Kalahkan Leipzig, Die Roten Kukuhkan Dominasi di Liga Domestik
A
A
A
BERLIN - Raja kompetisi domestik pantas disandang Bayern Muenchen. Dominasi Die Roten di Jerman semakin kuat dengan menjuarai DFB Pokal setelah mengalahkan RB Leipzig 3-0 di Olympiastadion, Berlin, Minggu (26/5). Gol Robert Lewandowski (29, 85) dan Kingsley Coman (78) memastikan Muenchen menjuarai DFB Pokal untuk ke-19 kali dan menjadi pengoleksi gelar terbanyak.
Mereka sudah merajai edisi 1957, 1966, 1967, 1969, 1971, 1982, 1984, 1986, 1998, 2000, 2003, 2005, 2006, 2008, 2010, 2013, 2014, 2016, dan 2019. Sukses melumat Leipzig juga berujung double winners ke-12 sepanjang sejarah Muenchen atau yang ketiga dalam enam mu sim terakhir.
Torehan sensasional FC Hollywood menjadi bukti kualitas yang dimiliki Pelatih Niko Kovac. Maklum, Kovac sempat disorot lantaran pasukannya sempat tertinggal cukup jauh dari Borussia Dortmund dalam perburuan gelar Bundesliga.
Namun, semua keraguan itu hilang lantaran Muenchen berhasil bangkit dan menjadi juara. Kovac bahkan sukses menorehkan rekor sebagai orang pertama yang sukses meraih gelar ganda di Jerman, yakni memenangkan Bundesliga dan DFB Pokal sebagai pemain (2003) dan pelatih (2019). Ini juga trofi Copa del Rey keduanya secara beruntun di mana musim lalu juara bersama Eintracht Frankfurt.
Meski demikian, juru taktik asal Kroasia tersebut tetap membumi. Kovac mengatakan sukses Muenchen meraih double winners karena kerja keras para pemainnya. Khusus di final, dia memuji Manuel Neuer yang tampil gemilang menghalau peluang Leipzig lewat Yussuf Poulsen, Emil Forsberg, dan Timo Werner.
Keberhasilan Neuer melakukan clean sheet begitu luar biasa mengingat dia baru kembali tampil setelah absen enam pertandingan akibat cedera otot. Ini kedua kali dia bisa mencegah lawan mencetak gol dari tiga laga DFB-Pokal yang diikutinya musim ini.
“Jelas saya senang. Leipzig membuat hidup sangat sulit bagi kami dan tidak memberi kami banyak peluang. Saat babak pertama usai, kami baru menemukan solusi yang lebih baik. Saya ingin memberi selamat kepada Neuer. Penampilannya begitu sensasional,” kata Kovac, dilansir Bundesliga.
Kepercayaan yang diberikan Kovac membuat Neuer termotivasi untuk memberikan yang terbaik saat menghadapi Leip zig. Kiper berusia 33 tahun itu pun mengomentari dua rekannya, Arjen Robben Franck Ribery, yang melakoni laga terakhir bersama Muenchen. Robben masuk di menit ke-73 menggantikan Serge Gnabry, sedangkan Ribery mengambil alih tempat Coman pada menit ke- 86.
“Saya sangat termotivasi untuk kembali bermain. Saya bisa fit tepat pada waktu untuk final. Ini adalah final yang bagus. Robben dan Ribery telah menjadi pemain penting Muenchen selama bertahun-tahun. Tanpa mereka, kami tidak akan mampu memenangkan gelar, termasuk DFB Pokal ini,” ungkap Neuer. Di sisi lain, catatan buruk Leipzig berlanjut.
Akibat kekalahan ini, Die Bullen tidak mampu meraih kemenangan dalam empat laga terakhir di semua kompetisi. Mereka juga harus menerima kenyataan gagal meraih gelar DFB Pokal pertamanya. Kekecewaan begitu dirasakan Pelatih Ralf Rangnick. Dia menganggap Leipzig sejatinya menampilkan permainan yang bagus. Hanya, para pemainnya cukup lemah saat mengkreasikan peluang dan lengah di menitmenit awal babak pertama.
