Peluang Menang Hilang, Anthony: Menyesal, Harus Belajar Lagi
A
A
A
NANNING - Anthony Sinisuka Ginting tidak bisa menutupi kekecewaannya gagal menyumbangkan poin untuk Indonesia saat melawan Jepang. Tunggal putra Indonesia peringkat tujuh dunia itu untuk kesekian kali menyerah kepada jagoan Jepang, Kento Momota.
Anthony sudah berusaha maksimal mengimbangi meskipun harus menyerah dua game 17-21, 19-21 di partai ketiga. Hasil itu membuat Indonesia tertinggal 1-2.
Runner-up Singapore Open 2019 itu sebetulnya punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Dia beberapa kali mengatur permainan Momota hingga pemain nomor satu dunia tersebut jatuh-bangun. Namun, kesalahan yang dilakukan Anthony membuat angka Momota terus bertambah.
"Pertama-tama saya mengucap syukur, Puji Tuhan bisa main baik hari ini meskipun hasilnya belum seperti yang kita harapkan bersama-sama. Tadi overall saya main lebih baik dibanding waktu lawan (Viktor) Axelsen. Pertemuan sebelumnya memang lebih seringnya ketat. Saya lihat dari poinnya dari awal sampai akhir kejar-kejaran,"kata Anthony seperti dikutip dari Badminton Indonesia.org.
Ketegangan terjadi ketika terjadi poin sama 18-18 di game kedua. Situasi itu tidak bisa dimanfaatkan Anthony. "Di game kedua saat poin-poin kritis, saya merasa dia lebih inisiatif untuk menyerang. Sebelum di poin kritis, dia banyak main reli dan ngasih saya kesempatan untuk menyerang. Di game kedua 18-18 dia dapat lucky ball, sama-sama tegang pasti. Agak nyesal sih, sebenarnya masih bisa,"terangnya.
"Pasti menyesal, dapat kesempatan smash, bola-bola yang nggak mati sendiri, harusnya masuk dulu. Di situ saja sih, harus belajar lagi. Waktu awal game pertama, langsung menyerang terus, sampai ketinggalan 5-0. Di situ saya mikir, jangan langsung menyerang, harus adu reli dulu, kalau ada kesempatan untuk menyerang, baru serang," beber Anthony.
Pertarungan kedua pemain ini memang selalu dinanti, permainan Momota dan Anthony memang sangat menarik untuk disaksikan. Anthony juga mengaku tak terlalu memikirkan tekanan dalam turnamen beregu ini, karena dukungan dari rekan-rekannya membuat Anthony lebih menikmati permainan.
"Tegang pasti ada, pressure sih tidak. Pertandingan ini kan sudah menentukan, kalau kalah langsung gugur. Siapa yang diturunkan hari ini, pasti maunya menyumbang angka. Saya mencoba untuk enjoy saja. Kalau main beregu lebih enjoy, kalau lihat ke belakang ada teman-teman yang bersorak, teriak-teriak, jadi nggak mau mengecewakan dan menyia-nyiakan kesempatan yang PBSI kasih ke saya, dipercaya turun hari ini,"paparnya.
Anthony sudah berusaha maksimal mengimbangi meskipun harus menyerah dua game 17-21, 19-21 di partai ketiga. Hasil itu membuat Indonesia tertinggal 1-2.
Runner-up Singapore Open 2019 itu sebetulnya punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Dia beberapa kali mengatur permainan Momota hingga pemain nomor satu dunia tersebut jatuh-bangun. Namun, kesalahan yang dilakukan Anthony membuat angka Momota terus bertambah.
"Pertama-tama saya mengucap syukur, Puji Tuhan bisa main baik hari ini meskipun hasilnya belum seperti yang kita harapkan bersama-sama. Tadi overall saya main lebih baik dibanding waktu lawan (Viktor) Axelsen. Pertemuan sebelumnya memang lebih seringnya ketat. Saya lihat dari poinnya dari awal sampai akhir kejar-kejaran,"kata Anthony seperti dikutip dari Badminton Indonesia.org.
Ketegangan terjadi ketika terjadi poin sama 18-18 di game kedua. Situasi itu tidak bisa dimanfaatkan Anthony. "Di game kedua saat poin-poin kritis, saya merasa dia lebih inisiatif untuk menyerang. Sebelum di poin kritis, dia banyak main reli dan ngasih saya kesempatan untuk menyerang. Di game kedua 18-18 dia dapat lucky ball, sama-sama tegang pasti. Agak nyesal sih, sebenarnya masih bisa,"terangnya.
"Pasti menyesal, dapat kesempatan smash, bola-bola yang nggak mati sendiri, harusnya masuk dulu. Di situ saja sih, harus belajar lagi. Waktu awal game pertama, langsung menyerang terus, sampai ketinggalan 5-0. Di situ saya mikir, jangan langsung menyerang, harus adu reli dulu, kalau ada kesempatan untuk menyerang, baru serang," beber Anthony.
Pertarungan kedua pemain ini memang selalu dinanti, permainan Momota dan Anthony memang sangat menarik untuk disaksikan. Anthony juga mengaku tak terlalu memikirkan tekanan dalam turnamen beregu ini, karena dukungan dari rekan-rekannya membuat Anthony lebih menikmati permainan.
"Tegang pasti ada, pressure sih tidak. Pertandingan ini kan sudah menentukan, kalau kalah langsung gugur. Siapa yang diturunkan hari ini, pasti maunya menyumbang angka. Saya mencoba untuk enjoy saja. Kalau main beregu lebih enjoy, kalau lihat ke belakang ada teman-teman yang bersorak, teriak-teriak, jadi nggak mau mengecewakan dan menyia-nyiakan kesempatan yang PBSI kasih ke saya, dipercaya turun hari ini,"paparnya.
(aww)