. Tanpa pamrih, kami bermain untuk rekan satu tim dan bermain untuk satu sama lain,” kata Malone. Pada laga ini Blazers tampil begitu buruk. Duet lini belakang terlihat kesulitan menembus pertahanan Nuggets. Damian Lillard bisa mencetak 22 poin. Namun, partnernya, CJ McCollum, hanya mencetak 12 poin.
Upaya dua pemain cadangan Rodney Hood dan Zach Coliins yang masing-masing menyuplai 14 poin tidak banyak berarti. Namun, Blazers masih punya kesempatan menyamakan kedudukan pada gamekeenam, Jumat (10/5) pagi WIB. Pasalnya, mereka akan menjadi tuan rumah di Moda Center. “Kami bermain kurang baik pada game ini, termasuk masalah tembakan. Kami harus bangkit dan berharap bisa kembali mendapatkan kemenangan,” ungkap Lillard.
Pebasket asal Serbia itu menjadi top skor dengan menciptakan double-double, yakni 25 poin dan 19 rebound. Hebatnya, catatan rebound itu membuat Jokic menyamai rekor pemain Nuggets pada satu game playoff. Pemain terakhir yang membukukan torehan serupa adalah LeBron James pada 2010.
Selain Jokic, Nuggets juga terbantu kegemilangan Paul Millsap yang mendulang 24 poin. Sementara Jamal Murray menyumbang 18 poin, diikuti Gary Harris dengan 16 poin. Will Barton dan Malik Beasley yang sama-sama turun sebagai cadangan bahkan bisa menutup laga dengan mengemas 10 poin. Meski dianggap menampilkan performa terbaik, Jokic justru memuji permainan dari Millsap.
Center Nuggets itu menilai Millsap tampil sangat baik saat menyerang dan bertahan. Pebasket berusia 34 tahun itu di anggap sangat tenang dan bisa membimbing rekan-rekannya yang rata-rata masih muda. “Dia (Millsap) tidak menunjukkan emosinya. Dia sangat berarti bagi saya. Dia sangat membantu karena terus mengawasi saya. Saya banyak belajar darinya dan bagaimana dia menghadapi situasi saat pertan dingan berjalan dengan tensi tinggi,” kata Jokic, dilansir sport yahoo.
Intinya, permainan Nuggets pada gamekelima ini sangat luar biasa. Mereka terus unggul sejak kuarter pertama dan bisa mempertahankannya hingga laga usai. Tuan rumah bahkan sempat unggul hingga 31 poin di kuarter ketiga. Namun, Pelatih Michael Malone menarik seluruh pemain utamanya di lima menit terakhir yang membuat lawan bisa memperkecil ketertinggalan. Tidak hanya dari hasil akhir, dominasi Nuggets terlihat juga dari catatan statistik.
Unggulan kedua Wilayah Barat ini sukses memasukkan 44 bola dari 89 tembakan (49%). Sementara Blazers sebenarnya memiliki jumlah tembakan yang lebih besar, yaitu 99 kali. Namun, mereka hanya mampu memasukkan 36 bola. Dari tembakan tiga angka, Nuggets mencatat akurasi 33% dibandingkan 27% milik Blazers.
Hanya tiga tembakan bebas (free throw) Nuggets yang gagal masuk atau 28/31. Sementara tim tamu cuma memasukkan 53% tembakan bebas (16/30). Reboundjuga didominasi Nuggets dengan 62 berbanding 44. Nuggets kini hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melaju ke fase berikutnya.
“Ini adalah sesuatu yang kami mainkan, praktikkan, dan katakan. Itu bagian dari budaya kami. Tanpa pamrih, kami bermain untuk rekan satu tim dan bermain untuk satu sama lain,” kata Malone. Pada laga ini Blazers tampil begitu buruk. Duet lini belakang terlihat kesulitan menembus pertahanan Nuggets. Damian Lillard bisa mencetak 22 poin. Namun, partnernya, CJ McCollum, hanya mencetak 12 poin.
Upaya dua pemain cadangan Rodney Hood dan Zach Coliins yang masing-masing menyuplai 14 poin tidak banyak berarti. Namun, Blazers masih punya kesempatan menyamakan kedudukan pada gamekeenam, Jumat (10/5) pagi WIB. Pasalnya, mereka akan menjadi tuan rumah di Moda Center. “Kami bermain kurang baik pada game ini, termasuk masalah tembakan. Kami harus bangkit dan berharap bisa kembali mendapatkan kemenangan,” ungkap Lillard.
(don)