Klopp Tak Masalah Jika Harus Tendang Bokong Pemain Liverpool
Klopp Tak Masalah Jika Harus Tendang Bokong Pemain Liverpool
A
A
A
MADRID - Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur di partai final Liga Champions 2018/2019. Pelatih The Reds, Juergen Klopp, akan menghalalkan segala cara demi menjaga anak asuhnya semangat, tak terkecuali dengan menendang bokong pemain.
Hal itu diungkapkan Klopp saat timnya berlatih di Spanyol jelang laga final Liga Champions yang berlangsung di Madrid, 2 Juni 2019 mendatang. Tentunya, menendang bokong pemain adalah sebuah ungkapan, bukan berarti benar-benar menendang dalam arti menghajar menggunakan kaki.
"Ketika saya merasa energi pemain di lapangan menurun, saya akan tetap berada di pinggir lapangan, dan bisa 'menendang' bokong mereka, atau melakukan apa pun yang dibutuhkan saat itu." kata Klopp dikutip Sky Sports.
Pelatih asal Jerman itu memang dikenal sangat bersemangat dan ekspresif. Pada suatu waktu, Klopp pernah memecahkan kaca matanya sendiri ketika merayakan gol Liverpool ke gawang Norwich di pentas Liga Inggris.
"Ada dua alasan mengapa saya sangat bersemangat di pinggir lapangan. Pertama itu memang karakter saya. Sejujurnya, saya sudah jauh lebih kalem dari seharusnya," kata eks pelatih Borussia Dortmund itu.
Ini merupakan final Liga Champions ketiga bagi Jurgen Klopp, sekaligus peluang terdekat meraih trofi Si Kuping Besar pertama dalam kariernya sebagai pelatih. Dalam dua kesempatan sebelumnya, bersama Dortmund (2013) dan Liverpool (2018) Klopp kalah di final.
Hal itu diungkapkan Klopp saat timnya berlatih di Spanyol jelang laga final Liga Champions yang berlangsung di Madrid, 2 Juni 2019 mendatang. Tentunya, menendang bokong pemain adalah sebuah ungkapan, bukan berarti benar-benar menendang dalam arti menghajar menggunakan kaki.
"Ketika saya merasa energi pemain di lapangan menurun, saya akan tetap berada di pinggir lapangan, dan bisa 'menendang' bokong mereka, atau melakukan apa pun yang dibutuhkan saat itu." kata Klopp dikutip Sky Sports.
Pelatih asal Jerman itu memang dikenal sangat bersemangat dan ekspresif. Pada suatu waktu, Klopp pernah memecahkan kaca matanya sendiri ketika merayakan gol Liverpool ke gawang Norwich di pentas Liga Inggris.
"Ada dua alasan mengapa saya sangat bersemangat di pinggir lapangan. Pertama itu memang karakter saya. Sejujurnya, saya sudah jauh lebih kalem dari seharusnya," kata eks pelatih Borussia Dortmund itu.
Ini merupakan final Liga Champions ketiga bagi Jurgen Klopp, sekaligus peluang terdekat meraih trofi Si Kuping Besar pertama dalam kariernya sebagai pelatih. Dalam dua kesempatan sebelumnya, bersama Dortmund (2013) dan Liverpool (2018) Klopp kalah di final.
(sha)
Explore More