“Kami sangat kecewa karena seharusnya tidak kehilangan permainan. Kami adalah tim yang dominan dalam 30 menit pertama. Tapi, tidak dapat mencetak gol. Kami kemudian kebobolan gol dan kami sedikit menurun. Kami menciptakan tiga peluang yang jelas. Namun, kami tidak menjadikannya gol dan itu membuat segalanya menjadi sulit melawan Muenchen,” ujar Rangnick.
Mereka sudah merajai edisi 1957, 1966, 1967, 1969, 1971, 1982, 1984, 1986, 1998, 2000, 2003, 2005, 2006, 2008, 2010, 2013, 2014, 2016, dan 2019. Sukses melumat Leipzig juga berujung double winners ke-12 sepanjang sejarah Muenchen atau yang ketiga dalam enam mu sim terakhir.
Torehan sensasional FC Hollywood menjadi bukti kualitas yang dimiliki Pelatih Niko Kovac. Maklum, Kovac sempat disorot lantaran pasukannya sempat tertinggal cukup jauh dari Borussia Dortmund dalam perburuan gelar Bundesliga.
Namun, semua keraguan itu hilang lantaran Muenchen berhasil bangkit dan menjadi juara. Kovac bahkan sukses menorehkan rekor sebagai orang pertama yang sukses meraih gelar ganda di Jerman, yakni memenangkan Bundesliga dan DFB Pokal sebagai pemain (2003) dan pelatih (2019). Ini juga trofi Copa del Rey keduanya secara beruntun di mana musim lalu juara bersama Eintracht Frankfurt.
Meski demikian, juru taktik asal Kroasia tersebut tetap membumi. Kovac mengatakan sukses Muenchen meraih double winners karena kerja keras para pemainnya. Khusus di final, dia memuji Manuel Neuer yang tampil gemilang menghalau peluang Leipzig lewat Yussuf Poulsen, Emil Forsberg, dan Timo Werner.
Keberhasilan Neuer melakukan clean sheet begitu luar biasa mengingat dia baru kembali tampil setelah absen enam pertandingan akibat cedera otot. Ini kedua kali dia bisa mencegah lawan mencetak gol dari tiga laga DFB-Pokal yang diikutinya musim ini.
“Jelas saya senang. Leipzig membuat hidup sangat sulit bagi kami dan tidak memberi kami banyak peluang. Saat babak pertama usai, kami baru menemukan solusi yang lebih baik. Saya ingin memberi selamat kepada Neuer. Penampilannya begitu sensasional,” kata Kovac, dilansir Bundesliga.
Kepercayaan yang diberikan Kovac membuat Neuer termotivasi untuk memberikan yang terbaik saat menghadapi Leip zig. Kiper berusia 33 tahun itu pun mengomentari dua rekannya, Arjen Robben Franck Ribery, yang melakoni laga terakhir bersama Muenchen. Robben masuk di menit ke-73 menggantikan Serge Gnabry, sedangkan Ribery mengambil alih tempat Coman pada menit ke- 86.
“Saya sangat termotivasi untuk kembali bermain. Saya bisa fit tepat pada waktu untuk final. Ini adalah final yang bagus. Robben dan Ribery telah menjadi pemain penting Muenchen selama bertahun-tahun. Tanpa mereka, kami tidak akan mampu memenangkan gelar, termasuk DFB Pokal ini,” ungkap Neuer. Di sisi lain, catatan buruk Leipzig berlanjut.
Akibat kekalahan ini, Die Bullen tidak mampu meraih kemenangan dalam empat laga terakhir di semua kompetisi. Mereka juga harus menerima kenyataan gagal meraih gelar DFB Pokal pertamanya. Kekecewaan begitu dirasakan Pelatih Ralf Rangnick. Dia menganggap Leipzig sejatinya menampilkan permainan yang bagus. Hanya, para pemainnya cukup lemah saat mengkreasikan peluang dan lengah di menitmenit awal babak pertama.
“Kami sangat kecewa karena seharusnya tidak kehilangan permainan. Kami adalah tim yang dominan dalam 30 menit pertama. Tapi, tidak dapat mencetak gol. Kami kemudian kebobolan gol dan kami sedikit menurun. Kami menciptakan tiga peluang yang jelas. Namun, kami tidak menjadikannya gol dan itu membuat segalanya menjadi sulit melawan Muenchen,” ujar Rangnick.
(don)