Tim Piala Sudirman Indonesia Dijagokan Kuasai Grup 1B
A
A
A
NANNING - Tim bulu tangkis Indonesia diunggulkan menguasai Grup 1B dalam Kejuaraan Beregu Campuran Piala Sudirman 2019 yang dimulai 19-26 Mei di Nanning, China. Sedangkan Denmark diprediksi bisa mengganjal peluang Indonesia. Sementara Inggris diperkirakan bukan menjadi rival utama di Grup 1B.
Bagaimana peta kekuatan ketiga Negara di Grup 1B? Dari lima nomor yang dimainkan, Indonesia memiliki pemain yang menghuni Top 10 dalam rangking BWF di empat sektor.
Di tunggal putra, materi pemain Indonesia dan Denmark lebih baik dibandingkan Inggris. Tim Indonesia mengandalkan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie untuk menyumbangkan angka.Denmark memiliki peringkat tiga dunia, Viktor Axelsen yang memiliki prestasi stabil tahun ini. Sedangkan Inggris kehilangan Rajiv Ouseph yang lebih berpengalaman. Sebagai gantinya, Inggris hanya menurunkan Toby Penty (65 dunia) atau Alex Lane (98 dunia).
Di tunggal putri, Indonesia masih lebih besar peluangnya dibandingkan Denmark dan Inggris. Gregoria Mariska Tunjung yang berperingkat 15 dunia paling tinggi peringkatnya dibandingkan seterunya, Line Hojmark atau Mia Blichfeldt dari Denmark yang masing-masing berperingkat 19 dan 21 dunia. Sementara Inggris hanya memiliki Chloe Birch yang berperingkat 47 dunia. Terlebih, performa Gregoria sedang menanjak.
Di sektor ganda putri, Indonesia memiliki pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menduduki rangking 5 dunia. Duet Greysia/Apriyani secara teknis dan prestasi lebih mumpuni dibandingkan rivalnya dari Denmark dan Inggris. Denmark hanya mengandalkan pemain muda selepas pensiunnya duet tangguh Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.
Jika melihat secara keseluruhan, Denmark cukup tangguh di tunggal dan ganda putra. Sedangkan di tiga sektor lainnya pincang. Begitu juga Inggris yang hanya memiliki ganda campuran yang cukup tangguh, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dan Marcus Ellis/Lauren Smith. Sedangkan di ganda pria hanya mengandalkan Marcus Ellis/Chris Langridge. Di ganda putri mereka hanya memiliki Chloe Birch/Lauren Smith yang biasanya merangkap di campuran.
Indonesia masih memiliki dua sektor yang punya peluang sangat besar mendonasikan poin kemenangan di ganda putra dan campuran. Tiga ganda putra Indonesia; Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi jaminan poin.
Denmark sendiri memiliki Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, Mathias Boe, Mads Conrad-Petersen di ganda putra. Duet Kim/Anders harus tetap diwaspadai Indonesia dengan melihat penampilannya musim ini cukup stabil.
Kunci kemenangan Indonesia bisa datang dari ganda campuran yang bermaterikan pasangan kuat. Duet Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi tumpuan selepas pensiunnya Liliyana Natsir. Duet Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow menjadi pelapis.
Bagaimana peta kekuatan ketiga Negara di Grup 1B? Dari lima nomor yang dimainkan, Indonesia memiliki pemain yang menghuni Top 10 dalam rangking BWF di empat sektor.
Di tunggal putra, materi pemain Indonesia dan Denmark lebih baik dibandingkan Inggris. Tim Indonesia mengandalkan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie untuk menyumbangkan angka.Denmark memiliki peringkat tiga dunia, Viktor Axelsen yang memiliki prestasi stabil tahun ini. Sedangkan Inggris kehilangan Rajiv Ouseph yang lebih berpengalaman. Sebagai gantinya, Inggris hanya menurunkan Toby Penty (65 dunia) atau Alex Lane (98 dunia).
Di tunggal putri, Indonesia masih lebih besar peluangnya dibandingkan Denmark dan Inggris. Gregoria Mariska Tunjung yang berperingkat 15 dunia paling tinggi peringkatnya dibandingkan seterunya, Line Hojmark atau Mia Blichfeldt dari Denmark yang masing-masing berperingkat 19 dan 21 dunia. Sementara Inggris hanya memiliki Chloe Birch yang berperingkat 47 dunia. Terlebih, performa Gregoria sedang menanjak.
Di sektor ganda putri, Indonesia memiliki pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menduduki rangking 5 dunia. Duet Greysia/Apriyani secara teknis dan prestasi lebih mumpuni dibandingkan rivalnya dari Denmark dan Inggris. Denmark hanya mengandalkan pemain muda selepas pensiunnya duet tangguh Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.
Jika melihat secara keseluruhan, Denmark cukup tangguh di tunggal dan ganda putra. Sedangkan di tiga sektor lainnya pincang. Begitu juga Inggris yang hanya memiliki ganda campuran yang cukup tangguh, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dan Marcus Ellis/Lauren Smith. Sedangkan di ganda pria hanya mengandalkan Marcus Ellis/Chris Langridge. Di ganda putri mereka hanya memiliki Chloe Birch/Lauren Smith yang biasanya merangkap di campuran.
Indonesia masih memiliki dua sektor yang punya peluang sangat besar mendonasikan poin kemenangan di ganda putra dan campuran. Tiga ganda putra Indonesia; Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi jaminan poin.
Denmark sendiri memiliki Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, Mathias Boe, Mads Conrad-Petersen di ganda putra. Duet Kim/Anders harus tetap diwaspadai Indonesia dengan melihat penampilannya musim ini cukup stabil.
Kunci kemenangan Indonesia bisa datang dari ganda campuran yang bermaterikan pasangan kuat. Duet Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi tumpuan selepas pensiunnya Liliyana Natsir. Duet Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow menjadi pelapis.
(aww)