Wali Kota Liverpool dan Madrid Bahas Dua Zona Fan di Final
A
A
A
LIVERPOOL - Alokasi tiket final Liga Champions 2018/2019 telah menimbulkan persoalan baru. Pasalnya, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) hanya menyediakan kurang dari 17 ribu tiket untuk Liverpool dan Tottenham Hotpsur.
Padahal jika melihat kapasitas Wanda Metropolitano mencapai 68 ribu penonton. Keputusan UEFA itu tentunya memantik emosi penggemar kedua kesebelasan.
CEO The Reds, Peter Moore menegaskan bahwa dirinya akan menemui perwakilan UEFA dan meminta penjelasan terkait alokasi tiket tersebut. "Kami menjalin komunikas dengan UEFA setiap hari. Anda juga tahu jika Liverpool sudah melakukan hal tersebut selama 40 tahun terakhir. Kami ingin mereka mengerti soal kota ini (Liverpool), saya yakin mereka memahaminya," ujar Moore, Sabtu (25/5).
Permasalahan alokasi tiket ini membuat Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, angkat bicara. Pria bertubuh gempal itu berencana akan membicarakan sejumlah alternatif dengan Wali Kota Madrid, Manuela Carmena terkait kemungkinan yang akan terjadi saat penggemar Liverpool terbang ke Spanyol.
"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Wali Kota Madrid dan saya akan berbicara dengannya dan menulis beberapa pesan kepadanya secara resmi. Yang saya khawatirkan adalah bahwa kami pikir mungkin ada 10.000 penggemar Liverpool menuju Madrid yang tidak akan memiliki tiket - dan banyak penggemar Spurs juga," kata Anderson dikutip dari Liverpool Echo.
"Dua zona fan yang mereka rencanakan jauh dari stadion dan jika mereka tutup pukul 4 sore (yang telah kami dengar), maka para penggemar yang memiliki tiket akan menuju ke kota, sementara yang lain akan ditinggalkan."
Dia mengatakan dia akan mendesak Ms Carmena untuk membuat beberapa zona pertandingan aman yang dikelola di mana penggemar Liverpool dan Spurs dapat menonton pertandingan. "Hormat saya kepada Ms Carmena untuk mengecek atau melihat situasi lagi, karena saya pikir itu mengkhawatirkan. Saya akan mendesak orang-orang yang tidak memiliki tiket untuk tidak bepergian ke sana - tetapi tentu saja kita tahu bahwa banyak orang akan menyaksikan timnya bermain dan memberikan dukungan penuh," pungkas Anderson.
Anderson sebenarnya sudah berpengalaman dalam membahas masalah ini. Tahun lalu, dia pernah mengontak Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko untuk membuat sejumlah alternatif ketika Liverpool menjalani laga final melawan Real Madrid.
Sehingga tak aneh, jika hal ini kembali dilakukan Anderson. Tapi ia menolak melakukan ini lantaran penggemar Si Merah kerap berbuat onar. Justru UEFA yang menciptakan masalah ini, karena dengan alokasi tiket yang minim maka permasalahan baru akan muncul.
Padahal jika melihat kapasitas Wanda Metropolitano mencapai 68 ribu penonton. Keputusan UEFA itu tentunya memantik emosi penggemar kedua kesebelasan.
CEO The Reds, Peter Moore menegaskan bahwa dirinya akan menemui perwakilan UEFA dan meminta penjelasan terkait alokasi tiket tersebut. "Kami menjalin komunikas dengan UEFA setiap hari. Anda juga tahu jika Liverpool sudah melakukan hal tersebut selama 40 tahun terakhir. Kami ingin mereka mengerti soal kota ini (Liverpool), saya yakin mereka memahaminya," ujar Moore, Sabtu (25/5).
Permasalahan alokasi tiket ini membuat Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, angkat bicara. Pria bertubuh gempal itu berencana akan membicarakan sejumlah alternatif dengan Wali Kota Madrid, Manuela Carmena terkait kemungkinan yang akan terjadi saat penggemar Liverpool terbang ke Spanyol.
"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Wali Kota Madrid dan saya akan berbicara dengannya dan menulis beberapa pesan kepadanya secara resmi. Yang saya khawatirkan adalah bahwa kami pikir mungkin ada 10.000 penggemar Liverpool menuju Madrid yang tidak akan memiliki tiket - dan banyak penggemar Spurs juga," kata Anderson dikutip dari Liverpool Echo.
"Dua zona fan yang mereka rencanakan jauh dari stadion dan jika mereka tutup pukul 4 sore (yang telah kami dengar), maka para penggemar yang memiliki tiket akan menuju ke kota, sementara yang lain akan ditinggalkan."
Dia mengatakan dia akan mendesak Ms Carmena untuk membuat beberapa zona pertandingan aman yang dikelola di mana penggemar Liverpool dan Spurs dapat menonton pertandingan. "Hormat saya kepada Ms Carmena untuk mengecek atau melihat situasi lagi, karena saya pikir itu mengkhawatirkan. Saya akan mendesak orang-orang yang tidak memiliki tiket untuk tidak bepergian ke sana - tetapi tentu saja kita tahu bahwa banyak orang akan menyaksikan timnya bermain dan memberikan dukungan penuh," pungkas Anderson.
Anderson sebenarnya sudah berpengalaman dalam membahas masalah ini. Tahun lalu, dia pernah mengontak Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko untuk membuat sejumlah alternatif ketika Liverpool menjalani laga final melawan Real Madrid.
Sehingga tak aneh, jika hal ini kembali dilakukan Anderson. Tapi ia menolak melakukan ini lantaran penggemar Si Merah kerap berbuat onar. Justru UEFA yang menciptakan masalah ini, karena dengan alokasi tiket yang minim maka permasalahan baru akan muncul.
(sha)